Ada notif dari AylaSinting♥
"Inget! Taruhan masih berlaku!"
Anying!
●
Gue buka chat gue sama Arham.
"Ham, please ya. Apapun itu mau Tod,paksaan,suruhan atau apapun itu. Ini sumpah nggak lucu ya,Ham."
"Iya ini murni asli dari hati aku."
"Lo bukannya pernah bilang gak akan suka sama gue."
"Iya itu kan dulu,Qi. Perasaan orang akan berubah seiring berjalannya waktu. Hehe."
Guys! Baca baik-baik dan catet di memori 'PERASAAN ORANG AKAN BERUBAH SEIRING BERJALANNYA WAKTU." Dicatet ya guys! Ini akan muncul di part kedepannya. Catet ya. Terutama elo Ay,Ham.
"Ohgitu. Aku juga."
Njir! Jari gue patah ngetik itu.
"Serius?"
"Iya serius."
"Yes! Tanggal 16. Hari jumat."
"Iya hehe."
Njir! Mimpi apa coba gue bisa nerima semua keadaan ini? Anying!
●
Gue? Seorang Saqila? Jadian? Harus langgeng 3 bulan? Apa dikata? Gue? Pacaran aja paling lama 12 menit. Ya Allah tolong baim ya Allah.
●
"Qiqi."
"Iya ham"
"Nanti Qiqi ikut basket?"
"Iya. Ini mau pergi."
"Tunggu Arham ya."
"Iya."
●
Gue masih nggak terima kalau gue jadian sama Arham. 16 oktober.
●
Gue lagi otw ke lapangan basket. Ada ekskul basket hari ini.
Gue lihat udah ada Arham disana. Gue mau menghindar. Eh,dianya ngelihat. Nasib dah!
"Qi" dia manggil gue dari kejauhan.
"Eh iya,Ham?"
"Tadikan,gue nembaknya lewat chat. Sekarang langsung ya. Gue suka sama lo. Will you be mine?"
Dia ngasih boneka bantal warna pink tulisannya 'i always love you'. Njir! Geli.
"Eh iyaiya."
Ya Tuhan, aku masih nggak menyangka akan seperti ini jadinya.
●
Dia main basket. Gue duduk di bangku pinggir lapangan.
Gue ngeliat dia. Bertanya-tanya "Kenapa gue bisa jadian sama dia?"
●
Gue masih nggak nyangka. Yaudah kali ya, gue harus jalani aja. Cuma 3 bulan aja kok. Itu bukan waktu yang lama kan? Iya kan gaess?
●
Gue baru siap mandi. Sekarang gue lagi tiduran di kasur. Adem. Seger rasanya.
Notif line gue jebol.
"Qilaaa. Lo jadian ya sama Arham?"
"Qilaaa gila kok bisa jadian?"
"Ciyee jadiann uhuyy"
"Kemeknya dunddd"
"Pajak jadiannya gue tagih."
Seisi kelas ngespam. Njir! Pasti Ayla yang ngadu ini semua.
Gue chat si Arham. Kalau lo tanya kenapa gue yang chat deluan, ya kan gapapa sih. Gue nggak mikirin gengsi gue yang setinggi langit. Cuma ngechat doang aja kok. Kagak suka gue sama cewek yang lebay di luar sana yang selalu bilang "oh my god! Masa iya gue ngechat duluan? Gengsi dong"
●
Selangit dah.
"Ham, the first yakk"
Dia belum ngeread. Ah! Cowo macam apa itu!
Yang muncul malah notif dari Ayla Sinting.
"Oi nyett. Taruhan yakk"
"Nying iya nyett"
●
Arham belum read pc gue juga sampe sekarang. Cewenya mau ultah. Eh dianya kok malah ngilang sih?
●
"Qiqi. Sorry ya. Aku lagi sibuk. Ada urusan. Maaf kalau aku gabisa jadi the first ya."
What? Setelah sekian abad gue nunggu di ngeread, akhirnya dia bales dengan isi pesan kayak gitu. Dia manusia nggak sih?
"Oh yaudah deh,Ham. Nggak apa-apa. Lanjutin aja."
Berat gitu rasanya. Apaan sih,gue. Secara kan, gue kagak ada apa-apa sama Arham. Santai aja Qila.
●
Dia cuma ngeread doang. Sakit? Iya sakit. Nyesek gak jelas gitu. Perih. Seperti tergores oleh pedang samurai. Ah lebay,gue.
●
Awalnya, gue mau nunggu sampe jam 00.00 namun, gue berubah pikiran.
'Siapa yang mau ngucapin gue coba? Lo bukan special person,Qi'
Batin gue ngomong gitu. Akhirnya, gue memutuskan untuk tidur aja. Iya tidur. Tanpa ucapan selamat tidur dari doi. Nasib!
●
Mentari menyorot kehidupan gue. Cahayanya menyilaukan mata gue.
Tanggal berapa sekarang? 17 oktober! Hore!
Gue pergi ke sekolah. Senyap. Bukan karena enggak ada penghuni. Tapi karena semuanya nyuekin gue.
"Qilaa. Happy bdayy to youuu" Fanya berteriak sambil memeluk gue.
"Ahhh thank you so much more, Nya." Gue bales meluk dia erat.
"Finally, lo makin tua aja ya,Qi. Wishnya udah gue bacain di depan Tuhan semalem hehe."
"Thank you thank you thank you so much dear."
Dia memberikan gue sebuah kotak panjang warna orens. Pas gue buka isinya novel.
"Yeyyy novel. Ah Fanya lo tau aja gue suka apa. Maksiii" gue meluk dia lagi.
"Hihi samasamaaa Qilaaaa."
●
Lo semua nggak mau ngucapin gue? Oke thank u yha. Bhay.
●
The first itu temen gue Fira. Kedua, Ayla. Ketiga Fanya.
Ortu? Belum ada ngucapin. Sudahlah!
●
"Mana kak Saqila?"
Segerombolan adik kelas menerobos masuk ke kelas gue.
"Paan? Nyari gue?"
"Apa maksud kakak hah? Garagara kakak aku tuh dibully."
"Ngomong paan sih diks?"
Gue dilabrak abis-abisan. Syukur, gue inget ini hari kelahiran gue. Kalau enggak, gue udah bunuh tuh adik kelas.
Seisi kelas nyalahin gue gara-gara gue kelas pecah.
●
Holaa gaess! Suka critanya? Jangan lupa vote yhaaa!!!! Rencananya setelah aku menyelesaikan ceritaku yang ini aku bakal buat cerita judulnya ada jomblo gitu. Hayo apa? Penasaran? Bakal ada info selanjutnya kok.
Thank u
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Move On
RomanceDari awal, aku sudah mengetahuinya. Pergi. Patah hati. Kehilangan. Perih. Dan, kini move on. Itu semua resiko yang harus aku hadapi bila aku berani untuk mencintaimu. Aku terima itu. Kini, aku berusaha untuk menatap senja dimana kita bertatap muka l...