Efek Samping Novel Picisan

Aku, pecinta roman picisan

Sungguh, aku sangat suka cerita roman padahal usiaku masih belia. Ya, awal cerita ini dimulai saat aku menginjak Sekolah Menengah Pertama. Terlalu kecil bukan untuk menikmati cerita-cerita roman yang semestinya dibaca oleh orang dewasa toh aku sudah mengalami puber jadi tidak ada salahnya menikmati cerita cerita romantis pikirku saat itu.

Atau mungkin kalian para pecinta cerita roman sama sepertiku lebih kecil bahkan mulai menikmati cerita roman? ahsudahlah bukan saatnya kita membahas itu.

Apa alasanku sangat suka menikmati cerita roman? aku pikir itu adalah cerita paling menyenangkan dimana aku merasa berada dalam cerita itu dan merasakan setiap momen yang ditulis penulis itu membuat hatiku berbunga bunga bahkan aku merasa ada kupu-kupu terbang di dalam perutku! Bayangkan betapa menikmatinya aku membaca setiap bagian novel roman.

Oke aku akui, aku pecinta novel picisan ya lengkapnya novel roman picisan. Cerita-cerita cinta murahan yang entah membuatku jatuh cinta untuk membaca setiap lembar per lembar novel itu. Dan bicara tentang novel, sungguh aku tidak bermaksut untuk menyinggung kalian yang mungkin seorang penulis. Karna aku disini membicarakan diriku sendiri.

Bertahun-tahun aku sangat menikmati novel novel roman hingga tanpa sadar dalam hati kecilku, aku ingin sebuah kisan cinta yang indah yang romantis yang penuh cinta disetiap momennya seperti cerita-cerita novel yang kubaca. Dan tanpa ku sadari aku menganggap semua yang ada didunia nyata sama seperti yang ku baca dinovel roman favoritku, hidupku,kisah cintaku,pertemananku, bahkan keluargaku. Aku nyaris tak sadar bahwa novel roman picisan kesukaanku bisa saja punya efek samping bagi kehidupan nyataku. Ya, aku nyaris saja kehilangan kehidupan nyata yang kupunya. Dan aku kehilangan dia.

**********
FRIDAY, JULY 1st 2016