4

38 4 1
                                    

David^ pov

Karenina gadis itu wajahnya seperti tidak asing bagi ku. Apa aku pernah melihatnya. Tapi di mana. Bertemu saja baru beberapa hari mana mungkin aku pernah bertemu denganya. Tetapi wajahnya mirip dengan seorang pria tapi siapa yaa.

Melihat sikapnya dengan Angga sepetinya mereka sudah saling mengenal.

Sudah 2 jam pelajaran Angga dan Karen belum balik ke kelas. Aku penasaran tipe wanita seperti apa Kerenina itu. Sampai-sampai dia lebih memilih berteman dengan pria di bandingkan dengan wanita. Bukannya perempuan cenderung lebih akrab dan terbuka jika berteman dengan sesamanya ?.

Karna aku sedikit merasa bosan dengan celotehan guru geografi ini yang dari tadi menjelaskan asal-usul subdaction,obdaction dan divergen. Jujur saja sebenarnya aku sudah nenguasain meteri yang Saat ini sedang di jelaskan bahkan aku sudah mengerjakan berbagai jenis soal yang berhubungan dengan materi itu. aku melihat ke belakang ternyata Juna dan Rian sudah berbeda alam dengan ku,ya mereka sudah berada di alam mimpi alias tidur -_- .

Kalo di pikir-pikir gua kangen juga sama sekolah ini. Kangen ngelamun di rooftop. Tanpa dipikir dua kali aku langsung meninggalkan meja itu karna sedari tadi aku menahan untuk tidak melirik ke arah Tiffany. Entah mengapa dia semakin terlihat manis jika sedang fokus .

Dengan memasang wajah meyakinkan dan berusaha sesopan mungkin aku mengeluarkan suara.

"Permisi bu illy saya izin ke toilet"

"Yasudah jangan lama-lama. Dan oh iya kalau kamu bertemu Karenina dan Angga katakan kalau saya tunggu di ruangan saya". jawab bu illy dengan wajah sedikit kesal.

"Siap bu". Balas ku dengam cepat karna aku sangat tidak betah berada di ruangan ini.

Tangga menuju rooftop berada di ujung koridor dekat gudang dan melalui ruang perpustakaan. Mungkin karna letaknya yang sedikit jauh jadi sangat jarang sekali ada siswa yang mengunjungi tempat itu. Selain aku,Angga,Juna dan Rian. Saat melewati perpus aku ingat kalau aku belum mengambil beberapa buku paket. Setelah dipikir-pikir mending ambil sekarang aja kali ya. Mumpung lewat.

Setelah lapor pada penjaga perpus aku di beri kertas daftar buku apa saja yang harus aku ambil. Saat di lorong ujung tempat buku-buku paket tebal,barus aja aku manginjakkan kaki di lorong tersebut namun ada pemandangan yang mengejutkan bagi ku. Angga meletakkan wajahnya tepat di depan wajah Keren. 'Eh tapi itu kayanya karen masih tidur dehh,jadi kayanya dia ga sadar kalo si Angga ngelakuin itu'.

Sesampainya di rooftop aku sempat memikirkan apa yang di lakukan Angga tadi. Tapi tafi aku hanya melihat Angga dari sisi punggungnya saja jadi tidak terlalu jelas posisi Angga tadi.

Entah mengapa rooftop ini sangat nikmat di kunjungi walaupun letaknya di tengah-tengah kota jakarta ini,kota yang super sibuk,kota yang tidak mengenal waktu,kota yang memiliki gas Polutan dangan kadar tinggi. Tetapi semua itu tidak berpenggaru bagi tempat ini. Tempat ini selalu terasa nyaman dan tenang.

Sekitar 15 menit menikmati rooftop. Aku mengingat pesan bu illy tadi dan segara aku meninggalkan tempat ini. Baru saja aku menginjakkan kaki di anak tangga terakhir tarnyata bell istirahat ke dua berbunyai. Lebih baik aku menyamoaikannya di kantin saja pasti mereka udah pada ngumpul deh.

■■■
Karenina

Samar-sama gue dengar bell. Tepi kaya ini bukan bell masuk atau pergantian jam pelajaran. Gue hafal betul ini bell istirahat ke dua berarti gua tidur lama banget. Gila gak ada yang bangunin gua. Tanpa di pikir dua kali gua langsung buka mata dan gua kaget sama apa yang gua liat tepat di depan mata gua. Angga ngapain dia di sini dan bodohnya dia kenapa gak bangunin gue dan malah ikut tidur.

"Angga weh kampret bangun,lo ya bukannya bangunin gua malah ikutan tidur lagi"

"Apa sih ren ganggu aja lo". Balas Angga sebenarnya ia han pura-pura tidur karna dia tau jalau karen akan bangun saat bell istirahat nanti.

" Ngantuk-ngantuk gigi lo,kantin yok laper nih gua "

Setelaah sampai di kantin gua udah liat dua manusia yang lagi makan soto. Siapa lagi kalo buka Juna sama Rian tapi mereka kok cuma berdua kamana tuh sih es batu kok ga ikut. Iya gua nyebit di David itu es batu abis sok-sokan cool sih. Jangan bilang dia bawa bekel kaya anak-anak cewek di kelas,tapi kayanya ga mungin deh dari tampangnya aja kaku masa iya bawa bekel ke sekolah.

Gak lama munculah sosok jangkung,berkulit putih,dengan bentuk rahang yang tercetak sempurna di wajahnya. Ya sosok itu tak lain adalah David si es batu. Baru masuk kantin aja gue udah denger cewek-cewek rempong dengan gak tau malunya mereka mengagumi Devid terang-teranga semacam ' gila kak Devid ganteng banget','anjir Devid tambah ganteng aja ya','hayati gak tahan liat bang Devid bunuh hayati di rawa-rawa bang'. Buset ini cewek-cewek pada norak amat sihh. Norak banget lagian di Es batu mah gak ada apa-apanya kalo di bandingin justin bieber.

"Oh ya ngga lu sama karen di panggil bu Illy di ruangannya". Ucap si es batu pada Angga. Dan karna ucapannya barysan Juna dan Rian langung natap gua aama Angga dan juna langsung mengeluarkan suaranya.

"Karen,,,kita kan udah bilang kurangin kebiasaan buruk lo,lo tuh udah kelas 12 gua tau nilai-nilai lo dua tahun di sma ini tuh emang ga ada masalah tapi bakal percuma kalo catetan buku kasus lo penuh". Cerocos juna panjang lebar.

"Iya,iya bawel lo lagian juga gue tuh gak sengaja ketiduran di perpus abis tadi istirahat pertama lo semua sibuk ngobrol sama si es batu mentang-mentan gue gak kenal sama dia gua di cuekin" cerocos gue gak mau kalah. Dan gua gak mikir apa yang gua bilang barusa bikin tiga manusia itu melongo.

"Apa lo bilang ?,es batu lo manggil gua es batu?" Saut Devid.

"Iya abis lo tuh orangnya sok cool lagian juga kita gak pernah kenalan kan ?"

"kode banget sih.pengen kenalan sama gue aja pake ngatain segala"

"Udah-udah ga selesai ini mahh,yaudah gua sama Karen ke bu illy aja sekarang ". suara Angga menghentikan adu mulut gue sama si Es batu. Dan gua kanfsung cabut ke ruang guru.

Pas di koridor menuju ruang guru gua ngiming sama Angga.

"Ngga lo kenapa gak bagunin gue dan kenapa lo malah ikutan tidur diperpus?"

"Tadinya gua mau bangunin lo ren tapi ga jadi karna gua tau lo semaleman pasti ga tidur kann,mangannya tadi lo tidur nyenyak banget sampe ngorok,dan karna gua ngantuk juga jadi tidur juga,benerkan semalem lo ga tidur lagi ?"

"I,,iya kon lo tau si prett?". Tanya gua dengan suara sedikit gugup.

"Soalnya gua liat mobil nyokap lu kemaren sore,lo pastu ribul lagi kan sama nyokap lo ?" Tannyanya lagi.

"Udah ah ga usah di omongin pusing gua,btw sorry ya ngga gara-gara gua lo kena masal lagi di sekolah li emnag sahabat gua yang paling the bastttt lahh".bales gue sepenuh hati gue beruntung bisa punya sahabat kaya Angga,Juna,Rian walau kadang-kadang ngeselin dan sekarang di tambah Devid kalo si es batu itu gua gak yakin deh dia bisa tahan temenan sama gue. Tadi aja udah perang bacot gua sama dia.

" iya gua emang sehabat terbaik lo ren gak ada duanya di dunia hehe " (iya ya sahabat ya ren? Gak bisa lebih apa ? Gua kan pengennya lebih) lanjut Ngga dalam hati.

"Lebay lo"

"Kampret tadu kan yang lebay duluan lo pake bilang gua sahabat paling the bastt lahh". Balas Angga sewot.

"Oh iya ya lupa gue". Kata gue sambil lari duluan ke ruang bu illy.

####
Mau bilang makasih banyak buat AllLike temen gue yang uadh bikinin cover buat cerita ini malasih bangettttt gua suka banget sama covernya.

Mau bilang makasih juga buat yang udah baca cerita abal-abal ini.
Gua mau lasih tau di sini konvliknya bel muncul jadi sabar aja yaa.

Vote plisss!!

Oh iya anggep aja itu karenina
Cantik kan ??



RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang