Tell me why

Chapter III

Yoora POV

"Perkenalkan nama ku kim taehyung  Yg mati karna kecelakaan"

Aku sedikit merinding mendengarnya

"Kim taehyung,mmm.. Boleh aku tau Kecelakaan seperti apa itu?"

"Kecelakaan pesawat"

"Ooh aku tau, pesawat tenggelam pada 11 sep itu kan? Salah satu sayap nya terbakar dan banyak menimbulkan korban jiwa"

" heeeem yaa seperti itu lah"

" apa kau bersama keluarga mu saat kejadian itu?"

"ya aku memiliki 2hyung dan 2 adik, laki2 dan perempuan. Appa dan adik laki2 ku tidak bersama eomma dan sodara2 ku yg lain"

"Itu berarti mereka ber dua masih hidup?"

" seperti nya begitu"

"Apa kau tidak pernah bertemu dengan nya"

" entah lah mungkin mereka menjadi orang nya menyendiri jadi sulit bagi ku mencari nya"

" oowh begitu"

Jawab ku sambil mengangguk setelah mendengar semua penjelasan taehyung.

"Lalu bagai mana dengan keluarga mu?" Tanya taehyung pada ku

"Keluarga ku?"

"Iya, ceritakan pada ku!"

"Hemm.. Baiklah, Aku memiliki keluarga sebelum nya, aku memiliki eomma appa dan adik perempuan ku. Lalu eomma dan appa ku selalu bertengkar"

"Apa yg mereka pertengkarkan?"

"Adik ku"

" memang nya kenapa dengan adik mu?"

"Awalnya ketika eomma ku mengandung adik ku semua baik2 saja karna sesuai prediksi adik ku itu laki2 appa dan eomma sangat bahagia begitu juga dengan ku."

"Lalu apa yg terjadi?"

"Adik ku lahir sebelum waktu nya baru memasuki bulan ke 7 eomma ku sudah pendarahan dan appa ku langsung membawa eomma ku ke rumah sakit ternyata pendarahan itu bercampur dengan air ketuban dan ketika adik ku lahir semua masih baik2 saja tetapi ada 2 masalah yg sangat membuat appa ku sulit untuk menerimanya. diding rahim eomma ku menempel pada perut nya dan mau tidak mau rahim itu harus di angkat yg membuat eomma ku tidak bisa memberi ku adik lagi dan ternyata prediksi dokter itu salah adik ku perempuan"

"Lalu apa masalah nya dua anak lebih baik bukan?"

"Ya,memang seperti itu.tetapi appa ku sangat marah karna eomma ku tidak bisa memberi nya anak laki2 untuk meneruskan perusahaan appa, semenjak itu appa sering marah2 dan membenci adik ku eomma ku takut dan akhir nya dengan berat hati eommaku membuang adik ku ke panti asuhan yg aku sendiri tidak tau letak nya di mana"

"Lalu bagai mana dengan eomma dan appa mu? Pasti kau sangat sedih saat itu."

"Ya begitu lah, setelah itu appaku masih saja belum bisa menerim nya eomma ku sudah tidak tahan lagi dan akhir nya mereka berpisah"

"Lalu kau? Apa mereka meninggalkan mu sendiri"

"Awal nya tidak, saat itu aku sempat di perebutkan tapi aku memilih untuk tidak ikut pada kedua nya. Lalu aku pergi dari rumah aku berusaha menenangkan diri ku. Dan saat ku kembali ke rumah di sana sudah sangat berantakan aku mencari eomma dan appa yg ku temukan di kamar mereka. Aku mengguntip mereka di balik jendela. Eomma ku duduk dengan memeluk kedua kakinya dengan kepala menunduk, appa ku berdiri di depan eomma ku. aku sangat terkejut ketika appa ku tiba2 mengeluarkan sebuah pistol dari saku nya dan mengarahkan pistol itu pada eomma ku dan suara pistol itu sangat terdengar nyaring di telingaku sampai saat ini. mata ku terbelalak sangat terkejut aku membungkam mulut ku sendiri air mata ku mulai tak bisa ku kontrol lagi saat itu aku benar2 tidak menyangka appa ku telah membunuh eomma ku yg selalu menyayangiku yg selalu bisa membuat ku tenang dengan senyuman nya tetapi sekarang aku tidak bisa melihat senyuman eomma ku lagi, Setelah itu appa ku pergi dan aku tinggal sendiri entah kemana appa ku saat ini"