epilog cibeg END

1.1K 42 2
                                    

"Siv.. Sivia lo kenapa, ya ampuunnn"

Stelah mendengar kabar bahwa sivia sudah selamat dan sekarang suda dibawa ke rumah sakit, ify langsung pergi sambil memeluk juno ke ruangan sivia diperiksa sekarang. Karna memang sivia langsung di periksa di rumah sakit kakaknya. Ibu yang juga belum tau apa-apa pun ikut menyusul ify dari belakang.

"Via via, ini gue vi. Lo kenapa jadi gini sih?" ify terus saja bertanya dengan sangat panik.

Sivia sekarang sudah tak sadar kan diri, beberapa luka dan lebam ditubuhnya sudah di bersihkandokter dengan cepat.

"Ehem, lo...? " ify berbalik, muncullah seseorang yang tak dikenalnya dari balik pintu

"Ehmm. Gue sahabatnya, lo siapa?" ify bertanya balik.

"Oh, gue alex. Temannya alvin" kata alex seraya memperkenalkan diri pada ify.

Ify ingat sekarang, alex adalah orang yang ditelfon kakaknya tadi. Ify tersenyum senang, sebagai salam awal pertemuannya dengan alex.

"Bunda, aunt via kenapa?" tanya juno, ify tersadar lalu menyentuh tangan anaknya lembut.

"Aunti via lagi sakit" jawab ify pelan

"Tapi kenapa muka nya gitu? " tanya juno lagi setelah mengamati wajah sivia yang memang terdapat bekas luka dan lebam.

Ify tertegun, apa yang harus dia katakan pada juno. Ify tidak mungkin mencerita semua nya pada juno yang notaben masih sangat kecil. Juno pasti tidak akan mengerti.

"Heyy, nama kamu juno yaa? Aku alex. Mau es krim gak? " yang tau akan kebingungan ify, alex pun langsung mencoba mengalihkan pertanyaan anak kecil ini

"Hmm, es krim? Mau mau" sahut juno dengan semangat.

"Yaudah, yukkk.. " ajaknya, dengan mantap juno menganggukan kepalanya.

Ify bernafas lega, ia sedikit tersenyum pada alex sebagai tanda terima Kasih. Ternyata jika dilihat alex sama sekali tidak terlihat seperti laki-laki gila sex yang diceritakan ka alvin tadi. Pria itu terlihat sangat baik dan ramah sekali. Alex pun dengan senang hati membalas senyuman ify, yang seakan tau kebingungannya terhadap juno.

Setelah kepergian alex dan juno, sekarang hanya ada ify disini yang menemani sivia. Ify menganbil tempat duduk disamping sahabatnya ini. Begitu miris melihat keadaan sivia yang mungkin cukup parah.

Ify menghembuskan nafas beratnya, ia sama sekali tidak tau apa yang terjadi dengan sivia sampai membuatnya penuh luka dimana-mana. Sivia terlalu tertutup akhir-akhir ini, membuat ify sama sekali tidak curiga padanya. Dan betapa sedih nya ify saat mendapati sivia sudah terbaring lemah dirumah sakit.

Tapi ify langsung ingat akan sesuatu, ia sudah melupakan ibu sendirian tadi. Setelah mendengar kabar tentang sivia, ify langsung pergi tanpa bilang dulu pada wanita tua itu.

Ify mulai berfikir tidak baik, ia takut akan ada yang terjadi disana. Jaman sekarang sudah banyak penipu yang berpura-pura dan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ify tidak ingin itu terjadi di ruangan kakaknya.

Ify terus saja mendumel selama perjalanannya menuju ke ruangan kakaknya. Ia berdoa semoga tidak ada yang hilang disana, ahhhh seharusnya ify tidak membiarkan orang itu disana.

****

Dengan susah payah ibu mengikuti ify dari belakang, kakinya sedikit sakit jika dipaksa untuk berlari. Ia berusaha memanggil ify tapi yang dipanggil sama sekali tidak menengok dan malah pergi semakin cepat.

"Ahhhh sa.. Kit.. " ringis ibu seraya memegang pergelangan tangannya yang sakit.

Ibu pun memilih untuk duduk sebentar, rasa sakit dipergelangannya semakin bertambah. Rasanya sangat perih dan menyakitkan. Ibu mencoba mengurut urut tangannya sebentar, mungkin ini hanya sakit biasa yang ditimbulkan dari obat dokter.

Cinta BeginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang