Hug when You Miss

1.9K 169 10
                                    

Enjoy your time with Kaistal♡

Tes! Tes! Tes!

Butiran air langit perlahan mulai jatuh membasahi jalanan kota Seoul yang sedari tadi memang sudah tampak suram dengan dihiasi awan mendung. Anginnya juga tidak main-main, dengan tanpa dosa menerbangkan anak rambut Krystal ke segala arah.

Berantakan, awut-awutan, dua kata yang benar-benar mendeskripsikan keadaan gadis itu saat ini. Mukanya terlihat lebih kusut dari pakaian yang belum di setrika kalau bisa dibilang.

"Menyebalkan!! Kim Jongin menyebalkan!!!" Jeritnya sembari menghentak-hentakkan kedua kakinya yang dibalut Boots hitam itu di bibir jalan.

Bibir mungilnya mengerucut sebal.
"Mau sampai kapan aku harus menunggumu di sini, huh?"

"Sepuluh menit apanya? Ini sudah lebih dari setengah jam, Kai!"

"Geez!!"

Krystal berulang kali memalingkan pandangannya kesal kearah jalanan padat kota Seoul. Berharap kedua netranya bisa sesegera mungkin menangkap kedatangan BMW hitam yang sejak tadi ditunggunya, dan kali ini dalam diam.

Sudah lelah rasanya sedaritadi ia menggerutu tidak ada hentinya. Toh percuma saja, yang ia buat sebal sedang tidak ada disini sekarang. Yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu dan menunggu. Ya, menunggu kekasih tercintanya yang sangat menyebalkan itu.

♡♡♡

"Ayolah Klee.. maafkan aku, hmm?" Bujuk Kai berulang kali. Tangan kiri Kai menggenggam erat tangan kanan Krystal, dengan ibu jarinya yang tak henti mengusap lembut punggung tangan gadisnya yang sedang merajuk itu.

Kai sengaja tidak segera menjalankan mobilnya karena ia tidak mau melalui perjalanan pulang dengan kondisi seperti ini. Setidaknya ia harus mengembalikan mood kekasihnya itu lebih dulu. Jujur, Kai paling tidak suka kalau ia harus menyetir dalam kesunyian dan diabaikan oleh Krystal.

Tapi tetap saja gadis itu bergeming. Kepalanya terus saja menoleh kearah luar tanpa sekalipun menghadap Kai. Kai sampai gemas dibuatnya.

"Klee, look at me, please.." tangan Kai berpindah ke pipi Krystal. Mengusapnya lembut.

"Baby.." Kai tetap kekeuh tidak menyerah untuk meluluhkan hati es milik Krystal.

Dan akhirnya Krystalpun menghadap Kai, walau masih dengan wajah yang ditekuk sedemikian rupa dan bibir yang mengerucut entah berapa cm panjangnya itu. Pandangannya hanya lurus kebawah, masih enggan untuk bertatapan dengan Kai.

Kai tersenyum tipis.

"Aku mengerti kau kesal padaku. Maafkan aku yang membuatmu lama menunggu dan hampir basah kuyup terkena hujan."

"Katakan Klee, aku harus bagaimana agar kau tidak mengabaikanku seperti ini?" Masih dengan sabar Kai membujuk Krystal. Menatap gadisnya itu lekat.

Krystal menghela napasnya kasar kemudian menatap Kai tajam.

"Kaaiii!! Aku benci padamu! Kau tau berapa lama aku harus berdiri di luar sana?! Untung saja aku tidak terbang dibawa angin dan tidak ada yang berani menculikku!" Ia mengoceh panjang lebar dengan suaranya yang nyaring. Membuat Kai sedikit menjauhkan posisinya karena telinganya berdenging.

"Kau membenciku? Ah... maksudmu benar-benar mencintaiku kan, Klee.." Kai terkekeh.

"Ya!! Kau menyebalkan Jong, tau tidak?" Krystal memukul-mukul lengan Kai kesal.

"Aa! Ya ya baiklah aku mengerti." Kai meringis kesakitan, tapi sepersekian detik kemudian malah tersenyum lebar, kedua tangannya berusaha menahan pukulan Krystal yang bertubi-tubi.

"Great! Soojungku telah kembali." Ucap Kai girang sembari memeluk Krystal erat.

"Ya! Lepaskan" jerit Krystal. Ia meronta berusaha lepas dari pelukan Kai. Walaupun sebenarnya tidak bisa dipungkiri kalau ia memang sangat merindukan pelukan hangat kekasihnya itu.

"Tidak mau!"

"Lepaskan Kai!"

"Kubilang tidak!"

"Lepas!"

"Tidak!"

"Lepaskan!"

"Kau yakin?" Balas Kai kali ini dengan menunjukan seringainya di balik punggung Krystal.

"Tidak merindukanku?" Tanya Kai lagi.

"Baiklah kalau begitu." Kai melonggarkan pelukannya berencana membalikkan tubuhnya menghadap setir. Tapi gerakannya terhalang. Malah pelukan Krystal yang kini makin erat di pinggang Kai.

"Aku bercanda.. kenapa kau melepaskannya sungguhan?" Rajuknya. Suaranya yang terdengar lirih dan lucu karena ia membenamkan kepalanya di dada Kai membuat Kai cekikikan sendiri. Rencananya menggoda kekasihnya itu benar-benar berhasil kali ini.

"Jadi? Kau merindukanku?" Tanya Kai mengulum senyum.

"T..tidak juga!" Elak Krystal.

"Benarkah?"

"Tentu saja..."

".... aku merindukanmu.." kata Krystal lirih.

Senyum Kai makin lebar. Kedua tangannya kembali memeluk Krystal erat.

"Dasar bodoh." Gumam Kai.

"Tapi kau menyukaiku."

"Ya, aku saaaangat mencintaimu, Klee." Ucap Kai sembari mengecup sayang puncak kepala Krystal.

"Sebenarnya yang membuatmu lama menunggu itu bukan karena macet." Aku Kai.

Soojung mendongak secepat kilat.

"Jadi, kau membohongiku?" Krystal menyelidik.

"Tidak juga.." jawab Kai santai.

Krtstal mengerucutkan bibirnya lagi.

"Makhluk itu terlalu besar, Jung. Aku kewalahan dibuatnya. 10 menit awal aku gunakan untuk membawanya ke parkiran mobil, 10 menit selanjutnya aku gunakan untuk memasukkannya ke jok belakang, dan sisanya untuk perjalananku kemari." Jelas Kai panjang lebar. Dagunya berayun ke arah belakang saat menjelaskan. Membuat Soojung mengikuti arah pandangannya.

"Kai..." ujar Soojung lirih. Matanya melongo melihat sebuah teddy bear besar seukuran dirinya sedang duduk manis di jok belakang.

"Mm, untukmu.. karena akhir-akhir ini kita jarang bisa bertemu seperti ini. Kau dengan kesibukanmu di China dan aku di Korea, jadi kau bisa memeluknya saat kau merindukanku."

Soojung tersenyum haru mendengar penuturan Kai.

"Kenapa kau tidak bilang kalau membelikanku hadiah? Sedangkan aku tidak memberimu apa-apa. Bahkan aku barusaja marah padamu.."

Kai menggeleng sekilas kemudian mencubit gemas kedua pipi Krystal.
"Cukup jaga hatimu saja saat jauh dariku, dan teruslah tersenyum padaku aku sudah senang, Klee. Karna kau semakin cantik jika tersenyum."

Kkeut~~~

Best Regard

-Aeriwills-

Nb : I've ever posted this story on Vouskaaaa' official account.

Kaistal StorylinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang