Author POV
" bisakah kau makan dengan perlahan lihat kau makan dengan sangat berantakan " ujar Sungjae kepada Joy tanpa melihat kearah Joy
" aku memang terbiasa makan seperti ini, jika kau tidak suka lebih baik pergi saja sana dasar menyebalkan " ujar Joy yang terus megerutu
Sungjae yang melihat tingkah Joy tersenyum tipis
Tanpa sengaja Joy melihat senyuman itu
" whoaaaa kau bisa tersenyum juga ternyata daebak " ujar Joy senang
Membuat Sungjae kembali memasang wajah datarnya itu
" apa yang kau bicarakan?" Tanya Sungjae dengan datar
" yak! Kau lebih tampan bila tersenyum, lihat pangeran es kembali seperti sediakala " gerutu Joy dan melanjutkan makannya
setelah selesai mereka pun kini dalam perjalanan pulang
" sudah sampai " ujar Sungjae saat tidak mendapat respon.dari Joy dia pun menoleh dan melihat Joy yang tengah tertidur dengan pulas
" cantik " ujarnya pelan dan kini mendekatkan wajahnya pada Joy
Terus mendekat hingga Sungjae tak menyadari bahwa kini hidungnya dan Joy saling bertemu
kini entah dorongan dari mana, mata Sungjae kini fokus terhadap Bibir Joy yang terlihat manis dan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Chu.....
Sungjae menempelkan bibirnya kepada Joy
Sungjae pun mengerakkan sedikit bibirnya dan mendapatkan respon dari Joy yang masih menutup mata
Joy POV
entah mengapa aku merasa ada yang lembut di bibir ku dan ini bahkan terasa hangat
Saat aku membuka mata ku secara perlahan, aku terkejut melihat siapa yang mencium ku dan dengan menutup matanya
" Sungjae oppa " batin ku
Entah aku bodoh atau apa, bukannya marah dan mendorongnya aku malah menutup kembali mataku dan menikmati ciuman ini
"Joy kau sudah gila " teriak ku dalam hati
Sungjae POV
Kini aku terus menciumnya entah mengapa bibirnya menjadi candu bagi ku
" kau gila Sungjae kau benar-benar gila " batinku
Selang berapa menit aku pun mengakhiri ciuman ku dengannya
" bahkan aku sudah menciumnya cukup lama dia masih saja tidur " gumanku pelan dan mengelus wajahnya
" mengapa kau sangat cantik saat tertidur " ujar ku lembut
" Joy bangun ini sudah sampai di depan rumah mu " aku menguncang tubuhnya pelan
Joy pun terbangun dengan sesekali mengercapkan mata bulatnya yang indah itu
" sudah sampai, terima kasih oppa " ujarnya dengan lembut dan tersenyum dengan manis
" masuklah, dan tidur dan besok aku akan menjemput mu jadi bangun pagi dan satu lagi jangan tersenyum seperti itu pada orang lain selain diriku " ujar ku dingin
" ada apa dengan mu, apakah kau sakit oppa " ujarnya dan menyentuh dahi ku
" bodoh Sungjae kau bodoh kenapa kau bicara seperti itu " runtukku dalam hati
" sudah sana masuk ini sudah malam " ujar ku dan tak melihat wajahnya pasti kuping ju sudah merah
" arraso tidak perlu sedingin itu " ujarnya dan keluar dari mobil ku