"Hei, Acha! Dengerin kaka ya. Kamu gak usah sedih. Biarin aja mereka ngomongin apa, gak usah didengerin. Kamu dijauhin mereka? Tenang Cha, disini masih ada kaka. Kamu gak usah takut oke?"
"Iya ka, makasih ya ka"
Akhirnya Acha tenang, mengingat masih ada seseorang yang masih disampingnya
.
.
.
.
.
"Astagfirullah"Acha terbangun dari mimpinya. Ternyata Acha memimpikan pria itu lagi. Pria yang sama sekali Acha tak kenal.
"YaAllah. Mimpiin orang itu lagi. Siapa sih orang itu?" Tanya Acha pada dirinya sendiri
'Tap tap tap'
Terdengar suara seseorang yang berjalan kearah kamar Acha. Acha yang mendengarkan itupun langsung berpura-pura tidur lagi.
"ACHAAAA"
Acha terkekeh dalam selimutnya. Ia akan mengerjai kakaknya itu.
"Iya sebentar"
"nanti dulu"
"1 menit lagi bentar"Hanya itu yang dilontarkan Acha. Dan ia kembali tidur.
Sudah banyak cara yang dilakukan kakaknya untuk membangunkannya. Dari mengelitikinya, menyumpalkan kaus kaki, hingga menggelindingkan Acha sampai terjatuh dari kasurnya.
'BRUGH'
Acha terjatuh ke lantai akibat ulah kakaknya yang sedang membangunkannya. Tapi Acha tetap berpura-pura tidur.
'YaAllah, rontok dah tulang gue. Kurang ajar emang nih orang' Acha merutuki kakaknya dalam hati
"Tidur apa mati sih si Acha" ujar Fandy
'Pingsan nih gue oneng' sahut Acha dalam hati
Ingin sekali Acha tertawa. Pasti Kakaknya yang satu ini sudah frustasi bagaimana cara membangunkannya.
Hening
'Plok'
"ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR! LAILAHAILALLAH! ALLAHUAKBAR!" Acha berteriak sembari berdzikir. Dan langsung mengibrit lari kekamar mandi.
"Ye curang banget tuh orang maenannya kecoa. Ah males gue jadinya" Acha pun mendumel di kamar mandi.
☆☆☆☆☆☆☆
"ACHAAAA" Teriak seseorang laki-laki yang berniat untuk membangunkan adik perempuannya itu.
Namun Acha tak kunjung bangun, ia hanya berkata 'iya sebentar' 'nanti dulu' 'iya 1 menit lagi bentar', setelah itu ia kembali tidur. Ya, hanya wacana saja.
Padahal Fandy-kakak kandung Acha-sudah membangunkan adiknya itu dengan berbagai cara, dari mengelitikinya, menyumpalkan kaus kaki, hingga menggelindingkan Acha sampai terjatuh dari kasurnya pun Acha tak kunjung bangun juga.
"Tidur apa mati sih si Acha" ujar Fandy
Fandy geram melihat adiknya tak kunjung bangun. Fandy kehabisan akal untuk membangunkan adik kesayangannya itu. Terlintas di otak Fandy.....
'Kecoa'
Ya, kecoa! Acha sangat takut sekali dengan kecoa, namun Acha selalu mengeles bila diledeki takut kecoa, selalu bilangnya 'geli bukan takut' itulah alibi Acha.
Pernah sekali ada kecoa di kamar mandinya, kecoa terbang, nemplok di dinding kamar mandi, Acha tidak jadi mandi. Padahal dia mau berangkat sekolah, konyol.
'Plok'
kurang lebih begitulah suara yang ditimbulkan dari kecoa mainan yang Fandy lemparkan kearah Acha.