Nomor ?

141 5 8
                                    

Hari ini adalah hari kamis, hari dimana pelajaran full pack, omg haha. Pelajaran berlangsung sebagaimana mestinya.

Namun, ada yang sedikit berbeda dihari ini yakni pelajaran matematika wajib tidak dilakukan didalam ruang kelas sebagaimana biasanya, tetapi dilakukan diruang kelas bawah tepatnya diruang kelas XII.IPS.3 dikarenakan guru yang mengajar sedang sakit dan tidak dilarang untuk naik-turun tangga.

Aku dan teman-teman pun segera bergegas menuju kebawah, namun sialnya aku yang bergegas dan menggunakkan kekuatan superku untuk berjalan cepat agar mendapat bangku bagian depan.

Tapi ternyata pupus lah harapanku ketika aku memasuki ruang dan mendapati bangku bagian depan sudah penuh semua.
Alhasil akupun segera menempati tempat paling belakang pada baris bagian kedua. Sebenarnya ada beberapa baris lagi sih yang kosong, tapi menurutku hanya baris kedua dan ketigalah posisi paling strategis untuk menikmati pelajaran.

Tanpa terduga nando, nama teman sebangku ndra duduk dibangku sebelahku. Dan satu yang terfikir dibenakku saat itu iyalah pasti nanti ndra bakalan duduk disebelahku deh, karena saat itu posisi nando adalah dipojok dan posisi yang kosong adalah tepat disebelahku. Betapa degdegkan nya aku waktu itu, haha.

Dan benar saja, saat ndra, stil, dan kusni masuk kekelas dan ndra langsung duduk tepat disebelahku. Aku sekejap sok-sokan gak peduli gitu deh, bertindak seolah nggak ada apa-apa.

10 menit berlalu.
Tanpa terduga ndra menaruh tasnya dimeja dan menyandarkan kepalanya tepat diatas tasnya sebagai bantalanya dan wajahnya tepat menghadap kearahku

"Ssst sssst sssst sssst", bisik ndra kepadaku.

"Apaan sih ndra, brisik", ucapku.

"Sssst sssst sssst sssst",
bisik ndra lagi, namun kini bukan hanya aku yang merasa terganggu tetapi uus teman yang duduk didepanku pun merasa brisik, lantas menengok kebelakang

"Cieee, kamu kenapa sih ndra suka banget godain bee deh? Haha", ucap uus.

"Apaan sih us, gak usah aneh-aneh deh", ucapku.

"Orang beneran juga, haha", balas uus.

"Sssst sssst sssst sssst",
bisik ndra lagi, dan ketika aku melirik kearah ndra dia langsung mengalihkan bisikan nya ke teman sebrang bangku ku lagi. Dan aku pun kembali fokus mencatat pelajaran lagi.

Belum genap 5 menit, ndra pun kembali berulah.

"Bee ??", panggilnya

"Apaan?", balasku dan tanpa mengarahkan pandanganku ke ndra

"Bee ??", panggilnya lagi, tapi kali ini bukan aku yang menjawab tapi dye.

"Bee, dipanggil ndra tuh", celetuknya

"Iya, aku tau", jawabku sambil tersenyum malu.

Sebenernya aku seneng banget digodain gitu sama ndra, tapi sebagai seorang cewek sejati, aku harus tetap menjaga kaidah kegengsianku dong, haha.

Setelah dijam-jam kritis pelajaran berakhir, yakni jam pertengahan pembelajaran ndra kemudian menyodorkan selembar kertas kearahku

"Bee", panggilnya

Aku pun menengok kearahnya

"Apaan ini?",
sambil menyernyitkan salah satu alisku

"Udah baca aja",
jawabnya, dan aku pun kemudian mengambilnya.

Nomor?

Hanya kata itu yang ada diselembaran kertas yang ndra berikan padaku. Aku pun lantas terheran-heran dan bertanya pada ndra

"Nomor apaan sih?", tanyaku
Dan ndra hanya tersenyum.

"Udah lah, isi aja, kalo gak tau bales surat itu kalo kamu gak tau maksudnya", saut nando.

Namun ndra memberikan isyarat bahwa yang dimaksud adalah nomor hp ku.

"Nomor hp ku ?", tanyaku kembali pada ndra

Ndra hanya mengangguk dan tersenyum kearahku.

"Ahh, cerewet, udah balas aja", timpal nando.

Begitulah nando, kasar.

Aku pun menuliskan nomor hp ku dilembar kertas tersebut dan memberikan nya ke ndra. Dan kembali bertanya kepada ndra

"Buat apa sih ndra?", tanyaku

"Gak apa apa kok", jawabnya penuh misteri.

Dan akhirnya pelajaran pun berakhir. Anak-anak dikelas pun lantas berhambura keluar kelas, tak terkecuali aku dan ndra.

Hmmm, mungkin ini menjadi mimpi indahku hari ini.

Batinku selama melewati koridor menuju kekelas.

Gebetanku GamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang