Part 4:Flashback

89 1 1
                                    

Flashback On

alisya sedang membawa buku cetak biologi yang akan dia kembalikan ke perpustakan yang sebelum nya dia pinjem di pelajaran bu siti.

Letak perpustakan di sebelah gedung basket indoor jadi sebelum dia ke perpustakan dia harus melewati  gedung basket indoor terlebih dahulu.

Alisya mendengar suara orang yang sedang bertengkar dan dia merasa tidak asing dengan suara itu.

Alisya mencoba untuk mendengar  percakapan diantara kedua orang tersebut. Alisya mencoba mengumpat di antara dinding, tapi dia masih bisa mendengar percakapan diantara mereka berdua.

"gua minta lu putusin dia dan lo tinggalin dia, perjanjian kita udah abis anjing!" ucapan laki-laki itu yang mulai geram dengan  lawan bicaranya.

"gua  ga akan pernah putusin alisya demi lo! meningan lu lupain semua perjanjian kita!" laki-laki itu mulai angkatan bicara dan  mulai mendekati lawan bicaranya.

"kenapa mereka membawa-bawa nama gue? apa ada sangkut paut nya dengan gue pembicaran mereka" guma alisya pelan.

"motiv lu apa gamau ninggalin dia? gue tau lu tuh ga sayang sama dia, lu cuman permainin dia sama kaya lu mainin cewe-cewe yang lain" bentak lelaki itu,

"gua  ga akan mau ngalah lagi  sama lu, lu ga pantes buat alisya lu tuh cuman mainin dia, LU TUH BRENGSEK  SEKALI BRENGSEK  TETEP BAKALAN BRENGSKE!"  ucap lelaki yang satu nya lagi, tanpa aba-aba  lawan bicaranya pun langsung mendorong laki-laki itu sampai dia terjatuh di lantai. Lawab bicaranya pun sudah berada di atas tubuh laki-laki itu.

"Lu bilang gua berengsek? apa beda nya gue sama lu anjing!" ucap lawan bicara nya, sambil memberika satu tonjokan di pipi sebelah kanan laki-laki itu, tonjokan nya sangat keras karna bisa di lihat di sudut bibir laki-laki itu berdarah.

Alisya yang melihat adegan itu hanya bisa terkejut dan menutup mulut nya dengan satu tangannya.

Laki-laki yang tadi berada di bawah lawan bicara nya langsung mendorang lawan bicaranya, sampai lawan bicara nya jatuh dan tersukur ke lantai. Laki-laki itu langsung berdiri dan mengelap sudut bibirnya dengan telapak tangannya dengan kasar.

"Lu mau tau apa bedanya gua dengan lu? seengga nya gua ga ada niatan sama sekali ngebuat alisya menjadi bahan taruan lu dimas!" bentak laki-laki itu kepada lawan bicaranya.

Bentak putra terhadap dimas, alisya yang mendengar ucapan putra terhadap dimas shock. Dia tidak menyangkan kekasih nya tega menjadikan dia sebuah bahan taruhan.

Alisya yang mendengar ucapan putra langsung keluar dari tempatnya, dan menghampiri kedua laki-laki yang sudah tega menjadikan dirinya sebagai bahan taruhan semata.

Prok Prok Prok...... kedua laki-laki itu langsung melihat ke arah sumber suara tepuk tangan tersebut dan tanpa mereka sangka-sangkat itu adalah suara tepuk tangan alisya.

Dimas langsung mendekat kan dirinya dengan alisya, dia langsung menarik kedua tangan alisya dan memeluk nya, "kamu gausah dengerin semua apa yang udah di omongin kevin tadi sya, itu ga seperti apa yang kamu dengar sebenar nya" ucap dimas lirih.

 alisya yang mendengar ucapan dimas langsung melepas pelukan diantara mereka dengan kasar dan mendorong dimas begitu saja. putra yang melihat adegan itu tersenyum puas.

"GA SEPERTI APA YANG GUE DENGER? GUE GA BUDEK DIM, GUE DENGER DENGAN JELAS APA YANG LO BERDUA OMONGIN DARI TADI!" bentak alisya. 

Dimas yang mendengar ucapan alisya seper itu dia mulai frustasi dengan semuanya, dia tau dia salah tapi dia tidak pernah bermain-main dengan perasaan dia dengan alisya yang sekarang, dia tulus menyayangi gadis di depannya ini.

"dimas ngebuat lo jadi bahan taruhan, dan dia taruhan dengan gua. Simple si taruhannya, kalo dia bisa buat lo jatuh cinta dengan dia, dia bakalan dapetin motor sport yang gue punya dan sebalik nya kalo dia kalah, dia harus relain motor sport nya buat gue" ucap putra, alisya yang mendengar ucapan putra barusan tidak menyangka dengan apa yang sudah dimas lakukan dengannya selama ini harga dirinya di permainkan hanya demi 1 buah barang yang tidak ada harganya.

"So lo itu cuman jadi bahan taruhan, dan lo itu sama motor bagi dimas sama, cuman barang yang bisa dia maenin dan dia tinggal saat dia bosen" ucap putra dan saat itu juga dimas menonjok putra lagi sampai dia tersungkur kelantai .

"DIEM LU ANJING!!!!" Bentak dimas terhadap putra. Putra pun hanya tertawa bahagia melihat adegan yang ada di depannya.

Dimas langsung mendekat ke alisya yang masih tidak menyangka dengan apa yang dia ketahu sekarang, dimas mulai menggenggam kedua tangan alisya lagi dengan erat dan alisya sama sekali tidak protes dengan itu.

"Sya please dengerin aku, aku tau aku salah. Aku udah jadiin kamu taruhan di antara aku dan putra" ucap dimas frustasi dan alisya hanya bisa menatap dua bola mata itu, bola mata yang menunjukan sebuah penyesalan. 

"tapi yang harus kamu tau, aku ga pernah main-main dengan perasaan aku ke kamu, aku sayang sama kamu dengan tulus, aku cinta dengan kamu dengan tulus sya" ucap dimas lirih, dan alisya bisa melihat ketulusan dan penyesalan dari dua bola mata itu .

"Aku mohon sya maafin aku, aku minta maaf, aku nyesel sya, aku cowo bodoh, aku rela kamu marah sama aku  tapi aku mohon jangan menghindar atau menjauh dari aku sya" ucap dimas, dan alisya bisa melihat dimas menyesal dan bersalah lagi-lagi dari kedua bola mata itu. Tapi apakah alisya bisa memaafkan apa yang sudah dimas perbuat dengannya?

"Gue akan mencoba untuk bisa memaafkan elo" ucap alisya, dan dimas langsung mempererat genggaman tangan nya dengan alisya.

 "makasih sya, aku bakalan perbaiki semuanya dan aku gaakan buat kamu kecewe lagi" ucap dimas, saat dimas ingin memeluk alisya, alisya menghindar dan menahan tubuh dimas.

"tapi maaf gue gabisa seperti dulu lagi sama lo, dan gue harap lo paham dan ngerti " ucap alisya.

"kita putus dim!!!!" ucap alisya lagi, dimas yang mendengar kalimat yang keluar dari mulut alisya seperti dihantam oleh sebuah ombak yang siap membuat dia hanyut di lautan. putra yang melihat itu tersenyum bahagia dengan senang orang yang dia benci dari dulu merasakan hal yang sama untuk ke-2 kalinya.

Alisya mulai berjalan meninggalkan dimas dan putra di lapangan, dia berjalan sambil menangis karna dia udah ga sanggup lagi menahan air matanya dari tadi.

"UDAH PUAS LU! UDAH PUAS LU BIKIN GUE NGERASAIN APA YANG GUA RASAIN DULU KE ULANG LAGI SEKARANG?" ucap dimas frustasi, dia merasakan apa yang pernah dia dulu rasakan, rasanya sama-sama sakit tapi ini jauh lebih sakit dibandingkan dengan apa yang dia rasakan dulu.

putra mulai mendekati dimas, pas saat dia sudah berada di samping dimas. "gua ga akan pernah puas sampe elu  ngerasain apa yang gue rasain!" ucap putra dengan penuh penekanan , dan putra langsung pergi meninggalkan dimas yang masih terpaku di tempat nya.

"AHHHHHHHHH" teriak dimas frustasi, tanpa dia sadar dia sudah meneteskan air mata.

Alisya berjalan tanpa melihat ke depan melainkan dia menuduk kebawah, karna dia tidak mau orang-orang melihat kalau dia sedang bersedih seperti sekarang ini.

BHUKKKKKK ......

Alisya tertabrak dengan orang yang berada di depannya, saat alisya tau siapa orang yang berada di depan nya, dia langsung memeluk orang tersebut.

"Dia jahat, dia jahat sama gue!"ucap alisya lirih dan semangit meeratkan pelukannya.


Unforgettable loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang