#3 : Choise

470 70 5
                                    

(AUDIO👉 / VIDEO☝)

In Memories
Chapter 3
ㅡㅡㅡㅡㅡ

"Target selanjutnya adalah HyunJi. Joo HyunJi, calon istriku."

Taehyung terdiam mematung seakan tak percaya mendengar perkataan Jungkook. Taehyung melirik yeoja yang ada didepannya.

"A-aku akan segera kesana," Ucap Taehyung sebelum dia menutup telponnya.

"HyunJi-ya, aku tak punya banyak waktu. Aku akan bertanya pada Jungkook mengenai hal ini. Maaf aku tak bisa memberitahumu lebih."

Taehyung pun pergi sebelum HyunJi ingin mengucapkan kata kata.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jungkook tak bisa menahan amarahnya lagi. Dia pergi menemui Namjoon.

"Hyung! Apa tugas kali ini tak bisa dibatalkan?" Ujar Jungkook.

Namjoon tengah asyik merokok. Dan Jimin dan HoSeok berada disebelah kiri kanannya.

"Apa kau akan menyia-nyiakan tugas yang bayarannya tergolong besar?"

"Apa ini semua hanya karena uang? Apa hidup ini hanya membutuhkan uang saja!" Teriak Jungkook.

Brak

Namjoon memukul meja.

"Kenapa kau ingin menolak tugas ini? Kenapa! Katakan!"

"Karena dia Calon Istriku!" Bentak Jungkook.

Perkataan Jungkook membuat Jimin dan Hoseok tercengang. Termasuk juga Namjoon.

"Setelah ku katakan ini, apa kalian akan tetap membunuh calon istriku?" Tanya Jungkook.

Namjoon terdiam.
"Perintah adalah Perin-"

"Apa kalian tak pikir perasaanku ketika harus membunuh orang yang kucintai?" Bentak Jungkook lagi.

"Bagaimana... bagaimana perasaan kalian jika kalian diperintahkan membunuh orang yang kalian cintai?"

Jungkook mengambil laptop Namjoon dan mematahkan barang elektronik tersebut.

"Apa kita hanya akan hidup mengikuti perintah dari barang ini?"

Bugh

Namjoon menarik kerah Jungkook dan menghempaskannya ditembok.
Ia kemudian menahan Jungkook,

"Perintah adalah perintah! Janji adalah janji. Cepat maupun lambat, Calon istrimu itu akan terbunuh. Dan aku ingin melihat,"

Namjoon mengambil pistol disaku celananya,

"Dia akan mati ditanganmu."

Jungkook bangkit dan pergi meninggalkan mereka.

"Hyung! Apa kau tak khawatir jika nantinya Jungkook akan mengacaukan pekerjaan kita?" Ujar Jimin

ㅡㅡㅡㅡㅡ

Esoknya,

Jungkook berlatih diruangan yang disediakan untuk melatih tembakan mereka.

Tangan Jungkook telah siap membidik sebuah boneka yang sudah ditandai titik titik yang harus ditembak.

Jungkook memikirkan HyunJi. Dia bahkan tak tega membunuh HyunJi. Dia mengingat kenangannya dengan Hyunji.

Ketika HyunJi menangis, Diamengusap air mata Hyunji.
Dia mengingat hari dimana dia melamar HyunJi diSungai Han.

"Aku mungkin tak pandai berkata-kata, Apa kau mau menjadi pendamping hidupku?"

Dapat dilihat tangan Jungkook gemetar. Perlahan tangannya turun. Dia tak sanggup membunuh HyunJi.
Jungkook melempar pistol yang ada ditangannya tadi.

--------
Keesokan harinya

Jeon Jungkook Pov's:
"Arrgghg." Erangku sambil melempar semua barang yang ada dimeja. Aku membenturkan kepalaku kedinding.

Waktu tersisa sebentar lagi. Esok, hari dimana HyunJi akan dibunuh. Aku bahkan tak tau harus bagaimana lagi.

"Jungkook-ah! Geumanhae! Kau membuat dirimu terluka." Taehyung datang.

"Tidak,Hyung! Aku yang akan membuatnya terluka."kataku menangis sambil membenturkan kepalaku di tembok

"JEON JUNGKOOK! DENGAR AKU!" Kata Taehyung lalu ia membalikkan badanku menghadapnya

"Aku sudah memperingatkanmu! Katakanlah pada mereka secepat mungkin, dan akhirnya ini yang terjadi. Tetap saja Calon Istrimu akan mati ditanganmu."

Aku hanya terdiam dan kembali terisak. Menyesal! Sangat menyesal!

TBC

HAMPIR END

VOTE AND COMMENT JUSEYO!!!

In Memories ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang