Chapter 04

389 39 2
                                    

Warning! Sadis area, typo bertebaran, bahasa suka-suka author ._.v dan jangan heran kalau nanti ketemu scene comedy, karna dari awal ni ff emang aku selipin genre comedy, walaupun sedikit.
.
.
.
.
.
.
Drrtt~ drrrttt~
"Siapa sih? Ganggu aja" gerutu woohyun kesal saat ponselnya tiba-tiba saja berdering.

"Yoboseyo"

"Yoboseyo, hyun-ah apa kau sibuk?" Tanya seseorang dari seberang telepon sana, lee howon.

"Sibuk, sangat sibuk. Jangan menggangguku"

"Temani aku seb...."

"Udah ku bilang aku sibuk"

"Ya! Sebentar saja"

"Aish yasudah, kemana?"

"Ke rumah myungsoo"

"Mwo?! Myungsoo? Ah shirreo"

"Ayolah sebentar saja, aku ingin mengambil bukuku yang masih dibawanya, besok kan udah harus dikumpulkan"

"Aish nee!!"

"Gomawoo gomawoo, aku akan menjemputmu sekarang"

"Aahh menyebalkan" ucap woohyun pelan setelah teleponnya ditutup.

****

Tok~ tok~ tok~

L mendengar seseorang mengetok pintu rumahnya, ia pun segera bangkit dari duduknya dan berlari menghampiri pintu itu sambil membawa pisau kesayangannya.

Ngeekkk~ pintu dibuka.

"Aaarrgghhh!!!" Teriak woohyun dan howon bersamaan ketika L membuka pintunya sambil mengarahkan pisaunya kearah mereka. Dan bodohnya mereka, bukannya lari mereka malah berpelukan.

"Heh...." L tersenyum sinis sambil menatap mereka dengan tajam.

Tubuh mereka pun semakin bergetar ketakutan sambil masih berpelukan erat satu sama lain.

Bruck~
Tiba-tiba saja L jatuh pingsan dihadapan mereka.

"Huhh...." hela mereka lega sambil menatap satu sama lain, dan melepaskan pelukannya.

"Tadi itu hampir saja ya?" Ucap woohyun dengan nada bertanya.

"Ne, hampir saja. Untung dia pingsan duluan" jawab howon.

"Hahahaha" mereka tertawa bersama.

"Eh myungsoo!" Panik howon ketika ia sadar kalau yang pingsan tadi adalah myungsoo, temannya.

"Oh iya, hampir lupa kalau myungsoo yang pingsan" ucap woohyun ikut-ikutan panik.

Mereka pun duduk berjongkok disamping myungsoo sambil mengguncang-guncangkan tubuhnya pelan.

"Camkkan, pisau ini..." ucap howon sambil memegang pisau yang tadinya ada dalam genggaman myungsoo.

"Dia...." woohyun menatap howon.

"Dia...." howon balik menatap woohyun.

"Dia L!" Ucap mereka bersamaan.

********

"Naeun-ah, makanlah sedikit, kue ini sangat manis lo" bujuk chorong sambil mendekatkan kue strawberry ke depan wajah naeun yang tengah duduk diatas tempat tidurnya.

KILLER [Complite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang