4 - It's okay

2.9K 246 5
                                    

Setelah beberapa lama mereka menangis, akhirnya Donghae memutuskan untuk membawa Jessica ke ruang ganti.

Pria itu mendudukan Jessica di sebuah kursi didalam ruangan itu. Donghae lalu mengambil sekotak tisu dan mulai mengelap bagian tubuh Jessica yang kotor karena pecahan telur tadi.

Jessica hanya diam menerima perlakuan Donghae. Dia sudah tidak menangis seperti tadi lagi. Hanya sesekali isakan kecil keluar dari mulut gadis itu.

Setelah lumayan bersih, Donghae menghentikan aktivitasnya. Pria itu kemudian mengambil sebuah kaos dan celana jeans panjang yang tergeletak di meja rias.

"Ini punyamu kan? ayoganti baju" suruhnya lembut pada gadis didepannya itu.

Jessica hanya mengangguk dan kemudian mengambil baju itu.

"Hae, aku harus ganti dimana?" ucap Jessica datar.

"Kalau kau mau, kau bisa ganti disini" jawab Donghae dengan gerlingan nakalnya.

Jessica membulatkan matanya dan kemudian memukul lengan Donghae pelan, "Keluar kau, aku mau ganti"

"Hahaha kenapa? bukankah aku tunanganmu" ujar Donghae.

"Kau masih tunanganku bukan suamiku! Keluar" ucap Jessica dan kemudian mendorong Donghae keluar dari ruangan itu.

"Hahaha ayolah, Sica baby! Bukankah sebetar lagi aku akan menjadi suamimu?" ujar Donghae dari luar pintu yang membuat Jessica langsung menutup pintu itu dengan keras dan menguncinya.

"DASAR MESUM!" teriaknya dari dalam ruangan.

Donghae hanya tertawa geli mendengar suara kesal Jessica yang meneriakinya.

====

"Sayang apa kau sudah selesai?" tanya Donghae dari luar ruang ganti.

Tanpa menjawab Jessica hanya membukakan pintu dan menyuruh Donghae masuk.

Donghae kemudian memasuki ruangan itu dan mendudukan dirinya di sebuah kursi yang berhadapan dengan Jessica.

"Sayang, kenapa kau tak memberitahuku soal ini?" ucap Donghae serius.

Sorot matanya menatap tajam ke arah Jessica mengunci pergerakan bola mata gadis itu.

Jessica yang ditatap seperti itu hanya menundukan kepalanya, tidak berani membalas tatapan Donghae.

Donghae kemudian mengangkat dagu Jessica untuk membuat gadis itu menatapnya.

"Aku....a-aku....."ucap Jessica gugup.

"Kenapa?" tanya Donghae.

"Aku hanya....tidak mau membuatmu khawatir" ucap gadis itu akhirnya.

Donghae menghela nafas panjang.

"Bukankah kau malah membuatku khawatir? Kau diserang oleh fansku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untukmu" ucapnya sedikit emosi.

"Seharusnya kau memberitahuku, Sica. Kita bisa menghadapinya bersama" lanjutnya.

"Aku hanya tidak mau kita berpisah seperti dulu lagi" ujar Jessica, suaranya mulai parau.

Donghae kemudian memeluk Jessica erat.

"Aku juga tidak mau itu terulang lagi, sayang" ucapnya pada gadis itu.

"Meskipun kau memintaku untuk pergi lagi, aku tidak akan pergi. Meskipun kau memintaku untuk melepaskanmu, aku akan tetap menahanmu. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi, sayang. Kali ini kita akan hadapi bersama. Ya?" lanjut Donghae masih memeluk gadisnya.

Jessica hanya mengangguk lemah dipelukan Donghae.

Jessica semakin yakin bahwa Donghae sangat mencintainya. Ia tidak akan pernah meninggalkan Donghae lagi.

Donghae benar, mereka harus menghadapinya bersama. Hanya Donghae yang bisa menguatkan Jessica, dan hanya Jessica yang bisa mengutakan Donghae.

Donghae melepas pelukannya dan kemudian menanggkupkan kedua tangannya diwajah Jessica.

"Hanya 1 bulan lagi, kau harus menungguku. Dan setelah itu aku akan memberitahu mereka semua bahwa aku memilihmu. Aku memilih Jessica Jung sebagai pendamping hidupku. Hanya Jessica Jung"ucap Donghae.

Jessica tersenyum haru mendengar penututuran Donghae.

"Iya, aku akan menunggumu dan menunjukan pada fansmu kalau aku pantas bersanding dengan seorang Lee Donghae" ujar Jessica dan kemudian memeluk Donghae lagi.

Setelah beberapa lama, akhirnya Donghae melepaskan pelukan mereka.

"Aku harus kembali bertugas" ucap Donghae dengan sedikit tidak rela meninggalkan Jessica.

"Ayo! Aku akan mengantarmu ke mobil" lanjutnya dan kemudian menarik tangan Jessica untuk mengikutinya.

Jessica hanya diam tidak bergeming dari tempat duduknya. Donghae yang merasakan tidak ada reaksi dari Jessica akhirnya menoleh kearah gadis itu.

Namun sebuah benda lembut menempel dibibirnya, Donghae membulatkan matanya menerima perlakuan Jessica yang tiba-tiba itu. Tapi sedetik kemudian bibir Donghae mulai membalas ciuman yang diberikan gadisnya itu.

Jessica mulai mengalungkan tangannya di leher Donghae menikmati sentuhan yang diberikan bibir Donghae pada bibirnya.

Donghae juga menarik pinggang Jessica mendekat kearahnya, mengikis jarak diantara mereka. Bibir mereka masih bertaut lembut menyalurkan cinta dan kerinduan mereka didalamnya. Tidak ada nafsu, yang ada hanya kelembutan cinta yang dirasakan oleh keduanya.

Setelah hampir kehabisan nafas mereka berdua akhirnya melepaskan ciuman itu.

Jessica menunduk tidak berani menatap Donghae. Terlihat rona kemerahan tercetak jelas dipipinya. Ia malu, karena dirinya yang memulai ciuman tadi.

Donghae yang melihat tingkah Jessica hanya terseyum tipis. Ia tahu gadisnya pasti tengah malu sekarang.

"Ayo!" ucap Donghae dan kemudian menarik tangan Jessica menginggalkan ruangan itu.

====

Jessica menutup pintu mobilnya dan kemudian membuka kaca jendela mobil itu.

Dia melihat kearah Donghae yang berdiri didepan mobil lalu tersenyum dan melambaikan tangannya.

Donghae membalas perlakuan Jessica.

Pria itu terlihat melambaikan tangan ke arahnya. Meskipun wajah Donghae tertutup masker, Jessica tahu bahwa pria itu juga tengah tersenyum sekarang.

Beberapa detik kemudian akhirnya mobil Jessica melaju meninggalkan tempat itu. Donghae juga terlihat berjalan meninggalkan tempat perpisahannya dengan Jessica menuju Divisinya yang sedang menjalankan tugas.








TBC

We Are Dating [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang