Part 3

122 3 3
                                    

"EH TOLOL MAU AMPE KAPAN LU DISITU, KEBURU DI SIRAM AMA PENYIRAM TAMAN NERAKA TUH SI BANDRI!" teriak bagas, dan gue sama rafli langsu buru-buru lari kelapangan sebelum gue kena siram sama di bandri.

***

Setelah upacara selesai murid-murid SMA Garuda Bangsa langsung berhamburan, ada yang kantin ada yang langsung ke kelas dan ada juga yang nongkrong di lapangan sambil ngegodain cewe-cewe yang lewat ke arah kantin out door.

Dimas dkk memilih untuk langsung berjalan kelas dan di sepanjang perjalanan mereka menuju kelas semua mata berpusat ke pada mereka bertiga dan terutama dimas, mereka semua melihat ke dimas terutama para siswi-siswi SMA Garuda Bangsa. Yah tidak heran mereka menjadi perhatian terutama dimas, selain mereka ganteng + bad boy mereka juga termasuk golongan orang kaya di SMA Garuda Bangsa, terutama dimas, jadi banyak yang ingin berteman, dekat dan bahkan ada yang sampai ingin menjadi pacar mereka bertiga.

Saat mereka ingin menaiki anak tangga untuk menuju ke kelas mereka masing-masing, tanpa di sengaja mereka dan terutama dimas berpapasan dengan viralnya saat ini. Mereka berdua hanya saling melihat dengan raut muka yang sangat dingin dan siap untuk menerkam satu sama lain, hanya satu kalimat yang dia ucapkan tapi sukses membuat dimas memikirkannya terus dan tersulut emosi.

"Semua karna lu dan semua yang terjadi di sebabkan oleh lu, and so don'texpect her to come back because now she belongs to me and will always belong to the cave" Dia pun langsung berjalan pergi meninggalkan dimas yang masih terpaku di tempatnya.

Saat dimas tersadar dengan perkataan viralnya itu hanya satu kata yang dia ucapkan " BANGSAT!!!!!" sambil menendang tong sampah yang ada di depannya.

Rafli dan bagas yang melihat kejadian itu hanya bisa menenangkan sahabatnya agar tidak tersulit emosi oleh rivalnya tersebut " Santai bro elu dan kita tau faktanya seperti apa" ucap dimas.

"Lama kelamaan busuknya si bajingan itu bakalan ketawan jadi lu santai aja" Ucap rafli.

Dimas bersyukur memiliki kedua sahabat seperti mereka, memang terkadang mereka mengesalkan dan membuat dimas pusing terutapa kelakuan rafli tapi di balik itu semua dimas tau seberapa perduli mereka terhadap dirinya.

"Elu salah berurusan dengan gua!!!" Ucap dimas dalam hati.

***

Dimas, dan bagas  sudah berada di lantai 2 sedang kan rafli harus naik satu lantai lagi karna kelas dia berada di lantai 3, mereka bertiga tidak satu kelas, yang sekelas hanya dimas dan bagas karna mereka sama-sama dari jurusan ipa sedangkan rafli dia merupakan anak dari jurusan ips. Saat dimas dan bagas  ingin masuk kedalam kelas, mata mereka bertemu.

Mata dimas dan alisya bertemu, saat alisya ingin berjalan untuk keluar dari kelas langkahnya langsung di hentikan oleh dimas, yaps dimas mengcekal tangan alisya, niat dimas hanya ingin berbicara berdua dengan alisya tapi alisya menolak nya dan langsung berjalan keluar kelas.

***

Alisya POV

Gua sudah berada di dalam kelas, yaps gue berada di 11 ipa 2 dan kebetulan kali ini gue sekelas dengan tasya dan nurul, nurul adalah teman dekat gue, sejak gue masuk  di SMA Garuda Bangsa sama dengan tasya.

Gue duduk di bangku no.3 tidak belakang sekali dan tidak depan sekali, karna jujur gue bukan golongan  murid yang rajin dan juga patuh dengan peraturan beda dengan nurul dan tasya, mereka berdua pinter, tidak suka membuat masalah dan taat dengan peraturan yang berlaku di sekolah makanya tidak heran mereka berdua bisa masuk jurusan ipa, sedangkan gue terjebak di jurusan ipa. Tapi jangan salah meski gue ga sepintar dan setertib mereka, tapi otak gue masih mampu lah untuk berada di kelas ipa.

"sya kantin yuk gue laper nih" ucap nurul, "sama gue juga laper, lagi juga kan kita ga ada pelajara sama sekali hari ini" ucap tasya.

"ga ada hubungan nya laper sama ga ada mapel samsek hari ini tayang" ucap gue.

"yaudah lah ayuk ke kantik sekarang laper gue" tipal nurul.

 "yaudah lo duluan aja entar gue nyusul" ucap gue.

"yaudah ayuk ul kita duluan aja, awas ae ampe lo ga turun nyed" ucap tasya dan langsung berjalan keluar dengan nurul mengikutin dari belakang.

Setelah gue udah bosen main cooking mama di NDS yang gue bawa dari rumah tepat nya gue ambil punya bang reno, gue mulai memutuskan untuk menyusul tasya dan nurul kekantin. Gue mulai beranjak dari bangku gue dan gue kelura dari kelas, saat gue berada di depan pintu mata gue bertemu dengan matanya.

1 detik

2detik

3detik

4detik

5detik

Mata gue dan mata dia tetep fokus di satu titik dan tidak ada pergerkan sama sekali utnuk berpaling, tapi pada akhirnya gue tersadar dan mulai untuk bergerak dan meninggalkan dimas dan juga bagas yang berada disamping kanan dimas. Tapi saat gue ingin berjalan keluar kelas, tangan gue di tahan oleh dimas dan mengakibatkan gue tidak bisa meninggalkan tempat gue.

"apa-apaan si lu,lepasin!" ucap gue ketus.

Dimas yang mendengar ucapan gue dia bukan melepaskan genggaman tangan nya di tangan gue malah tersenyum ke hadapan gue, tapi senyuman itu bukan senyuma bahagia melainkan senyum kesedihan.

"lu budek yah?gua bilang lepasin!" gue mulai mecoba untuk berusaha ketus di hadapan nya, "dim udah lah lepasin, ini masih pagi ga usah bikin keributan" bisik dimas tapi masih bisa gue denger.

"gue cuman mau ngomong sama lo? apa salah?" ucap dimas terdengar lirih tapi dia mengucapkan nya dengan santai.

 "udah ga ada yang perlu di omongin, karna di antara kita sudah SELESAI!" ucap gue dan gue membuat penekanan di bagian 'selesai'.

"lo kenapa si selalu menghidar? selalu kaya gini setiap gue mau ngejelasin ke lo, setiap gue mau mencoba memperbaiki ini semua, tapi kenapa lo sama sekali ga punya niatan kaya gue, bahkan sedikitn pun ga ada sya" ucap dimas dengan nada frustasi.

"lu ga budek kan? udah gua bilang semua udah SELESAI, so? ga ada lagi yang perlu di jelasin dan ga ada lagi yang perlu di perbaiki." ucap gue penuh dengan penegasan.

"dan lebih baik lu lepasin gengaman tangan lo dari tangan gue sekarang! karna gue mau ke kantin" ucap gue, karna dimas tidak bereyaksi sama sekali gue menghentakan tangan gue dan gue mulai berjalan meninggalkan dimas.

Alisya yang sudah hampir meninggalkannya berhenti dan mendekat ke arah dimas "Listen to me you are a past that i never expected. So you go and never come back!!!" ica pun meninggalkan dimas  yang masih terpaku di tempatnya.

Tapi gue denger teriakan dimas saat dia teriak "MAU SESERING APAPUN LU MENGUSIR GUA, TAPI GUA BISA LIAT DARI MATA LU. LU GA PERNAH BISA NGUSIR GUA DARI PIKIRAN DAN HATI LU!!!!" yah itu adalah teriakan dimas.

"Maaf bukan itu yang mau aku ucapin, tapi please pergi karna semakin kamu ada semakin sakit pula luka yang kamu goreskan di sini" Alisya hanya bisa berbicara dengan suara yang sangat kecil dan lirih sambil memegang dadanya.

 Yah mungkin dulu ada dimas di sana dan sekarang pun masih ada dia dengan segala kengan manis yang dia berikan, dan ica pun bingung kenapa semua itu tidak bisa ilang malah tercampur dengan rasa sakit yang dia goreskan di semua kengangan manis yang dia berikan.

Unforgettable loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang