29

1.8K 63 0
                                    

Hari ini adalah tanggal kelahiran Tsania Auriella Feranata atau Aurel. Aurel terbangun tanpa ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Faiz, Satria, dan Rere sudah menyiapkan persiapannya dengan matang. Mulai dari taman yang akan dipilih untuk mengadakan acara ulang tahun sampai Lilin yang tidak akan mati mati untuk menjahili Aurel.

Seperti biasa Faiz menjemput Aurel kerumahnya untuk berangkat sekolah bersama.

"Assalammualaikum" Teriak Faiz dari luar rumah.

"Waalaikum salam" Sahut Aurel.

"Berangkat sekarang ya" Ucap Faiz datar.

Aurel pun tersenyum dan mengangguk. Lalu.mengikuti Faiz dari belakang. Tidak seperti biasanya Faiz meninggalkan Aurel dibelakang. Biasanya Faiz akan berjalan beriringan dengan Aurel. Namun itu semua tidak akan membuat masalah yang cukup besar untuk hubungan mereka.

Canggung. Adalah kondisi yang bisa mendeskripsikan Keadaan didalam mobil Faiz saat ini. Sejak pertama masuk kedalam mobil. Tidak ada satupun yang angkat bicara. Dan situasi seperti ini yang Aurel benci.

"Iz" Panggil Aurel.

Faiz hanya berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari Jalan di depan.

"Lo ko diem aja sih?" Tanya Aurel.

Namun nihil Faiz berapa kalipun Aurel mencari obrolan hasilnya akan sama saja. Faiz hanya menggelengkan kepala tanda bahwa dia tidak apa apa. Namun bukan itu jawaban yang Aurel inginkan.

Karena lelah aurel pun terdiam dan menikmati perjalanan di dalam mobil Faiz yang menurutnya sepi seperti kuburan.

"Gue duluan kekelas ya" Ijin Faiz.

Aurel mengangguk. Faiz pun tersenyum dan mengacak Rambut aurel. Satu hal di benak Aurel adalah Faiz kenapa? Hanya itu yang sangat ingin ia tanyakan.

"Aurel" Panggil Rere.

Merasa dipanggil Aurel pun menoleh ke asal suara dan tersenyum melihat Rere yang berlari menghampirinya.

"Tumben lo sendiri" Tanya Rere. "Gue kira lo ikut Faiz.

"Fauz duluan kekelas Re" Jawab Aurel.

"Lah. Tadi gue liat Faiz pergi ko sama Tia. Tapi entah kemana. Kayanya sih dia bakal bolos hari ini." Ucap Rere.

"Engga biasanya Faiz bolos?" Ucap Aurel curiga.

"Kelas 12 kan udah bebas. Yaudahlah mungkin dia ada urusan sama Tia gausah dipikirin" Ucap Rere santai.

Kalau ada urusan kenapa ga kabarin gue dulu. Gue kan bakal usahain bantu . Batin Aurel.

Rere pun menarik tangan Aurel menuju ke kelas.

"Rel lo kenapa sih bengong mulu. Gue dikacangin" Ucap Rere

Namun tak ada jawaban.

"Yailah Rel galau gini juga lo harus Fokus sama pelajaran kali" Ucap Rere.

"Eh iya Re? Maaf gue ga denger lo ngomong apa" Tanya Aurel bingung.

Rere pun kesal dengan Aurel diapun menggeleng dan Kembali melihat ke papan tulis.

Dan Aurel kembali dengan kesibukannya yaitu diam dan melamun. Lebih tepatnya dia membayangkan Faiz dan Tia.

Karena Cape dengan fikirannya yang stuck disitu akhirnya Aurel pun berteriak dalam keadaan Sepi.

"Ada apa Aurel?" Tanya Guru Fisika.

"Engga bu"

Bel istirahat pun berbunyi. Aurel bingung karena banya sekali orang yang menghampirinya termasuk Rere dan Satria.

StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang