[MONOLOG]
Setiap kita punya kisah.
Kisah yang diceritakan. Kisah yang disembunyikan. Cuma kamu dan Dia yang tahu.
Manusia punya banyak kisah. Tapi, siapa juga yang tahu kisah kita? Tak semua tahu semuanya.
Katanya, orang kenal kita. Tapi sebenarnya tidak. Selagi mana kita hidup, kisah setiap insan itu amat dalam tak terluahkan. Mungkin ada yang tahu, tapi tak sepenuhnya. Kita menipu diri mengatakan kita kenal mereka, sejauh mana? Padahal sememangnya setiap insan pasti ada satu atau dua kisah yang dipendamkan. Seluas alam, sedalam lautan. Kisah-kisah yang tidak aku ingin semua tahu , hal yang kini sudah menjadi debu.
Siapa sangka, kisah yang kita lalui banyak mengubah diri kita. Siapa sangka hal yang tak terjangka, yang tak kita inginkan adalah hal yang tak dapat kita jauhi.
Aku anggap apa yang terjadi, adalah sebaik-sebaik caturan hidup dari Allah. Aku percaya apa yang aku lalui, mungkin deritanya hanya kecil jika dibandingkan kisah yang lain.
Setiap kita punya kisah hitam, kain putih mana yang tidak pernah kotor. Tercalit sedikit noda. Kesannya mungkin sementara, mungkin tidak bisa dipadamkan. Memang manusia ciptaan Allah yang sempurna, tapi hakikatnya tiada yang sempurna.
Aku tidak pernah merasakan diriku sempurna. Banyak kekurangannya. Aku cumalah gadis biasa, tiada yang istimewa. Cuma, tersimpan seribu kisah yang pastinya mengundang seribu pertanyaan.
Terbeban rasanya menanggung kisah yang tak terluahkan, siapa pun akan merasa bebannya. Sesuatu hal yang ingin diceritakan , ingin dilepaskan, agar merasa kurang bebannya, kurang sakitnya. Tapi tak bisa ku ungkapkan . Bibir menjadi bisu. Hanya mata berlinangan air mata , hati yang meronta-ronta. Hanya dengan tangisan , dapat meleraikan kesakitan yang aku rasakan, yang tiada siapa tahu.
Bibir cuba mengungkap kata, tapi tak terlepas di mulut. Aku bukannya sendirian. Punya sahabat, cuma aku sendiri yang tidak mengerti dan takut untuk meluahkan. Apa pandangan mereka , apa yang akan berlaku selepas aku buka semua kisah yang tak terucapkan sekian lama. Aku takut.
Akhirnya, aku memilih untuk bersendirian, hanyalah bertemankan air mata, di setiap hening malam, dapat memberi satu rasa yang menenangkan. Dengan menangis akhirnya aku bisa melelapkan mata, melupakan seketika akan hal yang tak tertanggung di jiwa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[SAMBUNGAN - BAB 2 - DEPRESI] :- http://www.wattpad.com/27667628-tangisan-seorang-pendosa-depresi
Kepada pembaca yang menggunakan applikasi wattpad, anda boleh tarik ke atas untuk sambung kepada bab yang seterusnya atau tarik ke bawah untuk membaca bab sebelumnya.
Segala watak dan cerita di dalam novel ini hanyalah rekaan semata-mata dan tiada kaitan dengan yang hidup mahupun yang mati.
Novel ini masih dalam proses penulisan, penambahan, pengeditan dan saya beterima kasih kepada yang membaca. Di harapkan agar anda dapat memberi pandangan untuk saya meningkatkan cara penulisan. Terima kasih sekali lagi kerana telah membaca naskah yang tak seberapa ini dan nantikan setiap "update" dari naskah ini nanti. :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
YOU ARE READING
Tangisan Seorang Pendosa [still in progress]
SpiritualNoda hitam tidak akan dapat diputihkan kembali sekiranya kita tidak kembali kepadaNya. Setiap derita, hanyalah ujian dari Nya, menguatkan diri kita untuk mengingati kehadiran Nya yang maha Esa. Kekhilafan kita tidak selamanya menjadi satu titik hita...