Karena itulah, esoknya Tanaka-kun kembali lagi ke ruang OSIS. Seperti biasa kami menyuguhinya teh. Hari ini teh mawar merah.
"Jadi ... gadis yang kau sukai itu, Satou Momoka, kelas 1-5, anggota klub atletik, ya ...."
"Y-ya ... menurutmu, bagaimana ...?"
"Hmm, dia cantik, tubuhnya bagus, tingginya rata-rata, dia juga pintar--"
Aku memperhatikan Tanaka-kun sebentar,
"--sangat tidak cocok denganmu--"
Buak!! Morita-san langsung menyikut daguku. Aku merintih kesakitan sambil memegangi daguku. Sakit!
"Oh! Dia sangat, sangat, cocok denganmu!"
"Benarkah?!"
"Ya. Dia cocok sekali denganmu! Kami akan membantumu dengan senang hati!"
"... kalau begitu, mari kita coba amati dia!"
Kataku yang mulai bersemangat.
Kami mulai mengamati Satou-san. Kami datang ke ruang klub atletik dan mengamatinya.
"Jadi itu dia ... cantik, ya."
"I-iya, kan? Aku sangat menyukainya ...."
Tanaka-kun berkata sambil memainkan jarinya. Aku bisa melihat wajahnya tersipu.
"Kalau begitu, tembak saja langsung."
"Eh?! Ta-tapi ... bagaimana kalau aku ditolak ...?"
Iya juga, ya.
Kebanyakan orang sangat takut untuk 'menembak' orang yang disukainya karena takut ditolak, sih.
"Tenang saja, kami akan membantumu!"
♢
"Permisi ...."
Tiba-tiba seorang perempuan datang ke ruang OSIS saat aku mau pulang. Siapa?
"Ya, siap--eh?!"
Aku terkejut melihat Satou-san datang ke ruang OSIS. Kenapa ...?
"Anu ... kau ... Enomoto ... Tatsuya-senpai, kan ...?"
"I-iya ... kau Satou Momoka-san, kan? Ada perlu apa?"
"Se-sebenarnya ... ada orang yang aku sukai ... jadi ...."
Ah, begitu rupanya.
Satou-san memiliki orang yang dia sukai. Aku merasa kasihan pada Tanaka-kun, tapi ... apa boleh buat.
"Begitu ... siapa orangnya?"
"Tanaka ... Satoru ... -kun."
Whaaa--?!
"... maaf, bisa kau ulangi sekali lagi?"
"Ta-Tanaka Satoru-kun ...."
"Tanaka Satoru ... dari kelas 1-4?"
"Iya, benar ...."
Oke.
"Begitu, kah? Baik, aku mengerti. Aku akan membantumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ordinary School Life
Teen FictionEnomoto Tatsuya hanyalah seorang murid SMA biasa. Yang ia lakukan setiap harinya hanyalah tidur, makan, belajar, sekolah, dan berbagai kegiatan biasa lainnya. Hanya itu. Tak ada yang istimewa dari kehidupannya, terutama kehidupan sekolahnya. Ia hany...