Vero segera keluar dari mobil dan berlari menuju cewek tadi, benar saja cewek tadi jatuh tersungkur ke tanah dan penuh luka di siku dan lututnya. Rizal menyerempet cewek!
"Aduh, lo gak papa kan?" tanya Vero panik. Cewek itu hanya tersenyum tipis sambil menggeleng pelan "Gapapa kok." Cewek itu tersenyum kecil nan manis namun membuat Vero merasa bersalah. "Gapapa gimana itu siku sama lutut kamu berdarah. Gue anter ke UKS ya." Kebetulan Vero anak seorang dokter, kalau hanya luka-luka seperti ini ia masih bisa mengatasi. "Ga usah gue bisa sendiri kok." Kata cewek itu yang mencoba berdiri sendiri namun nihil ia kembali terduduk ditanah karena luka di lutut lumayan parah kali ya. "Tuh kan udah sini gue anter."
Akhirnya cewek itu pun menuruti perkataan Vero, namun lagi dan lagi ia tak kuat untuk bangkit dan kembali terduduk. "Aduh pasti sakit banget ya, udah deh gue gendong aja." Tanpa babibu Vero langsung menggendong cewek itu menuju UKS. Cewek itu tak bisa berbuat apa-apa karena tiba-tiba Vero langsung meggendongnya begitu saja, dan ia tak mungkin menolak karena ia benar-benar tak bisa menegakkan tubuhnya. Aksi Vero tersebut langusng menjadi pusat perhatian murid-murid lainnya, karena dari area parkir menuju UKS melewati lapangan basket.
Tak lama kemudian Vero telah sampai di UKS dan meletakkan cewek itu di atas kasur putih bersih didalam ruangan 4 x 4 m serba putih. Vero langsung mengambil kotak P3K dan langsung membersihkan luka di lutut dan siku cewek itu.
"Mmm sorry banget ya, temen gue emang bego banget jalanan disini disamain kayak sirkuit. Ahahahah sorry ya." Ucap Vero. "Hahaha iya gakpapa kok, ntar juga sembuh sendiri." Balas cewek itu dengan senyum meneduhkan-nya. "Tapi gue tetep gak enak dan ngerasa bersalah, gara-gara gue juga sih tadi kesiangan dan jadinya buru-buru takut telat." Balas Vero cengar cengir. "Iya santai kali gakpapa."
Tak lama kemudian petugas PMR yang piket hari ini dating ke UKS mendengar ada kecelakaan kecil dari teman-temannya. "Ehh ada yang lagi ngobatin ya?" ucap Dinda petugas PMR ketika memasuki ruang UKS. "Udah tinggal aja serahin aja sama gue, biar gue yang obtain. Udah bel masuk gih sana." Ucap Dinda seraya mengambil obat merah dan kapas. "Iya deh tolong obtain ya, gue harus buru-buru ada ulangan Biologi hari ini. Ehh lo gue tinggal dulu ya, gapapa kan? Ntar istirahat gue kesini lagi deh." Ucap Vero kepada cewek itu.
Vero emang ga suka basa-basi tanpa babibu dan tanpa menunggu jawaban dari cewek itu Vero langsung main nyelonong keluar dari ruang UKS gitu aja.
Sesampainya di kelas Vero langsung diserbu pertanyaan oleh Rizal, yang kebetlulan mereka satu kelas. "Ver gimana udah lo obtain, gue bego banget ya? Ntar gue nengokin dia deh sambil bawa apa gitu buat permintaan maaf gue." Cerocos Rizal begitu sesampainya Vero di kelas. "Iya tadi gue udah bersihin luka dia, terus ada petugas PMR yang datang jadi dia yang ngobatin cewek itu." Jelas Vero. "Syukur deh kalo gitu, parah ga luka nya." "Lumayan sih, tapi ga dalem kok lukanya. Btw, lo kenal cewek itu? Siapa namanya?" tanya Vero balik. "Iya gue kenal dia, anak kelas sebelah, namanya..." Tiba-tiba Bu Rina guru biologi datang dan sudah siap membawa setumpuk kertas soal ulangan biologi, beberapa anak mengerang-erang karena soal yang dikasih Bu Rina tergolong sulit. Vero mah tenang-tenang saja, Ia juga ahli dibidang ini dan beberapa pelajaran eksakta lainnya.
To be continue...
Kurang greget ya? Hmm masih bingung juga nih :v oke segini dulu. Vomment vomment nya pak buk :v hahah. Happy Reading!
J

KAMU SEDANG MEMBACA
FROM MY DEEPEST HEART
Fiksi RemajaBulan yang kehilangan bintang kesayangannya, bintang paling terang. Sirius -nya kini telah pergi meninggalkan sang bulan sendirian. Tinggalah bulan sendiri mengelilingi bumi dan matahari dengan hampa tanpa rasa. Hingga akhirnya datanglah sesosok Sir...