Chapter one

89 3 0
                                    

Note: maaf ada perbaikan chapter

Author pov
"Hoammmmm. Anjirrrr udah jam segini ajaa." Ucapnya sambil mengambil handuknya.

Selesai mandi ia langsung memakai peralatan MOPD yang super duper ribetnya, yap dia akan menjalani MOPD yang ada disekolah barunya.

"Bunn callen langsung berangkat aja yaa." Katanya sambil setengah berlari menuruni tangga.

"Ya." Kata rima*bunda (read:cuek)

"Hufttt. Knapa slalu sperti ini sih" Ucapnya dengan nada menurun, callen sudah tahu sejak dulu hidupnya akan selalu seperti ini bahkan tidak akan pernah berubah, ia berusaha kembali menegarkan hatinya sendiri, sambil memakai sepatu ia malah menangis dengan suara seminimal mungkin bahkan tidak bersuara, mendengar ada yang memanggilnya, ia langsung menghapus air matanya ia tidak ingin orang lain melihat air matanya

"Fake smile dimulai" Ucapnya sambil berdiri. Lalu ia berjalan ke depan rumah untuk melihat siapa yang memanggilnya

"Ayoo buruuu kita udah mau telatt nohhhhhh" kata aruni sahabatnya dari kecil hanya dialah yang mengerti permasalahan hidupnya

Callen yang mendengar hanya bisa tertawa melihat muka nadia yang marah
"hahaha santai aja kali ni baru jam berapa" ucap callen dengan nada yang sangat-sangat santai malah membuat nadia murka
"jangan santai santai aja kita ini beneran mau telat ditambah lagi kita hari pertama mos!" Ucap aruni dengan nada tinggi membuat callen yang dengan takut menaiki motor Aruni,

Aruni yang merasa mendapatkan beban dri belakang secara spontan menahan tubuh motor dengan keseimbangannya
"callen yang manis lu tuh ya klo naik motor itu ngomong dulu jan langsung naikkk gw cewe bukan cowo " ucap aruni yang menggeram kesal sambil memberikan helm kepadanya
"Makasih pujiannya tau aja klo gua manis, thanks juga beb helmnya" ucap callen dengan nada tertawa sambil memakai helm pemberian aruni

"Iya masama bawel bngt udah pegangan, gw mau ngebuttt"ucap aruni sambil menarik gas ia melaju kencang callen sudah biasa naik motor dengan aruni di perjalanan callen berdoa semoga ia sekelas dengan aruni kembali jika tidak ia tak tahu harus berkenalan dengan siapa. perjalanan dri perumahan callen menuju sekolah tidak terlalu jauh hanya 30 menit saja sudah sampai tapi tidak dengan sekarang karna mereka telat waktu perjalanan mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit tapi tetap saja sekolah sudah sepi karna bel masuk sudah berbunyi 10 menit dri awal dan gerbang yang seharusnya sudah dikunci tetapi masih terbuka lebar callen dan nadia memanfaatkan situasi dan kondisi ia masuk begitu dengan cepat sesampainya di depan mading mata mereka naik turun kekanan kekiri mencari namanya masing masing ternyata mereka pisah kelas

"Yahhhh ni masa pisah kelas sihhh" dengan muka tamel andalan callen
"Yodah sih gpp alay bngt luh gw juga bosen kali ama lu mulu dri tk"dengan nada dingin
"Yodahdeh siapin jawaban yg pinter buat ngelesnya takut-takut ditanya senior " ucap callen dengan nada jail ya dia tau bahwa aruni pasti akan gugup
"Kmvrtt luh doain yg gk bener" ucap aruni sambil masuk kedalam kelasnya

***
Callen POV

"Assalamualaikum adek adek" ucap pengurus
"Walaikumsalam kak " ucap adek kelas
"Kita disini jadi pengurus gugus ini kenalin nama kakak mitha dwizumy " ucap mitha
"Nama kakak revita prameswari"ucap kak revita
"Nama kakak aulia denista" ucap Aulia
dan yang terakhir
"Halo nama kakak ryan lazuardi prasetyo "ucap rian

"oke karna kalian sudah tau kita tapi kita belum kenal kalian sekarang kalian kenalin diri didepan ya dimulai dari............" tiba tiba omongan ali disela oleh suara ketukan pintu

"Masukk" ucap revita

"Assalamualaikum kak" ucap callen dengan suara yang sangat pelan begitu pula dengan kepalanya yang menunduk

Trouble In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang