Chapter 6

334 45 2
                                    

Yerin pov

"Kenapa aku yang harus menghentikan Wonwoo? Sialnya dia terus menerus memperlakukanku seperti itu. Gadis lemah katanya? Kau bahkan selalu menangis dibelakang badanku dulu jika ada serangga"batinku

*skip pulang sekolah

Aku terpakasa kerumah Wonwoo untuk mengeceknya. Aku pun mengetuk pintu rumahnya, beberapa menit kemudian seseorang keluar.

"Annyeng haseyo.. "kataku sambil membungkuk 90 derajat
"Oh... Yerin ada apa?"kata eommanya Wonwoo
"Apakah Wonwoo ada dirumah?"
"Tidak ada memang kenapa?"
"Tidak apa apa"

Aku pun pergi dari rumah Wonwoo dan mencarinya ke beberapa tempat "aishh.. anak itu pergi kemana sih... seharusnya dia tidak pergi begitu jauh... "batinku

Hari sudah mau sore, aku menyerah mencari dia dan kembali kerumah.

"Sial aku lupa, hari ini Heechul oppa pergi, eomma dan ayah juga pergi, dan aku lupa kunciku ada di kolong meja"kataku sambil mencoba membuka pintu "siapa yg ingin kembali ke sekolah pada jam segini? Apakah masih ada orang disana? Apa perlu aku panggil teman untuk menemaniku?"batinku

Akhirnya aku membuka Hp dan melihat nama beberapa teman.

"Apa aku panggil sinb? Tidak dia sudah banyak membantuku dan lagi, mungkin dia masih sedikit sakit"batinku
"Bagaimana Hoshi? Hmm... aku merasa tak enak jika meminta bantuannya" lanjut batinku

Saat aku berpikir, ada seseorang yg berjalan melewatiku.

"Ya!! (Hei!!) Wonwoo . Darimana saja kau?"kataku dengan nada tinggi
"Bisakah kau urus saja urusanmu?"jawabnya
"Aku sudah mencobanya! Tapi tak bisa"kataku sambil berjalan mendekatinya
"Apa maksudmu?"tanya Wonwoo
"Aku sudah mencoba untuk tak memikirkanmu tapi-"
"Apa kau mengkhawatirkanku? Jika iya maka buang saja kekhawatiranmu itu sekarang, atau kau akan terus merasa tersakiti karena aku sama sekali tak peduli padamu"
"Apakah segampang itu? Wonwoo kau tak tahu apapun tentang aku, tapi aku tahu banyak hal tentangmu apalagi tentang masa lalumu, kau kira aku menganggapmu apa? Seseorang yg aku kenal? Teman? Bukan, aku menggapmu lebih dari itu. Karena itulah aku peduli padamu, tolong jangan salahkan rasa peduliku ini jika memang kau tak menyukai aku begini maka pergilah saja, lain kali aku akan mencoba untuk bersikap sebagai seorang teman sekolah padamu dan tak lebih" kataku

Mendengar ucapan itu Wonwoo pergi menjauh dariku.

Ini begitu menyakitkan, mengapa aku bersikap begini? Aku membiarkan Wonwoo mempermalukanku lagi.

"Yerin" kata Wonwoo sambil berbalik badan dan berjalan kembali ke dekatku

Dia pun memberikanku sebuah kunci yup itu kunci rumahku yang ketinggalan di kelasku "bagaimana dia mendapatkan ini?"batinku

"Terima Kasih"kataku sambil mengambil kunci rumahku.
"Lain kali jangan berkata seperti itu, aku hanya tak mau menyakiti hati orang lain dengan sikapku yang seperti ini jadi mungkin lebih baik kau pergi menjauh dariku, agar kau takkan tersakiti. Tapi itupun jika kau ingin, aku tak memaksamu"katanya lalu pergi begitu saja.

Entah apa yg kurasakan tapi aku merasa sedikit senang.

Aku pun segera membuka pintu rumah dan duduk dikursi "Wonwoo itu benar benar aneh"batinku "Aku tak dapat menentukan mana dia yang asli" lanjutku

Wonwoo pov

"Apa aku salah lagi?" Batinku sambil memandang langit.
"Sebenarnya apa yg terjadi dulu?" Lanjutku sambil kembali berjalan ke rumah

Flaskback beberapa jam lalu

Hari sudah mau sore, tapi aku ketinggalan sesuatu.

Aku pun masuk ke kelasku dan mencari headsetku "kenapa tak ada? Apa bukan disini?"batinku

Aku pun berjalan ke kelas kelas dan saat berjalan di suatu kelas ada headsetku yg digantung.

Aku pun masuk ke dalam dan segera mengambilnya, ada sebuah catatan disana.

______________________________
To: org sok jago

Oi.. aku tadi memang kalah melawanmu tapi tidak besok, datang ke atap sekolah besok saat istirahat. Dan kau mencari headset ini kan? Hahahhahaha sayangnya headset ini sudah rusak karena terlempar ke kloset

Org terhebat
Choi Seungcheol
______________________________

Aku pun merobek kertas itu lalu melempar headsetku.

Saat sedang berjalan aku tak sengaja melihat sebuah kunci di kolong meja.

Aku mengambilnya dan menyimpannya di tasku.

Saat perjalanan pulang aku melihat Yerin berbicara sendiri tentang kuncinya "apakah ini kunci miliknya ?" Batinku.

Flasback off

.

.

.

.

.

.

.

Annyeonggggggggggg
Kangen ya sama author? *plakk
Maaf klo gj, gk nyambung n lain lain
Makasih yg udh Voment
Bai bai.~~~~~~






Do You Remember ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang