Revenge

472 19 5
                                    

Pagi hari yang mendung,moka bangun dari tidurnya sambil memeluk diary itu.dia tersenyum menyeringai berbeda dari moka yang biasanya.Akhirnya moka beranjak dari kasur dan mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.Sampailah moka disekolah,entah kenapa sekolah tidak ada ayana,yang ada hanya kedua teman se-gengnya..tapi moka tidak memperdulikan hal itu karena bukankah hal itu hal yang bagus untuknya?moka menaiki tangga dan sampai di kelas.Di kelas juga sama,tidak ada ayana.biasanya ayana selalu muncul dimana saja dan mengganggunya."Mungkin ayana sakit" pikirnya lagi.Bel masuk berbunyi,Houtarou Sensei pun datang ke kelas dan memulai pelajaran seni.setelah beberapa jam pelajaran seni ayana datang dengan nafas terengah-engah."kenapa kau terlambat ishizawa?" tanya Houtarou Sensei dengan nada agak mengejek.murid-murid pun tertawa dan mengejek ayana "huuuuuu..........telat kok sampai beberapa jam?harusnya kan sampai beberapa menit!" ejek para murid.ayana hanya bisa menunduk malu sama seperti yang moka rasakan.lalu pandangan ayana tertuju pada moka dengan tatapan sinisnya seakan-akan tatapannya berkata "awas kamu nanti".Houtarou Sensei mempersilahkan ayana duduk dan pelajaran kembali dimulai.Bel istirahat berbunyi,moka memakan bekalnya bersama aoi yang kini menjadi sahabatnya.tetapi seperti tadi juga,ayana dan kedua temannya tidak mengganggu moka.jadi hari ini tenang dan damai tanpa ada gangguan si monster ayana pikir moka.Bel pulang berbunyi......moka segera pulang.Di perjalanan pulang dia bertemu ayana lalu ayana menyeretnya ke hutan yang sepi dan ada tebing batu.ayana meletakkan moka di tanah "kamu harus mati saat ini" kata ayana dan langsung mencari batu untuk memukul moka,lalu muncullah sesosok bayangan hitam dengan mata merah menyala  menjatuhkan batu dari tebing.Batu-batu dari tebing itu pun berjatuhan,karena posisi ayana yang cukup dekat dengan tebing dia pun terkena batu-batu itu.mayatnya penuh dengan darah segar dan kulitnya seperti hampir robek.

MOKA'S POV

kemana ayana?kenapa mencari batu saja lama sekali? pikirku.hah.....aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukannya terhadapku pikirku sambil menghela nafas.
Beberapa jam kemudian......
matahari mulai terbenam aku pun masih terdiam di tempat yang sama walaupun aku ada kesempatan untuk melarikan diri,tapi kalau aku melakukannya ayana pasti akan melakukan sesuatu yang lebih parah lagi dari ini.aku akhirnya tidak tahan lagi menunggu,segera kususul ayana.sesampainya disana aku melihat mayat berlumuran darah segar dan kulit hampir robek yang tak salah lagi adalah ayana.aku pun kaget bukan main,lalu timbullah niat jahatku.aku segera berlari meninggalkannya dengan senyuman jahat.aku berpikir mungkin orang-orang akan menemukannya dan terkejut tapi tidak ada yang tahu kok kalau aku bersamanya.




 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang