Awal

109 1 0
                                    

Aku berdiri di sebuah lapangan hijau yang luas ,aku mencoba memutar tubuhku untuk melihat sekeliling dan tiba tiba angin kencang datang membuatku reflek menutup mataku. Saat aku mencoba membuka mataku ,aku melihat seorang laki laki tampan dengan rambut hitam kecoklatan dan kacamata yang bertengger dihidung mancungnya berdiri dihadapanku sambil tersenyum manis dan membuat pipiku memanas . Dia adalah laki laki yang kutaksir selama 2 tahun terakhir ini . Aku ingin mencoba memberanikan diriku untuk mengutarakan perasaanku padanya.

"Eh anu apakah aku boleh mengatakan sesuatu padamu ?" Tanyaku gugup

Dia hanya tersenyum dan aku rasa,aku bisa mengatakannya

"Aku menyukai mu"teriakku dan langsung menundukkan kepalaku

tidak ada respon apapun dan aku pun mencoba menatapnya. Aku pun kaget melihat ekspresinya yang tiba tiba datar dan mengatakan hal yang benar benar menusuk bagai kan ratusan panah yang menancap ke punggungku

"Aku tidak tertarik padamu" ucapnya

Dan tiba tiba

BRUKK

Aku jatuh dari kasurku dengan kepala yang mendarat terlebih dahulu

"Ahh sakitt "keluhku sambil mengusap kepalaku

"Tadi hanya mimpi ? Syukurlahh"ucapku sambil duduk bersilah disamping kasur dan mengelus dadaku

"Perkataannya benar benar menusukku ,untung saja hanya mimpi"ucapku lagi

"Ran ,buruan bangun,kamu gak mau telat kan dihari pertama kamu masuk sekolah lagi"ucap mama dari luar pintu

"Ehh iyaa ma aku udah bangun kok"ucapku

"Buruan siap siap ,lalu turun buat sarapan" ucap mama lagi

"Iyaa maa" ucapku dan langsung bersiap siap

Sekarang aku sedang berdiri didepan cermin sambil menyisir rambutku dan mengikatnya,setelah selesai bersiap akupun langsung turun ke bawah untuk sarapan

"Sini duduk"ucap mama menyuruhku duduk disamping adikku, tasya amira
Dan aku memanggilnya acha karena kebiasaan dari kecil

"kalian mau berangkat bareng papa atau mau bawa mobil sendiri"tanya papa yang sudah bersiap siap berangkat

"Bawa mobil sendiri!"ucap acha dengan semangat sambil mengangkat sendok yang sedang dipegangnya

"Kamu kan belum boleh bawa mobil sendiri,jadi tergantung kakak kamu" ucap mama

"Yahh"keluh adikku yang terus menerus ingin membawa mobil sendiri padahal umurnya masih jalan 16 tahun,sedangkan aku yang sudah jalan 18 tahun dan sudah memiliki sim masih suka minta di antar mama kemana mana

"Bareng papa aja "ucapku sambil mengolesi roti dengan cream coklat

"Ahh kakak mah gak asik "ucap adik ku dengan wajah cemberut

"Kamu banyak ngeluh yaa,mau bareng papa atau jalan kaki "ucap mama sambil menyubit pipi adikku itu

"Yaudah aku bareng papa "ucapnya sambil berdiri dan langsung menyalami tangan mama lalu berjalan keluar rumah dengan wajah sok ngambek

"Yaudah aku juga berangkat ya ma"ucapku sambil mencium pipi dan menyalami tangan mama

Setelah berpamitan ke mama ,papa langsung mengantar kami ke sekolah

__________

"Kami sekolah dulu ya pa ,hati hati dijalan ya " ucapku saat kami sampai digerbang sekolah

"Iya belajar yang rajin"ucap papa sambil mengelus kepala kami

Saat papa sudah pergi, acha melihat temannya dan langsung berlari menghampiri temannya itu

CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang