Start Mission 1
Aku terus mencari ide bagaimana cara memutilasi yang menyiksa seklaigus membuaku bahagia. Dendamku semakin tak terbendung saat tau Kak Zhen mendapatkan informasi selama 1 minggu ini. Dia mengatakan kalau Cornelia mempunyai anak dari mantan PAPA ku
Aku merasa geram, aku mulai tertawa seperti orang sinting. Ace melirikku dan ikut senang. Kami pun menjalani misi, yang di mulai dari yang terkuat. Eve Ezlyn, kepala keluarga Ezelyn sekaligus mantan papa ku. Baru Joseph Cornelius Ezelyn, anak haram dari pelacur itu.
Pertama, kita akan menyerang Eve Ezlyn di kantornya degan melemahkan penjagaan di sekitar area. Menurut informasi yang kak Zhen dapat, di kantor itu ada 6 penjaga dengan 1 di bagian pintu utama, 2 di bagian lobby. Sisanya adalah ajudan dari Eve. Kak Zhen akan bergerak di depan bersamaku sedangkan Ace akan bergerak di bagian belakangan layar yaitu melumpuhkan system listrik seperty cctv, cadangan listrik dan yang lebih special yaitu memberi gas racun mustradt yang sangat berbahaya.
Jangan Tanya kami medapatkan gas mustradt itu di mana, yang jelas kakak mendapat eksperimen itu di laboratorium milik Negara dengan menyuap dari belakang layar.
Kedua kami akan langsung pergi ke kediaman Ezelyn dengan modus yang berbeda. Di kediaman itu, hanya ada 1 pejaga rumah 2 orang pembantu.
Hanya 2 misi yang harus kami selesaikan dalam waktu kurang dari 12 jam, karna jika lebih akan berbahaya.
Mision 1 ready
"Ace, sesuai rencana. Kau akan masuk ke ruangan pengendali cctv dan padamkan listrik. Jangan lupa pakai masker gasnya dan juga sarung tangan agar tidak ada sidik jari , aku akan memberi aba- aba. Lepaskan gasnya ke ventilasi udara kantor ini. Pastikan gasnya agar memenuhi ruangan secara rata,"
Kak Zhen memberi aba-aba serta arahan ke Ace, aku dan kak Ace akan menyamar sebagai 'Tamu'. Perlengkapan seperti pisau, gas mustard, masker dan juga baju khusus sudah kami pakai. Tak lupa Pisau dan jarum.
Gas mustard adalah gas yang mengakibatkan gejala seperti rasa terbakar di area kulit,mual,pusing, hilang ingatan bahkan kematian. Kami juga sudah mempersiapkannya matang-matang. Aku menyarungnya agar tidak keliahatan.
Perjalananku dari base camp ke kantor itu memakan waktu 2 jam. Aku sudah tidak sabar melihat wajah mereka yang penuh dengan ketakutan, terlebih "PAPA'.
Kami sampai juga di depan kantor tersebut. Tidak terlalu besar juga walaupun bertingkat, Ace turun dari mobil dan bergegas berlari ke belakang gedung tersebut. Aku dan kak Zhen turun di depan lobby.
"selamat siang, ada yang bisa kami bantu" kata satpam dengan ramahnya, aku sangat jijik melihatnya.
"kami tamu tuan Ezelyn, saya minta tolong parkirkan," kata kak Zhen menyerahkan kunci mobil
Satpam itu pun menghantarkan mobil ke parkiran sedangkan aku langsung masuk sendirian, mungkin kak Zhen akan melihat situasi terlebih dahulu. aku berjalan menuju receptionis. Dan aksi pun dimulai.
Kak Zhen berjalan ke mobil kembali dan menusuk tepat di jantungnya. LIstrik semuanya padam dan gas mustard menyebar. pintu lobby sudah di pastikan tidak bisa terbuka dan tertutup rapat.Dengan segera aku melepas baju dengan baju khusus dan segera memakai maskernya.
"AAAAKGHH... TUBUH SEPERTI TERBAKAR,"
"TIDAAAAKKKK..SIAPA SAJA NYALAKAN LISTRIKNYA,"
"TUBUHKU... HUEKSS..."
"UWAAAHHH.. PANASSSSS..."
Semua orang berteriak dan sebagian diantara mereka mati seketika dengan wajah yang membuaku tertawa tapi bukan saatnya karna oksigen di sini mulai menispis. Aku berlari di antara gelapnya tangga darurat, aku menuju ruangan Eve dan terlihat 3 ajudannya mati dengan kulit yang terbakar, mata yang terbelak, dan muntahan mereka yang membasahi karpet.
Tapi aku terkejut karna Eve tidak ada di ruangan itu, ya.. mungkin dia ada di dalam escalator atau di ruang meeting, pikirku. Setelah itu aku kembali turun melewati tangga darurat yang berada di luar gedung karna jika di dalam oksigen sudah menipis dan aku tidak bisa melanjutkan aksiku untuk memutilasi mereka. Terlihat Kak Zhen dari luar sudah memberi aba- aba untuk segera pergi.
Di bawah, kak Zhen sudah menunggu di bawah, namun tak di duga, di belakang seseorang yang memukul kak Zhen tepat di belakang kepalanya hingga aku bisa melihat otaknya berantakan dan darah segar megalir dengan kental menggunakan kapak.
Kak zhen bahkan tidak menyadarinya karna orang itu bergerak tanpa ada suara sedikitpun. Aku seketika mengamuk kepada orang tersebut, aku mengeluarkan jarum melemparnya ke seluruh tubuhnya tanpa bisa ia hindari. Kusisakan wajah dan lehernya.Yang ku gunakan adalah teknik akupuntur agar tidak bisa bergerak.
"kau sudah membunuh kakak ku, dan hanya kau yang masih hidup, beritahu aku berapa orang yang selamat, jika tidak aku akan memenggal kepalamu di sini," seraya aku mengacungkan pisau ke lehernya
"aaa...aa..aa..aku...ti..tii..da-," sebelum melanjutkan bicaranya aku pun menebas kepalanya tanpa ampunan.
Airmataku tak terbendung melihat keadaan kak Zhen yang mengenaskan, maafkan adikmu ini kak. Aku tidak cepat menyelamatkan kakak. Ace pun dating menghampiriku tanpa aku tau dari mana ia muncul.
"ayo, misi kita masih cukup panjang dan melelahkan. Aku sudah pastikan Eve mati karna gas itu. Memorynya sudah aku hancurkan dan aku sudah membakar gedungnya. Kita akan ketahuan jika kita terus berada di sini," ucapnya dengan terengah-engah dan panjang lebar
Kami pun berlari mencari jalan pintas terdekat agar cepat sammpai ke kediaman Ezelyn, tapi sebelumnya kami melepas masker gas terlebih dahulu dan noda darah sudah aku sarung dengan jaket yang Ace dapatkan.
Aku masih terus menangisi kematian kak Zhen sepanjang jalan, kak aku akan membalas dalangnya. Aku berjanji
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me (You Make Me The Psycho)
Mystery / ThrillerKisah seorang remaja perempuan yang dendam kepada ayahnya karna ayahnya selingkuh dengan wanita lain Dia harus kehilangan banyak kenangan Akankah dia bersahasil membunuh ayahnya yang telah merawatnya? Akan kah dia bahagia? Cerita ini telah ikut eve...