Mungkin bagi sebagian orang ketika membeli sebuah barang mereka melihat kualitas dan bahan barang itu.
Tapi lain halnya dengan buku, Ya memang tidaklah semua orang menilai buku dari sampulnya. Namun bagaimana di saat kita sebutlah tidak mood untuk membaca sinopsis dari sebuah buku lantas kita melihat sampulnya?atau bisa saja kita asal ambil sebuah buku dan membelinya? Bukankah itu sebuah pilihan namanya?
Kita tidak tau bagaimana alur yang ada di buku itu, kita tidak tau akankah kita menyukai buku itu. Bagaimana jika kita tidak menyukainya? Tapi bagaimana jika ternyata buku itu menjadi pilihan paling tak terduga namun terbaik yang pernah kita buat?
Kamu,
Kamu layaknya buku ituBuku yang saya ambil dari rak di toko buku
Buku yang bahkan tidak saya lihat harga bahkan sinopsisnya dan hanya menilai dari sampulnya
Kamu yang tak terduga.
Saya berfikir saat awal membaca kamu bahwa mungkin kamu pilihan yang tepat
Namun...
Ternyata saya salah ketika saya sudah membaca sampai di tengah-tengah cerita ada konflik, yang saya benci. Ada air mata yang tumpah, dan ada waktu yang terbuang.
Ternyata kamu bukanlah buku yang saya kira akan menjadi pilihan terbaik saya.
YOU ARE READING
Inevitable
RandomThe pain its Inevitable Even when you think its gone suddenly it hits you again, not that painful but what you don't aware of is the smaller the pain the bigger damage it will be. Left a big mess hole in your life and yourself.