5) Dalam Mobil

889 107 5
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan membantu Eomma masak untuk sarapan. Entah apa yang membangunkanku sepagi itu. Mungkin, akibat tadi malam?

Setelah selesai masak, aku menata meja makan dan membangunkan si hitam dari gua areng. Mianhae Mingyu oppa. Aku tidak bermaksud meledekmu. Tapi memang seperti itu kenyataannya.

"Oppa! Bangun!" ucapku teriak sambil menarik selimutnya. Mingyu oppa menarik kembali selimutnya sampai menutupi seluruh badannya.

"Yak! Oppa cepatlah bangun!" kali ini aku menggerakan badannya dengan sangat cepat. Ia berdeham pelan.

"Sekali lagi kau tidak bangun, akan ku siram kau menggunakan air pemutih baju! Oppa bangun!" ucapku teriak dengan sisa tenaga. Ia membuka selimutnya dan bangkit dari tidurnya.

"Kau kejam sekali. Aku ini hitam tapi banyak yang menyukaiku. Jangan sombong dengan kulit seperti tahu itu, Dahyun-a," ucap Mingyu oppa dengan suara serak bangun tidur. Bisa-bisanya, orang baru bangun sudah ceramah.

"Baiklah. Maafkan aku Mingyu oppa. Cepat ke meja makan. Eomma dan Appa pasti sudah menunggu." ucapku seraya keluar dari kamarnya.

Selesai sarapan, aku menuju kamar untuk mandi. Mungkin kalian merasa aneh dengan keluargaku. Sarapan, kemudian mandi. Tapi, ya, beginilah keluarga kami.

Acara membersihkan tubuh alias mandi sudah selesai. Aku bersiap-siap dengan semua yang berhubungan dengan sekolah.

Drrt Drrt Drrt

Ponselku bergetar. Aku membuka kuncinya dan, uh, Hanbin oppa.

Hanbin
Hyun, hari ini jadi berangkat bareng kan?

Kim Dahyun
Jadi sunbae

Hanbin
Di jalan nanti kau jgn kaget ya

Kim Dahyun
Kaget knp sunbae?

Hanbin
Aku akan menurunkanmu dikawasan yg sepi karena kau tidak mau berhenti memanggilku sunbae

Kim Dahyun
Kalau begitu tidak usah berangkat bersama

Hanbin
Haha aku bercanda cantik
Bersiap-siaplah. 20 menit lagi aku sampai

Kim Dahyun
Aku tidak cantik
Baiklah akan ku tunggu

Read

Huft, dia tahu bagaimana membuatku merona. Untung dia tidak melihatnya. Kalau dia lihat? Itu bahaya. Nanti dia tahu bagaimana perasaanku padanya.

Sudahlah aku tidak mau memikirkan hal itu. Lebih baik aku memakai sepatu dan menunggunya di halaman rumah.

***

Suara mobil mulai mendekat ke arah rumahku dan aku melihat sebentar. Benar, itu mobilnya Hanbin oppa. Sebaiknya aku pamit kepada orang tua ku. Biarkan saja Mingyu oppa menunggu. Padahal hari ini aku tidak berangkat bersamanya.

"Dahyun cepat masuk. Aku takut kita terlambat!" ucapnya dalam mobil dengan jendela yang dibuka lebar. Aku segera menututp pintu pagar dan masuk ke dalam mobilnya.

Canggung. Rasanya ingin mencairkan suasana..

"Hyun,"

"A-ah iya ada apa, oppa?" tanyaku sambil menoleh ke arahnya.

"Kau kenapa jadi pendiam saat bertemu langsung denganku?"

"Oppa apaan sih," aku memukul pelan lengan atasnya dan ia tertawa pelan. "Kau sangat lucu, Dahyun-a," ucapnya yang berhasil membuat pipiku memanas. Segera aku menangkup kedua pipiku.

"Tidak perlu menutupnya seperti itu, aku bisa melihatnya," ucapnya lagi yang berhasil membuat jantungku berpacu lebih cepat. Padahal, sebelum masuk mobilnya jantungku sudah tidak normal dan ia menambah ketidak normalan itu.

"Ba-baiklah oppa," aku menurunkan tangan dari pipi. Sungguh ini memalukan.

"Kau tidak perlu gugup. Kau tahu? Kau sangat menggemaskan di saat merona seperti itu," ucapnya yang lagi-lagi mampu membuat pipiku panas. Ditariknya pipiku dari samping. Oh Tuhan.. Dia menyentuh pipiku!

Aku harus mengambil tindakan. Aku memukul pelan tangannya yang baru saja mencubit pipiku. "Itu sebuah pukulan?" tanyanya.

"Tentu!" jawabku tegas.

"Tapi bagiku itu bukan pukulan, Dahyun-a,"

"Lalu?"

"Itu seperti usapan kasar yang menempel pada tanganku,"

"Ahh.. Terserah oppa saja!" aku melipat tangan di depan dada dengan bibirn yang dikerucutkan.

Dan.. Mobil berhenti. Waeyo?

Tuhan! Saat ini wajah Hanbin oppa tepat berada di depan wajahku. Dia semakin mendekatkan wajahnya padaku. 8cm! Ya, ini hanya 8cm! Aku bisa merasakan deru napasnya. Tidak! Aku memejamkan mataku dengan cepat. "Kau kenapa, hyun?"

Perlahan, aku membuka mata dan posisinya sudah jauh dari jauh. Lalu dia tertawa. Sial! Aku sangat malu! Aku menutupi seluruh wajahku menggunakan kedua tangan. "Kau tak perlu malu seperti itu Dahyun-a," tangan ini.. Oh Tuhan.. Dia mengelus sebelah pipiku dari samping tentunya.

"Oppa kau jahat! Kau membuatku terlalu percaya diri!"

"Maaf hyun. Karena aku suka melihatmu merona seperti itu. Lain kali, kita akan melakukan itu."

Aku melihat senyum setanmu Hanbin oppa!

"Yak oppa! Jangan mesum!"

Dan ketahuilah, ia melakukan kejahilan itu saat lampu merah. Aku takut, ada yang melihat kejahilan Hanbin oppa dan berpikiran yang tidak-tidak.


------

Maaf baru update. Maaf part ini beneran gak jelas. Dan maaf part ini pendek. Aku bener-bener kehabisan ide.

Tapi, ya... Semoga kalian suka.

Jangan lupa vote & comment ^^

------

Thursday, 30 June 2016

Saranghae 김다현Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang