You are... You are~~~ Eonje neoman saenggakkhae, You are..
[03.00]
Lo nyadar handphone lo bunyi bunyi terus dari tadi. Dan pas lo liat, rupanya itu si Chanyeol yang ngajakin lo video call.
Di jam 3 pagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ta-dah!!!" Chanyeol senyum cerah dengan pose v andalannya. Sedangkan lo masih dalam keadaan rambut singa, mata sayu. Pokoknya lo lagi ancur banget.
"Yeol, please deh. Ini tuh masih jam 3 pagi.."
Cekrek. Oke. Itu bunyi suara screenshot-an handphone Chanyeol.
"Hihihi, imut banget sih kamu. Jelek banget mukanya haha." Chanyeol ketawa sambil ngeliatin lo.
"CHANYEOL! Ih udah ah, nyebelin mau aku matiin aja!"
"Eh jangan dimatiin. Kan aku masih kangen iiih sayang." Chanyeol masang muka puppy-nya yang errr. Muka yang selalu berhasil buat ngebujuk lo dalam hal apapun.
"Nggak boleh! Nggak boleh pasang muka itu! Ih, serius deh. Disini tuh masih jam 3. Kita kan beda 2 jam. Aku ngantuk."
"Aku mau meluk kamu yang."
"Apaansih yeol.."
"Aku mau cium kamu juga." Kali ini wajah Chanyeol tenang, ditambah senyuman di bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya, kamu kesini dulu baru bisa cium sama peluk aku. Haha, nggak bisa kan? Udah ah, ngantuk nih."
"Aku bisa kesana sekarang. Kan bisa minjem teleportasinya Kai." Chanyeol cengengesan sekarang.
"Iya, terserah kamu deh yang penting kamu seneng aja."
"Eh. Kalo aku beneran bisa kamu janji ya aku boleh meluk sama cium kamu?"
"Iya janjiii. Udah deh nggak bakal bisa. Mengkhayal aja. Udah ah aku matiin."
Tok tok. Lo ngerasa ada suara yang ngetok-ngetok pintu rumah lo. Di jam 3 pagi.
"EEEH BENTAR JANGAN KAMU MATIIN DULUUU!"
"Tuhkan, kamu masih kangen sama aku sampe jangan dimatiin."
"Yeol serius ih. Sekarang jam 3 kan ya? Masa ada yang ngetok pintu rumah ih siapaaa.." Lo ngerengek disitu dengan wajah-wajah parno. Dan disitu Chanyeol ketawa ngeliat ekspresi lo.
"Hayooo siapa tuh. Ih atut ah mau matiin ajaaa.."
"Jangan dimatiiiiiin.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Haha, yaudah gih sana dibuka pintunya. Aku nggak matiin vidcall-nya."
"Bener yaaa? Awas kalo dimatiin."
"Iyaa, ih dasar parnoan haha."
Akhirnya lo beraniin diri keluar kamar dan ngebuka pintu rumah lo. Dan pas lo buka pintu rumah lo, itu di luar nggak ada siapa-siapa dan gelap banget.
"YEOL LIAT MASA NGGAK ADA SIAPA-SI..."
Dan saat itu juga vidcall sama Chanyeol mati.
Lo takut banget pas itu. Soalnya lo emang penakut dan parnoan. Mana orang tua lo juga lagi nggak ada dirumah. Dan sekarang vidcall sama Chanyeol mati.
Lo nangis disitu. Lo pengen lari cuma lo nggak bisa lari. Ya, namanya orang ketakutan pasti awalnya diem dulu bentar baru bisa lari.
Dan....
Glep. Lo ngerasa ada yang meluk lo dari belakang.
"Takut ya? Jangan nangis. Aku minta maaf. Aku bisa kan datang dalam sekejap?"
Lo balik badan, dan lo tatap orang itu.
Ya, itu Chanyeol.
"Yeol..." Lo masih terisak sedikit karena tadi lo bener-bener ketakutan.
"Apa sayang? Udah jangan takut. Ayo masuk." Chanyeol senyum dan ngegandeng lo masuk ke rumah.
Chanyeol tuntun lo masuk ke dalam kamar dan duduk di kasur. Dia juga ngusap air mata lo.
"Aku tuh tadi taku..."
Chu.
Bibir lo terasa panas. Iya. Chanyeol nyium bibir lo yang sebelumnya dingin banget. Dan sekarang Chanyeol udah transfer kehangatan ke lo. Sesekali Chanyeol ngelepas ciumannya dan balik ngecium lo lagi, dengan sedikit lumatan-lumatan lembut, yang ngebuat lo nyaman banget.
"Jangan takut lagi. Udah ada aku. Ayo tidur lagi, kasian tuh matanya udah gede banget kantungnya."
Lo senyum dan lo tidur di dada bidangnya Chanyeol. Tempat ternyaman buat tidur. Chanyeol juga ngelus-ngelus pelan rambut lo, sambil sesekali bersenandung pelan dengan suara beratnya.
Chanyeol nyium dahi lo pelan selama beberapa detik.
