14

202 14 6
                                    

"Paan sih lo! Bully apa maksudnya?"

"Kakak bilang aku cabe cabean kan? Kakak bilangin aku inilah aku itulah. Aku capek kak dilabrak mereka semua."

"Cakap apa sih? Beselemak baned. Bodo ah bodo! Kagak ngerti gua"

Akibatnya, pertunjukan ini menjadi tontonan kelas-kelas lain.

Pelajaran pertama, matematika.

"Dikelas ini Miss denger ada yang ketahuan mojok di belakang lapangan."

Seisi kelas riuh. Heboh gitu.

"Siapa miss?" Teriak salah satu murid.

"Miss juga nggak nyangka dia gitu. Dia emang bandel tapi miss heran kok bisa dia sampe kayak gitu. Nonton yang gak bener lagi."

Seisi kelas makin pecah.

"Berduaan sama pacarnya nontonnya. Pacar nya juga sekelas."

Kelas makin riuh. Kayak pasar.

Cabecabe
Terong buk terong
Bawang naik kak'e

Paan sih gue?

"Langsung aja ya miss panggil orangnya."

"Iya miss panggil aja."

"Saqila. Sini kamu."

Miss nunjuk gue. Semua murid menatap gue heran.

Gue yang kaget langsung maju ke depan.

"Miss nggak nyangka kelakuan kamu seperti itu."

"Apa? Mana ada?" Gue menolak argumen atas isu tersebut. Hoax.

"Dan kamu Arham kemari."

Arham juga kayaknya kaget. Dia ke depan. Di samping gue.

"Ini dia pasangan yang ketahuan melakukan hal yang tidak benar di sekolah. Ini bisa di drop out." Ancam miss itu.

"Enggak miss. Enggak." Gue terus bilang kagak.

"Ham? Kita kagak ada gitu kan?"

"Iya miss kita nggak gitu. Jadian juga baru kemarin." Gue langsung nyenggol Arham. Kode biar dia gak asal nyeplos. Nanti nilai gue rendah. Mampus!

"Duduk! Istirahat nanti selesaikan di BK."

Gue balik ke tempat duduk gue. Arham juga gitu. Gue menatap Arham seakan penuh tanya. Dia cuma menggeleng dan mengangkat bahu.

Otak gue muter kesana-kesini. Melayang kemana-mana. Apa-apaan coba? Gue dilabrak adik kelas, dituduh yang enggak-enggak. Malah nanti masuk BK lagi.

Tunggu, untung otak gue cerdas.

Ini kan hari ultah gue. Bego ya gue?

Bel bunyi. Itu berarti gue harus ke BK.

"Nya, temenin gue ke BK kuy." Gue narik tangan Fanya.

"Ih ngapain. Nggak usah."

"Tadi gue disuru ke BK."

Gue lihat wajah mereka kayak takut ketahuan gitu. Haha biarin deh. Ikutin aja alurnya.

Biar yang drama seneng. Iya gitu.

Gue memutuskan untuk pergi ke BK sendirian. Cuma buat nakut-nakutin mereka aja.

How To Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang