Hari demi hari terus berlalu, aku pun masih heran kenapa ndra meminta nomorku.
Malam ini terasa sunyi sekali, karena dirumah hanya ada aku. Mama dan papa masih kerja dan adekku pergi ke rumah tetangga.
Tulittulit
Hpku berbunyi, lantas aku mengambilnya dari atas meja belajarku. Aku terdiam sejenak karena hanya ada nomor di layar hpku, dan itu menandakan bahwa itu nomor yang belum aku save dihpku.
"Halo", kataku pelan
Tetapi tidak ada jawaban,
"Halo, ini siapa?", kataku sedikit keras
Lima menit berlalu, aku pun mulai bosan dan akhirnya menutup telfon itu.
Dasar orang kalo gak ada kerjaan ya gitu, telfon-telfon gak jelas. Ngefans kali ya sama aku.
Akupun meneruskan ocehanku sambil bercermin, dan seketika aku terdiam.
"Jangan-jangan ! ", aku pun berteriak sambil loncat-loncat kegirangan diatas kasur.
Jangan-jangan dari ndra, kan kemarin dia yang minta nomorku. Tapi kenapa dia gak mau ngomong apa-apa ya? Emang dia gak mau ngomong sama aku gitu? Aku padahal kan pengen ngomong sama dia, berdua aja tanpa campur tangan stil, kusni, apalagi nando.
....
Pagi ini rasanya pengen cepet-cepet kesekolah dan ngeliat wajah ndra dikelas.
Sesampainya dikelas aku pun melihat situasi, dan masih sama seperti biasanya, belum ada tanda-tanda ndra udah sampai dikelas. Karena emang ndra kalau masuk pasti mepet bel masuk.
....
Bel istirahat pun berbunyi, teman-teman sekelasku pun berhamburan keluar kelas. Aku melihat ndra yang sedang asik dibelakang. Aku pun mengambil inisiatif untuk bertanya pada stil mengenai kejadian semalam
"Stil, kamu kemarin yang nelfon aku ya?", tanyaku pada stil
"Enggak", jawab stil
"Iya kan, jujur aja deh", paksaku
"Enggak bee, ya Tuhan, masa kamu nggak percaya sama aku sih?", terangnya
"Lah terus siapa dong? Soalnya seinget aku cuma nomor kamu yang belum aku save", jawabku
"Nomornya 789 nggak?", tanyanya
"Nggak tau, kayaknya sih enggak deh, 078", jawabku
"Tuh kan, nomorku cuma satu bee, cuma 789", tegasnya
"Yaudah deh, kirain kamu iseng", jawabku lantas pergi meninggalkan stil
Apa-apaan sih tadi aku, masa iya, aku nuduh yang nggak-nggak sama stil. Padahal yang mau aku tanya kan ndra. Duh, bee bee, bodoh amat sih kamu.
"Heii, bengong aja sih, kekantin yuk laper nih", ajak dye sambil menepuk pundakku
"Apa-apaan sih kamu, bikin kaget aja. Kamu sendiri aja gih, aku lagi gak mood", jawabku sambil mencubit tangan dye
"Dih, sakit tau. Kalo gak mau yaudah, aku mau kekantin sendiri. Bye !", balas dye dengan sedikit cubitan dilenganku
....
Bel sekolah pun berbunyi tanda berakhirnya pelajaran hari ini.
Sesampainya dirumah, aku pun langsung merebahkan tubuhku diatas kasur. Dan terlintas dibenakku mengenai pembicaraanku dengan stil sewaktu dikelas.
"Bee, ganti baju dulu", teriak papa sambil mengetuk pintu kamarku
"Iya pa", sautku
Tetapi aku tetap tidak bergeming dari kasurku, lantas mengambil hp dan mengecek log telfon.
Aku pun masih heran dan pensaran dengan nomor itu, siapa yang iseng ngerjain aku. Apa benar ndra atau nggak.Maaf jika bagian ini terbit terlalu lama, karna ada sedikit masalah teknis ^^
Selamat melanjutkan membacanya ya guys ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebetanku Gamer
RomanceKenalin namaku Melody Chantika Prima. Temen-temenku biasa manggil dengan nama Bee. Entah gimana awal mulanya aku nggak ngeh. Nah disini aku mau cerita tentang pengalaman ketika aku punya gebetan seorang gamer sejati. Btw, sekarang aku duduk dikelas...