#1

27 4 3
                                    

When sadness was the sea, you thaught me how to swim.

••••••

Mwehehe, play ya video yang di multimedia biar makin joss.

•••••••

Hujan perlahan turun. Tetes demi tetes, rinai demi rinai rinntik demi rintik,deras. Dan membasahai tiap sudut bumi. Tetapi hujan tak dapat menghentikan pertengkaran antara dua insan di depan taman sebuah cafe kecil bernuansa vintage tersebut. Mungkin orang lain akan senang melihat pertengkaran itu, karena mereka akan segera menonton sebuah drama mini nan real.

"Lo tau gak sih kesalahan lo itu apa?!" Sambil menunjukkan jari telunjuk tepat ke depan mata seorang lelaki.

"Iya gue tau kesalahan gue apa." Jawabnya dengan enteng.

"Hah! Lo tau kan kenapa gue kayak gini?! Dan lo masih kayak gak ada dosa ?!" Ditatapnya lelaki itu dengan tatapan murka.

"Kita pacaran udah hampir 2 tahun Jer! 2 tahun!!! Itu waktu yang gak sebentar. Harusnya elo mikir! Kenapa lo tega selingkuh sama gue? Salah gue apa sampe lo tega kayak gitu?!" Kata wanita itu dengan luapan penuh emosi.

Lelaki itu memicingkan matanya ke arah wanita tersebut, "Heh harusnya lo sadar! Siapa yang duluan nembak gue? Siapa?!" Bentaknya.

"Gue udah punya pacar sebelom gue pacaran sama lo! Pacar gue sekolah di Aussie. Dan elo itu cuma puppet gue! Jadi jangan harap lebih."

Wanita tersebut menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Wanita tersebut sungguh syok.

"Lo!!"  Wanita itu sungguh emosi. Air matanya berbaur menjadi satu bersama hujan.

"Lo tega banget!" Memukul dada lelaki itu berkali kali. Lalu lama-kelamaan wanita itu terperanjak dari tempat dia berdiri. Kakinya mendadak lemas. Pundaknya naik turun tak beraturan.

Lelaki tersebut kaget karena tiba-tiba wanita itu perlahan terduduk di tanah. Hatinya sungguh sakit melihat gadisnya tertduduk lemas di lantai. Tetapi ia tidak mau membuat gadisnya itu merasa kehilangan ketika pergi meninggalkan dunia ini. Dia tak bisa. Dia hanya ingin gadisnya mencari lelaki yang lebih layak darinya, bukan seperti lelaki yang divonis hanya memiliki waktu dua minggu karena penyakitnya ini.

Lalu lelaki tersebut perlahan turun lalu ikut berjongkok bersama wanita itu. "Maafin gue, gue tau gue salah. Sekali lagi maafin gue. Tolong jangan benci gue, tolong jangan ada dendam sama gue. Gue cuma mau pergi dengan tenang. Gue gak mau nyakitin siapa-siapa lagi."

Lalu wanita yang tertunduk lesu itu perlahan mengangkat kepalanya. Samar-samar ia mendengar bahwa lelaki tersebut ingin pergi. Tetapi ingin pergi kemana dia?

"Tapi apa yang lo lakuin sekarang ini sama aja nyakitin gue Jer. Emangnya gue bukan manusia?"

Wanita itu tertawa lalu tersenyum getir. Sementara lelaki itu mengernyitkan dahinya. Mereka sekarang sama-sama basah. Rambut hingga baju mereka semuanya basah. Karena hujan terus turun dari langit dan langit terus berwarna kelabu seakaan langit tahu apa yang sedang dirasakan oleh kedua insan tersebut.

"Gue kan cuma puppet lo! Gue bukan manusia."

"Jadi wajar kalo lo nyakitin gue." Sambungnya.

Glek!

Lelaki itu baru sadar. Dan ia menerima konsekuensinya. Agar wanita itu pergi dan tidak terlalu kehilangan ketika ia pergi nanti.

"Maafin gue ya." Bisik lelaki tersebut.

Tetapi wanita tersebut dapat mendengarkannya walapun terdengar samar.

Lelaki itu bangkit dan mengulurkan tangannya ke wanita tersebut.

Wanita tersebut hanya melihat uluran tangan itu dan tidak berekasi sama sekali. Wanita itu lalu bangkit dan tersenyum "Makasih buat waktu dua tahun ini. Gue harap lo bahagia dengan semua ini, dan salam buat pacar lo yang di Aussie ya."

Wanita itu berjalan menjauhin lelaki tersebut dan memberhentikan taksi yang sedang lewat. Lalu ia masuk kedalam taksi tersebut.

"Maafin gue. Tolong maafin gue." Lelaki itu lalu masuk kedalam mobilnya lalu ia dan berteriak sekencang-kencangnya. Stir mobilnya pun tak luput menjadi korban kekesalan sang empunya.

"AAAAAARGHHHH!!!!!"

Ia tak peduli apa yang orang pikir tentangnya, ia sungguh tak peduli.

Yang ia pedulikan hanya satu, yaitu gadisnya. Ia langsung tancap gas menuju rumahnya.

Mereka berdua sama-sama tak tahu bahwa hujan telah memanipulasi air mata yang turun diantara mereka berdua.

••••••
Eaaaaaa, gw tau kalo ini apa banget. Semoga suka ya!!

Lo-andini?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang