7. Perfect life

4.8K 355 21
                                    

Character :
Nara as you
Kim Namjoon

***

"A perfect life is when you have the sweetest husband in the world and the wisest father for your child"

***


Nata menghela nafas lelah, sembari menatap punggung seorang pria yang sedari tadi sibuk dengan dunianya sendiri. Entah apa yang pria itu lakukan. Tak henti-hentinya ke sepuluh jemarinya bergerak di atas keyboard komputer. Sesekali ia mencoret-coret kertas bergambar balok tangga nada dengan pensil. Matanya hanya terpaku pada tumpukan kertas dan layar komputer.

Nara yang sejak tadi berdiri disampingnya bahkan tidak dihiraukan. Kertas nada itu seolah lebih menarik dari Nara. Ibu beranak satu itu tidak terima, ingin sekali rasanya berteriak dan merebut kertas yang membuat prianya, suami serta ayah dari putranya mengacuhkan ia, namun apa daya, Nara tidak mungkin menghalangi Namjoon yang nampak sangat sibuk.

Yang bisa Nara lakukan hanya tersenyum---meski sebenarnya tidak iklas---dan meletakkan kopi disamping Namjoon. Pria itu hanya melirik Nara sebentar dan kembali fokus pada lembaran kertas yang ia pegang. Nara menghela nafas, lagi. Hal seperti ini sudah biasa bagi Nara jika Namjoon sedang berada distudionya. Pria perusak barang dengan satu sentuhan itu seolah lupa dunia.

Memilih menyerah, akhirnya Nara melangkahkan kakinya untuk keluar dari studio Namjoon. Nara lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan kegiatan lain. Seperti, mencurahkan waktu yang ia punya untuk buah hatinya.

"Mommy"

Namshin berlari kearah Nara dan memeluk pinggangnya. Kim Namshin. Putra kecil hasil buah cinta Namjoon dan Nara. Pria kecil yang meniru sebanyak 80% DNA ayahnya, Kim Namjoon. Mulai dari wajah, hingga kegeniusan Namjoon, semua menurun pada Namshin. Minus, kecerobohan Namjoon dan Nara bersyukur untuk itu. Kehadiran Namshin setidaknya dapat mengobati rasa rindu Nara pada suaminya, sekaligus menemani kesepian yang selalu menghantui Nara jika Namjoon mengadakan konser tour keliling dunia.

"Mommy, where is dad?" Kata pria kecil yang mewariskan lesung pipi dari ayahnya itu sambil tersenyum pada Nara.

"Ayah sedang sibuk bekerja sayang. Lebih baik Namshin main sama mommy ya?" Kata Nara sambil tersenyum pada Namshin dan membelai lembut puncak kepala Namshin.

Di usianya yang baru menginjak 4 tahun, Namshin sudah fasih berbahasa Inggris. Salahkan ayahnya yang selalu mengajaknya berbicara menggunakan bahasa Inggris sedari Namshin kecil.

"Mommy, Namshin mau pergi jalan-jalan ke taman" kata Namshin yang berhasil mengusik lamunan Nara.

"Taman? What do you want to do in the park, sweetheart?"

"I wanna play with other kids"

Nara tertegun mendengar perkataan Namshin. Sebelumnya ia tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Nara dan Naamjoon sepakat untuk merawat Naamshin di dalam rumah saja. Mereka khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa Namshin jika membiarkan dia bermain diluar. Dunia luar sangat berbahaya untuk anak kecil seperti Namshin. Belum lagi Namjoon bukan orang biasa, seluruh dunia mengenalnya. Mereka tidak mau Namshin tersorot oleh lensa camera dan membuat mental Namshin kecil terganggu.

Muncul kekhawatiran dalam diri Nara. Ia tidak ingin Namshin dalam bahaya. Tapi di satu sisi Nara tidak ingin melihat Namshin kecewa karena menolak permintaannya. 4 tahun terkurung didalam apartement merupakan hal yang membosankan. Terutama untuk Namshin, seorang anak kecil yang hyperactive dan senang bermain.

Namjoon akan sangat marah jika mengetahui Namshin keluar. Tapi dia sedang sibuk bekerja kan? Apa salahnya jika mengajak Namshin keluar sebentar lalu kembali? Namjoon tidak akan menyadari mereka keluar. Ide yang cemerlang. Tidak sia-sia Nara menjadi istri rapper berotak genius.

BTS ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang