Dua hari sebelum hari pernikahan, mereka melakukan sesi foto prewedding di monumen yang sangat indah dan bersejarah di Italia, terakhir di Piazza del Duomo karena berdekatan dengan hotel yang mereka tempati di Milan
Evelyn dan Zac begitu bahagia. Setiap detik yang berharga untuk mereka. Kini semua masalah tak akan mengganggu hubungan mereka lagi. Hari esok adalah hari dimana mereka resmi menjadi sepasang suami istri
Evelyn gelisah, sulit sekali untuk terpejam. Begitu pula dengan Zac yang berada tepat di sebelah kamarnya. Zac gelisah, tak sabar menanti hari esok, saat dia telah mengikat Evelyn dalam ikatan suci pernikahan, menjadikan Evelyn sebagai Mrs. Benjamin
***
Suara ketukan dan bel pintu di kamar Evelyn membuatnya terbangun dari buaian bunga tidurnya. Dia sempat menggeliat dan melihat jam di nakas sebelah ranjangnya,
"Astaga! Pernikahanku!" Pekiknya kaget,
Akhirnya Evelyn melompat dari kasur untuk membuka pintu. Dia sempat kebingungan dengan orang-orang yang membawa barang-barang di depan pintu kamar hotelnya dan seseorang menjelaskan
"Selamat pagi, nona Evelyn! Saya dan mereka semua di bawah perintah tuan muda Benjamin untuk mempersiapkan pernikahan nona. Mohon untuk memperbolehkan kami masuk." Ujar seorang wanita bermata biru dengan name tag Cammilia
Evelyn mengangguk pasrah, dan dia menduga semua itu ulah Zac. Evelyn membolehkan mereka masuk. Begitu mereka semua berada di kamarnya, semua sibuk di tugas masing-masing. Dan Evelyn masuk kedalam kamar mandi atas arahan dari Cammilia
Evelyn tak banyak protes saat semuanya akan terjadi. Selesai mandi, dia di persilakan duduk di meja rias yang sudah lengkap dengan deretan peralatan make up. Wajah cantik Evelyn di poleskan oleh riasan-riasan para perias kelas dunia, rambutnya ditata oleh penata rambut yang tersohor namanya
Saat Evelyn diperintahka untuk membuka kedua matanya, dia sempat tidak mengenali pantulan bayangan dirinya di cermin
"Kau sangat cantik, Nona Evelyn! Tuan muda Benjamin sangat beruntung mendapatkanmu! Ayo aku akan membantumu memakai gaun pengantin." Cammilia membopong Evelyn ke ruang ganti pakaian
Mata Evelyn berbinar saat melihat gaun yang diciptakan oleh perancang terkenal dari Prancis yang akan dikenakannya. Tanpa basa-basi lagi, Cammilia memakaikan gaun itu dengan tanggap dan kini gaun itu telah membungkus sempurna dan sangat cocok pada Evelyn, dia terus memandangi pantulan bayangannya di cermin hingga kegiatanya itu diinterupsi oleh Cammilia
"Nona, pakailah sepatu ini. Tuan muda sudah menunggu anda di Duomo di Milano (katedral Milano)" ujar Cammilia dengan aksen italian yang sangat kental
Evelyn segera menuruti titah dari Cammilia. Sepatu bermerk warna putih dengan taburan kristal dan berharga fantastis itu sudah terpasang sempurna di kaki mungilnya. Evelyn merasa dirinya bak seorang putri di negeri dongeng yang akan menikah dengan pangeran tampan
Cammilia memasangkan tudung transparan berwarna putih dengan mahkotanya, lalu memberikan Evelyn sebuah buket bunga mawar biru
Cammilia membopong Evelyn menuju sebuah limosin, lalu hanya Evelyn sendirian berada di dalam limosin yang akan membawanya kepada Zac
Evelyn memakai gaun pengantin dengan lengan panjang, dan sebuah brukat yang indah menutup dadanya. Dia sempat bingung kenapa Zac memilihkan baju yang sangat tertutup untuknya.
Evelyn menggigit bibir bawahnya yang sudah dipoles dengan lipstik berwarna peach yang membuatnya terlihat segar, dia merasa gugup setengah mati
Mobil limosin itu berhenti, lalu seorang pria tampan berpakaian rapi membukakan pintu untuk Evelyn. Pria itu memberikan tangannya dengan sopan, lalu Evelyn meraih tangannya agar memudahkannya keluar dari limosin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Your Blood
Romance(17+) JANGAN PLAGIAT ATAU REMAKE STORY SAYA Zacharias Christopher Benjamin, seorang pria muda nan tampan yang sukses dan kaya raya tak luput dari penderitaannya tersendiri Hidupnya bisa terselamatkan dan penderitaannya bisa di lenyapkan oleh seorang...