06:: setelah semuanya

16 1 0
                                    

Lauren Giraldo
as
Tamara Andjani

[+]

DUA minggu berlalu sejak Shailena dan Janitra memutuskan hubungan mereka dari bayang bayang masa lalu. Keduanya masih diam membisu ketika bertemu. Entah itu ketika berpapasan di koridor sekolah atau bersebelahan di meja kantin. Pernah ketika Shailena baru saja keluar karena ada tugas seni yang harus di selesaikan, ketika ia keluar dari koridor ke arah parkiran ia melihat bahwa Janitra baru akan memasuki mobil miliknya. Padahal kala itu waktu sudah menunjukkan pukul 6 kurang 15 sore, mengingat tidak ada satu ekskul pun yang di ikuti Janitra memiliki jadwal latihan di hari itu jadi seharusnya ia sudah pulang sedari tadi. Sedangkan hubungan Shailena dengan Rastha semakin membaik, sebaik baiknya teman dekat.

Rastha Pramudya: NANA NANO PERMEN NANO NANO MANIS RASANYA

Shailena Maritza: salah gobli

Rastha Pramudya: urgent woi ini penting bgt GUE LG SENENG SE SENENG SENENGNYA MANUSIA agak miris jg sih tapi

Shailena Maritza: apa

Rastha Pramudya: td Avia nanggepin gue ngomong. gue td kan liat dia di halte sendirian, trs gue samperin gue tanya tuh "Vi sendiri?" kata dia iya. EH TAUNYA NUNGGUIN COWONYE. gue ajak selingkuh aja kali ya?

Jleb. Kenapa Rastha harus mengajak Aviasha selingkuh dibelakang Naren? Padahal ada seseorang disini yang menunggu Rastha meliriknya. Memang kalau sekali sahabat tetap akan menjadi sahabat. Kecuali kodratnya cinta yang di miliki kepada sahabat sendiri tidak bertepuk sebelah tangan.

***

Ayah pagi pagi membangunkan ketiga anaknya pukul 5 pagi. Ketika tiba giliran pintu kamar Shailena di ketuk, Shailena sudah keburu membukakannya. Mereka bertiga dibangunkan untuk melaksanakan ibadah wajibnya, setelah itu baru lah Ayah berkata bahwa mereka akan segera berangkat ke Jogja karena Eyang Noto jatuh sakit tadi malam. Shailena segera memasukkan barang barang penting miliknya yang tidak boleh tertinggal di Jakarta. Setelah selesai semua Ayah segera memanggil Pak Jupri untuk memasukkan semua barang barang milik kami kedalam
mobil dan sesegera mungkin berangkat menuju bandara.

"Yah, eyang sakit apa?" tanya Raja membuka pembicaraan.

"Kemarin Budhe Dayna telefon Bunda katanya Eyang jatuh saat sedang mandi. Setelah itu langsung dilarikan ke rumah sakit" bukan Ayah yang menjawab melainkan Bunda.

"Yah eyang, semoga eyang ngga apa apa ya bun" lirih Raja.

Setelah omongan terakhir Raja suasana mobil keluarga Atmanegara di landa keheningan. Lalu Abang Raka membuka topik pembicaraan sampai sampai mereka tidak tersadar bahwa mereka sudah mendekati Bandara International Soekarno Hatta. Tiba di terminal 2F bandara tersebut mereka segera melakukan check in dan menunggu keberangkatan pesawat ke GA 419 Ke Jogjakarta.

"Dek? kata bi Tini kemarin Janitra kerumah." ujar Bang Raka berusaha mencari topik pembicaraan.

"Hah? Orang 2 minggu lalu kerumahnya bukan kemarin." jawab Shailena seadanya.

"Ngapain? mencoba memperbaiki masa lalu kalian?" tukas Raka sinis.

"Yaelah apaansih bang, orang tra cuma jemput terus confessed kalau we're officially over. Udah gak ada apa apa lagi di antara kita, ya cuma temen selebihnya ya temen"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

flurriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang