2) Mogok Keberuntungan

1.3K 142 7
                                    

Weekend. Setiap orang pasti menggunakan dua hari tersebut untuk bersantai-santai dan melepas kelelahan otak serta fisik selama lima hari. Ya, begitu pun dengan ku. Siang ini aku ada janji dengan Chaeyoung untuk ke cafe mocca.

Kami berdua selalu menjajahi setiap cafe di Seoul pada hari minggu. Namun karena besok kami harus ke sekolah untuk ujian lari estafet, jadi Chaeyoung mengajakku kesini pada hari ini, hari sabtu.

Mungkin kalian bingung, apa yang kami berdua lakukan setiap minggunya? Haha... Tentu saja bercerita dan mencicipi beberapa makanan serta minuman yang sengaja, kami pesan menu berbeda.

Memang hobiku makan. Tapi entahlah, sepertinya, hobiku sudah menular pada Chaeyoung. Itu bukan hal buruk, kan?

Aku membuka pintu cafe dan melihat Chaeyoung melambaikan tangannya. Aku segera melangkah ke meja yang berada di pojok kanan cafe.

Menit selanjutnya aku melambaikan tangan ke arah pelayan untuk memesan makanan, juga minuman. Seraya menunggu pesanan, kami berdua berbincang-bincang tentang ujian lari estafet esok hari.

Namun tiba-tiba..

"Hyun, kau serius, tidak ingin ku bantu untuk mendapatkan Hanbin sunbae?" tanyanya dengan ekspresi wajah yang sangat serius. Aku membalasnya dengan anggukan. "Wae? Kau pasti punya alasan, kan?" tanya Chaeyoung kembali.

"Tidak ingin saja," jawabku pelan. Sebenarnya banyak sekali alasan, mengapa aku tidak ingin dekat dengan Hanbin sunbae-nim. Tapi aku tidak ingin mengatakannya. Cukup diriku dan Tuhan yang tahu akan hal itu.

"Jangan bodoh! Ini masa high school mu. Nikmatilah kesenangannya!" ucap Chaeyoung. Aku tahu, Chaeyoung kesal. Bagiku, menyayanginya dari jauh saja, sudah membuatku senang. Bahkan bahagia.

"Aku senang! Kau tidak perlu khawatir. Masa high school ku akan berwarna!" ucapku dengan senyum lebar. Chaeyoung berdecak kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar pada kursi.

Beberapa detik setelah aku bicara, pesanan itu datang. Segera aku memakan makanan tersebut dengan lahap. Uhm, yummy.

Makananku habis. Aku menyeruput minuman hingga setengahnya. Sungguh mengenyangkan!

"Hyun, doakan semoga aku besok bisa ya!"

"Pasti. Kau harus bisa demi tim kita!"

***

Acara makan-makan sudah selesai. Kini waktunya aku pulang menggunakan sepeda motor coklat kesayanganku. Tak lupa, aku menggunakan helm bogo berwarna putih tulang.

Panas, aku kurang suka cuaca ini. Bisa-bisa kulit putihku menjadi gosong seperti Mingyu oppa. Hihi... Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu oppa! Jangan habisi aku saat di rumah, ne? Kkk~

Eh? Ah? Yak! Ada apa dengan motorku? Kenapa tiba-tiba berhenti? Eomma! Appa! Bantu gadis kecilmu ini. Ya Tuhan...

Aku turun dari motor dan memeriksanya. Percuma jika aku periksa, aku kan tidak mengerti! Ah sudahlah! Lebih baik aku telfon Mingyu oppa!

Tut.. Tut.. Tut..

Angkatlah manusia hitam!

Saranghae 김다현Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang