Chapter 2

901 89 27
                                    

.
.
"Sasuke, apa yang kau inginkan?"

Anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu menggelengkan kepalanya ketika seorang wanita yang merupakan kepala panti tempatnya bernaung sejak lahir bertanya padanya. Ia tidak tahu harus menjawab pertanyaan si wanita dengan jawaban yang seperti apa. Memangnya apa yang dia inginkan? Sasuke kecil terus saja menggelengkan kepalanya sampai wanita itu memintanya untuk berhenti dan ia menghentikannya.

Naruto © Masashi Kishimoto

Chara : Sasuke Uchiha dan Uzumaki Naruto

Warning : Typo, Akan menjadi BL, ntah ini termasuk incest atau tidak.

Cerita ngasal dan terkesan memaksa, omong kosong dan yang pastinya OOC.
.
.
Happy Reading
.
.
Sasuke berjalan lurus mengikuti adiknya yang berjarak beberapa meter di depan sana.

Ia sudah berjalan sejak 15 menit yang lalu menempuh jalanan sepi dan jalan raya, 3 kali hampir di tabrak mobil dan 2 kali jatuh tersungkur.

Ia baru saja akan melewati zebra cross sesaat secara tiba-tiba sebuah mobil melaju dari arah kanannya. Ia masih selamat namun kedua onyxnya tidak lagi melihat surai pirang sang adik.

Banyaknya kendaraan yang berlalu lalang membuatnya tertinggal jauh di belakang. Kini Sasuke sedang berpikir kemana kemungkinan adiknya itu pergi. Di tengah kebingungannya ia pun memacu langkahnya kembali.

Braakk

Dan sialnya ia lupa meletakkan otaknya dimana. Atau sebenarnya dia tidak bisa menggunakan otaknya dengan benar.

Sasuke jelas tidak suka ini. Ia tidak suka ketika banyak orang yang memperhatikannya. Ia benci jika dilihat dengan tatapan seperti itu, tapi ia tidak bisa melakukan apa pun selain terus mengalunkan nama sang adik. Berharap ia tahu kemana adiknya itu pergi dan ia bisa menyusulnya dengan segera.

Namun Sasuke merasakan sesuatu yang tidak nyaman dikakinya ia merasakan sakit ketika ia mencoba berdiri dari jatuhnya.

Ternyata kakinya berdarah dan terluka di beberapa bagian.

Tidak apa-apa hanya sedikit, ia mencoba mengacuhkannya dan memaksakan diri, yang ia pikirkan sekarang adalah Naruto-adiknya. Padahal sebenarnya ia tidak perlu memikirkan pemuda itu.

Berjalan ke kanan kemudian kekiri lalu kekanan lagi dan begitu seterusnya sampai ia merasa lelah. Sasuke kebingungan, kemana seharusnya ia harus berjalan. Bahkan ia tidak ingat lagi jalan pulang ke rumahnya.
.
.
.
Seorang anak kecil tiba-tiba menarik tangan Sasuke, membuatnya terlonjak, tapi ia tidak melepaskan tarikan anak itu.

Sang anak membawanya ke depan pintu kaca sebuah rumah, ntahlah ini adalah rumah atau bukan. Pintu terbuka ketika anak setinggi pinggangnya itu mendorongnya kedepan. Membuat akses jalan agar mereka bisa masuk.

"Hyo dari mana saja kau?"

Tiba-tiba seorang gadis muda muncul kehadapan mereka. Kali ini Sasuke mencoba melepaskan tangan anak kecil di tangannya.

Terlepas

Sasuke pun berniat akan keluar lagi, namun sayang niatnya terhenti ketika sebuah tarikan ia rasakan pada celananya.

"Siapa dia?" Gadis itu bertanya pada anak kecil yang masih menarik celananya.

"Tidak tahu, tapi Sakura-nee kan dokter, kaki kakak ini terluka dia habis di tabrak bus." anak kecil itu mencoba menjelaskannya dan menceritakan semua yang ia lihat dari tepi jalan beberapa menit yang lalu.

Gadis muda itu mencoba menilik, ia menatap pemuda yang membelakanginya saat ini.
.
.
.
Sasuke tidak tahu harus berlaku apa lagi, saat gadis bersurai merah jambu itu tengah melilitkan kain putih di kakinya.

Onii-SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang