The Unexpected ; Baekhyun. B [✔]

Part 18

Tak tau angin dari mana, Baekhyun mendekatkan dirinya pada Irene, dan Irene hanya diam, entah apa yang dipikirkan Irene, dia hanya diam sekarang, dan menutup matanya, seiring mendekatnya Baekhyun. Sudah tinggal sedikit lagi, bibir mereka bertemu, dan kedatangan seorang Park Chanyeol mengacaukan semuanya.

"Oh, ya tuhan." ujarnya setelah mengintip ke dalam, dan langsung keluar kembali.

Mereka berdua yang ada di dalam caravan, langsung melonjak kaget, akibat kedatangan Chanyeol tiba-tiba, Baekhyun segera keluar dari caravan tersebut, dan menatap namja yang tingginya menjulang ke atas ini.

"Chan, sedang apa kau disini, tsk mengganggu saja." ujarnya tegas.

"Y-Ya, aku disuruh manager hyung mencarimu." jawabnya acuh.

Sedangkan Irene, ia masih berada di dalam, menetralkan detak jantung, yang berdetak dua kali lebih cepat tadi, "Huh!"

"Irene."

Irene yang masih sibuk-sibuknya menarik nafas, tiba-tiba ia dikejutkan kembali dengan suara bass milik Park Chanyeol itu.

"Hah!", "Mana Baekhyun?" tanyanya dengan suara yang sudah ia stabilkan.

"Dia dipanggil manager ke agensi, kau pulang denganku." ucap Chanyeol, dan meninggalkannya begitu saja.

"Ish, menyusahkan." gerutu Irene, setelah keluat dari caravan tersebut, dan tidak lupa membawa kantung plastik, tempat mereka menaruh cemilan yang mereka beli tadi.

Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik Chanyeol, dan terjadi keheningan di dalamnnya. Irene hanya menengok ke jendela, atau sekedar menunduk saja, ia tak tau harus melakukan apa saat ini. Akhirnya Chanyeol membuka suara,

"Ekhm." "Dimana apartement mu?"

"Satu belokan lagi, kiri jalan."

Lalu kembali hening kembali. Chanyeol memutar setirnya ke arah kiri, dan beberapa meter lagi mereka sampai.

"Terima kasih." ujar Irene, "Sama-sama."

Irene membuka pintu mobil Chanyeol, "Perlu ku antar?" tanyanya.

"Tidak usah, terima kasih."

- The Unexpected -

Irene POV.

Ini sudah jam berapa, kenapa si Baekhyun itu belum pulang, mengkhawatirkan saja!

Kenapa udara malam semakin dingin, aku mengeratkan tangan yang melingkar di kakiku ini.

Hoamm, mana kantung plastik tadi?. Aku pun menjalankan kakiku mencarinya, dan akhirnya aku melihatnya ada di atas meja makan. Ku keluarkan semua isinya, mungkin aku menemukan sesuatu, dan bingo!, aku menemukan satu kaleng yang sebelumnya pernah kulihat, tapi entah dimana, mungkin di drama? Ya entahlah itu.

Ku bawa satu kaleng minuman tak jelas itu, lalu beberapa keripik kentang, dan membawanya ke depan tv yang kududuki tadi.
Aku menggapai remote yang tepat berada di meja depan ku ini, dan mencari channel yang bisa untuk menyangga mataku.

Dan akhirnya.. aku tak menemukannya, tak ada acara yang seru malam-malam seperti ini, ada satu, itu film hantu, aku takut melihatnya sendiri, membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduku berdiri, dan berakhir dengan tidak melihat tv, dan mulai membuka kaleng minuman itu.

Aku sangat penasaran dengan rasanya, setelah sekali kuteguk, rasanya sedikit aneh, tapi kalau dipikir-pikir enak juga, apakah Oppa yang membelinya?, kaleng ini pun tidak bermerk, seperti habis dilepas saja pembungkusnya, awalnya ku kira ini cola, tapi akhirnya minuman ini adalah... entahlah aku tak tau.