Helluuu readers
----
Arana POV" Mamah........Rana in home.."
Mamah kemana sih yaa...kok gak di jawab
"Papahhh.....Rana anak mu ini udah pulangg."
Papah kok gak nyaut juga sih....kemana mereka?!
Mungkin lagi ena ena kali...eak eak eak, aku terkikik geli akan pikiran ku sendiri.
Ckckck Rana Rana otak mesum emang
Tapi...
1 detik kemudian
Ku dengar dentingan hebat, entah darimana asalnya.
Dentingan itu semacam kaca yang terbanting.Pyar.
Pyar.Ku ikuti dentingan itu.
Mamah.
"mamah..mamah kenapa, siapa yang menyakiti mamah, bilang sama Arana mah!" kataku dengan penuh emosi yang tak terbendung. Siapa orang yang berani menyakiti mamah!!!!
Ku rengkuh badan mungil milik malaikatku ini. Isak tangis nya semakin menjadi.
"mamah cerita sama Arana, mamah kenapa?"
Kulihat tangannya memegang erat foto keluarga kami...sangat harmonis
"papah kamu hiks... Arana..."
"papah kenapa mah...???"
Ibuku hanya diam...terlarut dalam tangisannya
"Papah kenapa mah!!! Papah kenapa???!" tanyaku penuh selidik, ada apa sebenarnya???
"hiks hiks... Papah kamu....."
"meninggal."
Deg.
Kudengar isak tangis malaikatku ini semakin menjadi.
Jantungku berteriak... Ini tak mungkin terjadi!!!!
Apakah secepat ini?...papah
Ya, orang yang kujadikan pegangan bagi arah hidup.
Orang yang selalu tahu keinginan ku.Papah.
"mamah.....mamah pasti bohong kan mah...iya kan??!!!"
Setetes air mata meluncur manis di pipiku. Jelas ini bukan air mata kebahagiaan, melainkan kesedihan yang berhujam.
Gak... Tuhan gak mungkin jahat sama gue!!!! Gak mungkin!!!!! Aarrggggghhhh!!!!!
Tak terbendung sudah air mata kesedihanku ini, ku rengkuh malaikat penyelamatku ini.
Jika aku dapat meminta satu permohonan padamu Tuhan, ijinkan aku meminta
Ya Tuhan....kenapa Kau rebut kebahagiaan Ibuku ini....kenapa??!! Harusnya Kau ambil saja nyawaku ini!!!
"papah...papah hiks hiks....papah kenapa tinggalin Arana yang kece abis gini....!!!!! Arana hiks... kangen sama hiks papah..."
Entah apa yang harus kulakukan saat ini, aku hanya terlarut dalam kesedihanku, dan tak akan pernah terlepas.
"Rana sayang.. Abang mu ini pulang honey."
Ku dengar suara itu..
Ya. Tak salah lagi pasti abang pertama ku, Giozano Valdio Capella.Ku paksakan kaki ini bergerak, meninggal kan perempuan yang sedang terkulai lemas disampingku ini.
"bang val...." ku lihat dari manik matanya menggambarkan kebingungan yang besar. Ya, aku tak mampu menyembunyikan mata hidung ku yang memerah ini.
"Dek....lo kenapa deh???"
Aku bahkan tak sanggup untuk berkata kata.
" Dek...jawab abang!!!"
Sorot matanya menggambarkan kepanikan yang luar biasa. Abangku ini tak pernah membiarkan ku menangis. Tak.Pernah.
"Dek lo kenapa nangis... Bilang sama abang! Siapa yang berani bikin adek gue nangis...siapa??!!"
Tangisku yang sempat tertahan pun pecah...
Aku menghambur kepelukan abang tercintaku. Tangannya mengelus rambutku dengan sayang."bang hiks ..papah.. hiks...
Me-meninggal."
Abangku mengeratkan pelukan nya, tak ada suara maupun jawaban apapun.
Ya memang, aku tahu, abang valdio yang kelewat dewasa. Dia menyikapi semua dengan tenang. Meskipun aku tahu ada luka yang besar dan baru saja terbuka."udah dek...biarin papah tenang ya...sekarang kamu jagain mamah. Nanti abang kabarin abang Vano buat ngurus papah."
Abang valdio mengecup keningku lalu mataku, sebelum akhirnya meninggalkan ku dengan mamah. Pelukannya terlepas.. Tubuhku terkulai di lantai...apa boleh buat, semuanya bahkan hitam putih sekarang. Hidup emas ku hilang..
Bukan hilang...namun MATI!
-----
Disinilah aku, berdiri dikekilingi pakaian serba hitam. Bahkan sekarang aku tak mampu menangis, hanya luka yang sangat perih yang kurasa.Batu nisan terkutuk itu telah mengambil kehidupanku....
PAPAH.
----

YOU ARE READING
Gold Key
Novela JuvenilDia Arana. Arana Swarovski Capella, cewek gila yang bikin hari gue suram! Gue benci lo, Arana - Rakha Dia Rakha. Rakha Cakranegara, Cowok bad boy yang kata orang "luar biasa ramah dan hum...