Kebingungan

16.6K 957 10
                                    

"Ya Tuhan, di mana aku?"

Maia membuka mata kebingungan. Nanar ditatapnya suasana di sekitarnya. Perlahan wajahnya berubah memucat. Dia tolah-toleh kanan-kiri, mencoba mengingat-ingat tempat yang sekiranya mirip dengan ruangan yang ditempatinya sekarang.

Nihil.

Bahkan kamar di rumahnya yang terbilang mewah saja masih kalah dibandingkan dengan suasana ruangan yang ditempatinya sekarang.

Perlahan kesadarannya mulai pulih. Disentuhnya alas duduk yang sangat lembut. Sepertinya dia berada di sebuah kamar tidur. Maia tahu dia sekarang tengah duduk di sebuah ranjang super besar. Ada empat tiang tinggi di masing-masing sudut ranjang dengan kelambu sutera berwarna peach yang tergantung indah.

Kamar tidur ini sepertinya berukuran sangat besar. Maia mencatat dalam hati, ada banyak perabotan lain yang juga berukuran extra large di kamar ini, namun masih menyisakan space kosong yang cukup longgar. Memberikan kesan lapang meski ada banyak barang di sini.

Selain ranjang berukuran besar, di ujung tempat tidur juga terdapat dipan beralas kulit yang empuk. Seperangkat sofa berwarna off white tertata rapi di sudut ruangan, tepat menghadap jendela besar setinggi dinding.

Ooops... bukan setinggi dinding, namun material dinding di salah satu sisi kamar memang terbuat dari kaca tebal yang sebagian tertutup oleh gorden berwarna peach pastel. Di sudut yang lain, terdapat seperangkat meja rias dengan tiga cermin bulat yang mengapit satu sama lain. Nampak di atas meja rias tersebut deretan botol-botol skin care dan peralatan make up dari brand luar negeri.

Maia membaca sekilas merk yang tercetak di salah satu botol dan langsung ternganga kaget. Yang dibacanya itu adalah salah satu brand mahal yang sudah kondang di seluruh dunia. Mendadak bulu kuduk Maia berdiri, ada di kamar siapakah dia sekarang?

Diedarkannya pandangan ke sisi lain kamar. Di kiri ranjang terdapat sebuah pintu dari kayu yang diukir indah. Ukiran dedaunan dan bunga-bunga kecil yang terjalin rumit, dicat dengan warna off white lembut. Maia beranjak turun dari ranjang dan kakinya langsung disambut oleh karpet tebal yang sangat lembut.

Dibukanya pintu tak jauh dari ranjang raksasa ini. Maia ternganga. Mulutnya seketika terbuka lebar, sangat lebar.

"Ya Tuhan...." desahnya kagum.

Ini walk in closet super keren yang pernah dilihatnya. Lemari-lemari kaca transparan berderet rapi di sepanjang dinding, memperlihatkan seluruh isinya yang luar biasa indah. Separuh deretan lemari kaca diisi oleh tumpukan baju yang tertata rapi dan gaun-gaun indah di gantungan. Lemari yang lain menyimpan tas-tas berbagai model dan berbagai merk.

Dilangkahkannya kaki menyusuri penjuru walk in closet. Di bagian paling ujung ada laci-laci yang juga terbuat dari material kaca transparan. Di sana berderet berbagai perhiasan super indah yang hanya pernah dilihat Maia di majalah. Seolah dia sedang berada di sebuah toko perhiasan sekarang. Di bagian bawah laci-laci itu tertata rapi beberapa pasang sepatu. Flat shoes, high heels aneka bentuk, sandal. Semuanya bermodel klasik dan feminin.

Ada sebuah pintu geser yang terletak nyempil di antara deretan lemari kaca besar. Maia membukanya dan langsung ngeh jika pintu ini menuju ke kamar mandi ekstra luas. Yang membuat Maia langsung shock, alih-alih bathtube, kamar mandi ini justru menyediakan jacuzzi di salah satu sudutnya. Di samping jacuzzi adalah shower untuk berbilas.

A Glowing Starlight (Glowing Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang