epilog cibeg pra END 2

880 43 1
                                    

Rio sudah duduk disamping istrinya, menunggu Ify sadarkan diri. Rio jadi takut sendiri, ia bingung harus memberitahu Ify bagaimana. Rio takut Ify akan terpuruk dan sedih jika mengetahui kabar bahwa bayi didalam perutnya sudah tiada.

Sementara Alvin sudah pergi membawa Juno jalan-jalan, karena sejak tadi Juno tidam berhenti menangis setelah tau kabar adik kecilnya sudah tiada.

Rio menyentuh tangan Ify serta menciumnya penuh sayang. Ia melihat wajah istrinya sangat damai. Berlahan kelopak mata Ify bergerak gerak. Rio yang menyadari nya pun tidak ingin kehilangan kesempatan ini, menyentuh kedua pipi ify lembut. Berlahan Ify membuka matanya, dan sesekali menerjapkannya seraya beradaptasi dengan cahaya yang masuk.

"Sayang, kamu udah bangun... syukurlah" seru Rio kegirangan, dengan hati senang Rio menggenggam kuat tangan Ify dan menciumnya berulang.

Sedikit demi sedikit Ify membuka matanya dan mendapati Rio yang sudah sangat khawatir. Ify memberikan seulas senyum tipis pada suaminya agar Rio tidak akan sedih lagi dan khawatir padanya.

"Sayang, kamu istirahat dulu yaa" ucap Rio seraya membelai rambut Ify penuh sayang.

Ify menyentuh perutnya sendiri tanpa curiga, sementara Rio sudah memejamkan matanya kuat. Ia yakin kali ini Ify akan sangat sedih jika mengetahuinya. Ify membelai perutnya penuh sayang, tapi sedetik kemudian wajahnya berubah. Wajahnya terlihat sangat penik, ia terus merasa perutnya berulang kali, tapi hasilnya nihil karena perutnya tidak akan berubah.

Rio menyentuh tangan Ify dan menggenggam nya erat sekali. Ify menatap Rio penuh tanda tanya, nafasnya sudah beradu. Tapi yang ditatap malah menunduk kalut menahan kesedihannya.

"Kenapa? Ap...apa in..ini..." tanya Ify kaku, matanya sudah berkaca-kaca

Rio mendongakkan kepalanya, melihat istrinya yang saat ini sangat terpukul. Tapi Rio kembali menunduk, ia tidak tahan melihat Ify seperti itu.

"Per..rut ak...aku Ken..Nappa?" Lirih ify seraya terus meraba perutnya gusar.

"Kamu harus kuat sayang, aku dan Juno disini" ucap Rio berusaha bersikap tegar didepan Ify. Ify menangis sejadi-jadinya .

Rio pun langsung memeluk Ify erat, ia tau Ify sangat terpukul dengan hal ini. Ify menumpahkan kekesalannya pada Rio dengan terus memukul dada Rio, tapi Rio tetap membiarkannya saja, karena disini Ify lah yang paling terpukul.

****

Alvin mengajak Juno berkeliling rumah sakit, sekalian memeriksa keadaan pasien. Alvin memang terkenal sebagai dokter terbaik di Singapura, dan kabar itu bukan hanya isu atau gosip belaka. Itu semua dibuktikannya dalam kinerja kerjanya sebagai dokter sekaligus pemiliknya.

"Good nigt" sapa Alvin saat memasuki ruangan pasien.

Alvin terkejut melihat siapa yang telah berbaring disana, wanita paruh baya itu terduduk di atas tempat tidur sambil menangis.

"Ibu?"

Ibu itu mendongakkan kepalanya, dan lantas menghapus air matanya. Alvin menghampiri ibu dengan tatapan bingung, Juno hanya mengikuti Om nya dari belakang saja dengan diam sambil mengemut lolipop ditangannya.

"Ibu sakit apa?" Tanya Alvin sambil meraba kepala ibu.

"Dokter tolongin ibu " mohon dengan suara parau

"Iya Bu, saya akan bantu ibu. Ibu sakit apa? Biar saya periksa" kata Alvin bersikap selayak seorang dokter

Juno yang sudah lelah berjalan-jalan memilih duduk di sofa yang memang sudah disediakan didalam ruangan sambil terus mengamati Om nya. Ibu yang akan sadar kehadiran Juno pun mengalihkan pandangannya.

Cinta BeginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang