Part 6

1.1K 174 58
                                    

Malam harinya dirumah Yunhyeong.

Junhoe.

Junhoe.

Junhoe.

"Aishhh" Yunhyeong mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia menghempaskan dirinya keranjang kemudian memeluk guling sambil memasang pose berpikir.

Memikirkan Junhoe.

"Aishhhh" Lalu Yunhyeong duduk kembali sambil kedua tangannya yang masih setia memeluk guling bergambar hello kitty(?) nya tersebut. -_-

Dipikirannya kini berkecamuk tentang dua hal.

Pertama, tentang hari pembalasan.

Dan kedua, tentang Junhoe.

"ENYAHLAH KAU DARI PIKIRANKU, JUNHOE!" Teriaknya frustasi. Tapi tak bisa ia pungkiri, wajahnya selalu memerah setiap kali dirinya membayangkan wajah tampan namun idiot seorang Goo Junhoe.

Yunhyeong merenung sambil meletakkan kedua sikunya dilutut dan menumpukan kedua kepalan tangannya didagu.
Memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti tengah berpikir. Tunggu, tunggu! Bukan berpikir_

_Dia sedang menghitung.

"Satu, dua, tiga. AIIISSHH" Yunhyeong menghempaskan dirinya kembali kebelakang. Dia sudah mencoba menghitung ubin-ubin dilantai kamarnya untuk mengalihkan pikirannya tentang Junhoe, tapi tetap tak bisa.

Bagaimana ini?

"Junhoe~ Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padamu~." Lirih Yunhyeong terdengar pasrah. Akhirnya ia menyerah juga.
.
.
.
Sementara itu dirumah Junhoe.

"Syukurlah kau sudah mendingan. Siapa yang merawatmu disekolah eum?" Tanya Mama Junhoe sambil mengusap-usap surai hitam milik anak semata wayangnya.

Junhoe tersenyum. "Seorang Sunbae yang manis Ma." Kata Junhoe.

"Waahh. Apa dia baik?"

Junhoe mengangguk. "Baiik sekali." Ucap Junhoe tulus.

"Kau menyukainya?" Mama Junhoe tersenyum menggoda.

Junhoe mengangguk lagi. Kali ini lebih pelan.

"Aihhh~ Anak Mama sedang jatuh cinta rupanya." Sang Mama hanya terkekeh. Junhoe pun ikut tersenyum. "_Siapa namanya?" Tanya Mama Junhoe lagi penasaran.

"Yunhyeong. Namanya Song Yunhyeong Ma"

Dirumah Yunhyeong.

"Uhuk_" Yunhyeong terbatuk tengah malam. "_Siapa yang membicarakanku tengah malam begini?" Omelnya sebentar.

Namun sejurus kemudian, lelaki manis itu pun kembali jatuh tertidur. Sambil memimpikan Junhoe tentunya. #Eciee
.
.
.
Besoknya di Victory High School.

Pagi itu sangatlah cerah. Namun tak mampu melawan cerahnya senyuman-senyuman manis yang menghiasi setiap belahan bibir siswa tahun ajaran baru yang saat itu tengah memasuki gerbang sekolah mereka.

Dengan dandanan biasa seperti dihari-hari pertama dengan kaos putih dan bawahan hitam, mereka melangkah dengan pasti.
Seluruh siswa juga tidak lagi diharuskan menggunakan properti. Setiap siswa baru yang memasuki area sekolah Victory High School pasti menampilkan senyum bahagia mereka, ditambah lagi dengan kaca mata hitam keren yang kali ini ikut bertengger di masing-masing hidung mereka.

Mino dan yang lainnya sudah berkumpul diruangan osis sejak pagi-pagi sekali untuk menyusun strategi atau cara menghindari pembalasan adik-adik tingkat mereka nanti.

Sebenarnya percuma saja sih, mengingat Junior mereka itu berjumlah ratusan. Dan mereka hanya puluhan, tidak sampai 30 malah.

Mau sembunyi dimana coba?

M.O.S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang