Tahu Diri

113 1 1
                                    


Hai, selamat bertemu lagi

Aku sudah lama menghidarimu

Sial ku lah kau ada disini

Gue menghadiri acara seminar di sebuah kampus ternama di Jakarta. Karena kampus gue diundang, jadi mau nggak mau harus ada perwakilan yang hadir. Dan gue beserta dua teman gue yang terpilih dengan alasan gue punya rumah di Jakarta jadi kampus nggak perlu repot repot bayarin hotel dengan segala tetek bengeknya. Bisa banget dasar kampus nggak modal!

Gue sudah duduk di sebuah ruangan luas yang biasa disebut aula, hanya saja lebih mewah. Ruangan ini sudah dipadati banyak peserta seminar yang dianggap sangat penting ini. Master Ceremony yang berdiri diatas panggung sudah mengambil alih perhatian semua yang hadir di ruangan ini.

Dengan segala kata pembukaan maka dibukalah acara ini secara resmi oleh Kaprodi Fakultas Kedokteran kampus ini. Ada satu hal yang menarik perhatian gue saat ini. Dia, dia yang berdiri diatas panggung, dia yang sedang memberi sambutan dan tersenyum kepada ku, dia yang disebut sebagai ketua BEM Fakultas Kedokteran di kampus ini. Dia masih sama dengan senyum yang selalu membuatku terpana.




Sungguh tak mudah bagiku

Rasanya tak ingin bernapas lagi, tegak berdiri di depanmu kini

Sakitnya menusuki jantung ini, melawan cinta yang ada di hati

Di tengah riuh tepuk tangan, gue pergi keluar dari ruangan ini dengan alasan toilet padahal gue Cuma mau nyari udara segar. Tetapi misi pencarian udara segar seketika buyar karena baru beberapa langkah gue melangkah dari pintu ruangan ada seseorang yang manggil gue. Nggak perlu noleh pun gue tau siapa yang manggil, gue masih hapal betul sama suaranya.

"Aysha."

Sontak gue berhenti melangkah dan berbalik, berusaha tersenyum dengan berbagai perasaan yang berkecamuk dihati gue.

"hai Kana," sapa gue.

"kamu mau kemana?"

"ke toilet,"ucap gue lirih

"bener ke toilet? Bukan mau menghindar dari aku lagi kan?"

Lagi?

Gue menarik napas. "nggak Kana, kapan sih gue menghindar dari lo?"

Rasanya sesak, gue nggak sanggup berlama lama disini. Gue nggak sanggup berhadapan dengannya lagi. Gue nggak sanggup.

"jangan kira aku nggak-"

"Kana!" omongan Kana terputus karena seseorang memanggilnya.

"Kana, gue ke toilet dulu ya," gue langsung melenggang pergi tak menggubris panggilan Kana.

Dan upaya ku tahu diri

tak slamanya berhasil pabila

 kau muncul terus begini tanpa pernah kita bisa bersama

 pergilah... menghilang sajalah lagi.

Gue nggak jadi tidur, Kana tiba tiba datang ke rumah dengan membawa dua box pizza dengan rasa favorite gue. Nyokap menerima kedatangan Kana dengan hangat, sementara Shilla -temen gue  bersorak ria karena melihat Kana. Gue berusaha menetralisir jantung gue yang tiba tiba kesenengan sekaligus sesak.

"tumben sekali nak Kana mampir, sejak kamu di Bandung Kana jadi jarang kesini, Ca," ucap Ibu

"iya bu, tadi Kana ketemu sama Aca di kampus Kana, karena belum sempet ngobrol jadi Kana mampir kesini, sekalian silaturrahmi."

Tahu DiriWhere stories live. Discover now