1-dhavin

365 8 11
                                    

"Kapan kamu kejakarta?ga bosen diitaly terus?"ucap perempuan berambut hitam lebat itu.

"Ga tau sayang,kalau nanti aku ke indo aku kabarin kamu kok"ucap pria dilayar mackbook itu.

"Kangen"ucap adiva memasang muka sedih.ya,perempuan itu bernama adiva dan yang laki laki bernama dhavin kekasihnya.

"Kangen kamu juga"ucap dhavin mengelus pipi tembam adiva dari layar mackbook.

"Say--"ucap sesorang dari belakang dhavin.

"Nanti aku,hubungin lagi ya,aku cinta kamu"ucap dhavin dengan kalimat yang sedang berbisik itu.

"Aku jug--kebiasaan"gerutu adiva saat dhavin memutuskan skype secara sepihak.

~~~

"Divaaa bangunnnn"teriak shanin kaka dari adiva didepan pintu kamarnya.

Adiva membuka pintu secara kasar lalu menampakan dirinya dengan kimono mandi dan rambut yang terlilit handuk.

"Berisik dongo"ucap adiva lalu menutup pintu secara kasar lagi.

"ADIVA JANGAN BANTING PINTU,NANTI DIOMELIN TETANGGA"ucap bunda dari dapur.

"SHANIN NYA BUN,BERISIK"ucap adhiva memakai bedak didalam kamarnya.

"APAAN LU,KAN GUA DISURUH BUNDA BANGUNIN LU"ucap shanin lalu hening tak ada teriakan lagi.

Kini adiva sudah berada dimeja makan bersama shanin,dan bunda.

"Bun"ucap adiva membuka pembicaraan

"Hmm"

"Kapan ayah pulang?"ucapan itu membuat shanin dan bunda tersedak.

"Kenapa kamu nanya itu?"ucap bunda meminum susu putih didepannya.

"Bun,aku rasa aku sama adiva udah telat so?kita berangkat"ucap shanin mengalihkan pembicaraan.

"Shan,gua masih mau tau jawaban bunda"ucap adiva bangkit dari duduknya.

"Ga liat ini jam berapa?"ucap shanin yang langsung wajahnya berubah menjadi ga santai.

"Yauda,bun aku sama shanin berangkat"ucap adiva lalu mencium tangan bunda begitu juga dengan shanin.

Adiva berjalan menuju rak untuk menaruh kunci mobil dan berjalan menuju bagasi.

"Div,gua harap lu gak bahas ayah didepan bunda"ucap shanin memegang tangan adiva didepan teras rumahnya.

"Kenapa si shan?ga salah kan gua bahas ayah didepan bunda?"ucap adiva dengan muka polosnya.

"Ngga lu ngga salah cuma...akh,lu ga bakal ngerti div"ucap shanin lalu berjalan menuju mobil merah miliknya.

-----

Adiva berjalan menuju kelas,ditengah jalan ponsel nya bergetar bunyi.

Ternyata ada pesan melalui line dari kekasihnya.

Dhavin💙: nanti aku jemput ya,aku baru aja mendarat di indo😊

Pesan itu membuat adiva kaget histeris.

Me: kamu di indo?!AAA yaudah nanti kamu jemput aku ya

Tak lama dhavin membalas pesannya.

Dhavin💙: iya

Setelah itu adiva memasukan hpnya kesaku seragamnya lalu berjalan menuju kelas.

"Anneeeeee"teriak adiva sesampainya didalam kelas.

"Hayy"ucap anne gembira.

"Ne,ada kabar baik,sini deh duduk"ucap adiva menyuruh anne duduk dibangku mereka.

"Kenapa div?"

"Ne,gua seneng banget ne,akhirnya dhavin ke indo ne"kalimat itu membuat raut muka anne berubah yang tadinya senang berubah menjadi datar.

"Udah gua bilang ya sama lu div,dhavin ga baik buat lu"ucap anne memegang tangan adiva yang sedang bingung itu.

"Kenapa si ne?"ucap adiva bertanya tanya.

"Gua benci dia selamanya div"ucap anne membuat adiva semakin bingung.

"Udahlah,lu juga bakalan tau nanti"lanjut anne membuka buku tulis nya karena barusan,bell sudah berbunyi.

Disusul adiva yang masih bingung karena ucapan anne tadi.

-----
Kriiinggg

Bell pulang berbunyi tanda tak ada lagi kegiatan disekolah,adiva berlari menuju depan ruang lab menemui dhavin yang akan menjemputnya.

Anne pov.

Gua ngeliat diva jalan kearah depan luang laboratorium,gua ikutin dia sampe depan ruangan,tanpa sepengetahuan dia dengan cara ngumpet ngumpet.

Gua rasa adiva tau gua ngikutin dia,dari tadi dia balik badan gitu buat gua ngumpet dibalik tembok penjaga.

"Hay,aaaa aku kangen"ucap adiva yang keliatan disitu dia kangen banget.

"Aku juga kangen kamu"ucap dhavin mengelus puncak kepala adiva lalu memeluk adiva.

"Gimana jadi bule italy?"ucap adiva lalu terkekeh.

"Apaasi kamu"ucap dhavin ketawa.

Ga lama mata gua sama dhavin ketemu,wajah dhavin langaung berubah nunduk lesu gitu.

"Gimana kalo kita pulang sekarang?mobil kamu udah diambil supir kan?"ucap dhavin berbisik tapi masih terdengar sama gua.

Keliatan adiva ngagguk,lalu dhavin merangkul adiva membelakangin gua.

Gak lama mata kita ketemu lagi pas dhavin nengok sambil menyeringai kecil.

Gua balik badan kearah mobil dengan perasaan campur aduk.

"Seharusnya lu ga pacaran ama dia div,dia itu cuma jadiin lu pelampiasan"ucap anne memukul stir sambil membuang nafas kasar lalu mengendarai mobil kerumahnya.

A/n

Gimana?vomment hasil kegabutan ini wkwk💕

FORGETWhere stories live. Discover now