mine , be mine

137 8 4
                                    

Hanni terkaget sendiri saat merasakan degup jantung nya.
"Kapan terakhir kali degup jantung ku seperti ini ? Maldo andwe"
"bagaimana ? menyerah ?" tanya chanyeol yang hampir memenangkan dunia
Hanni meneladah kepala nya menatap iris hitam di mata bulat sahabat nya.
"yakkkk aku sahabat kecilmu, kenapa kau membentuk posisi sesulit ini untukku ?" protes hanni saat wajah chanyeol seperti meledek nya.
"haha arra.. maafkan aku, tapi ini yang seharusnya terjadi.. bahkan seharusnya dr awal. Otte ? Apa kau menerima ku?"
"huffff apa boleh buat ?"
"hey .. apa maksud mu apa boleh buat ? aku gak sedang menodong mu dengan pistol atau pisau, kenapa kau merasa terpaksa menerima ku?" protes chanyeol gak puas menerima jawaban hanni.
"memang itu yang kurasakan, ahh molla.... Peluk aku.." pinta hanni ngawur.
"ne ?"
"aku kedinginan.. peluk aku.. pabbo" kata hanni lalu menghamburkan diri ke dada bidang chanyeol yang detik itu juga langsung mendapatkan rengkuhan dr tangan chanyeol.
"gomawo..." kata chanyeol dngan nada manja.
"ne?"
"sudah menjadi bagian dr hidupku sejak lahir.."
"eo"
"Hanya itu ??"
"hm.. aku masih gak bisa nerima kenapa gak ada pertengkaran dan pertemuan secara besar besaran dalam hidupku ke pangeran ku?? Aku berharap film BOF atau Playfulkiss atau Primeminister and I atau apapun itu bisa menjadi knyataan dlm hidup ku, knp kenyataan aku mendapatkan namjachingu seorang Playboy ?" gumam hanni mulai mengeluh soal hidup nya.

"heol... bisa kau ulang sekali lagi yang kau katakan, Oh.Han.Ni ?" Tanya chanyeol dengan wajah menekuk marah.
Hanni segera melepaskan diri dr pelukan chanyeol dan lari dr kejaran namja tiang yang sedang marah itu karena hanni menghina nya secara gak langsung. Chanyeol mendapatkan hanni langsung memeluk nya dan mengangkat nya berputar ke udara.
"Oh Hanni, berhentilah berdrama dan lihat realita, aku lebih tampan dr actor actor itu"
"ckk selain playboy aku gak tau kalo kau menyimpan sisi percaya diri yang tinggi ?"
"oh ya ? begitukah? Hm?"
"andwee.. aaakk aishhh yahhh gelii... hahaha.. ahh chanyeollie.. aighhh" chanyeol mengelitik tubuh sensitive hanni tanpa ampun sampai hanni tergulir di rumput dengan chanyeol diatas nya.
"berjanjilah selama nya akan seperti ini, gak peduli setelah kita lulus JHS nanti dan melanjut ke SHS lalu kuliah nanti, jangan melirik namja lain selain aku, arra ?" pinta chanyeol sungguh sungguh.
"hm.. yaksok" kata hanni lalu menautkan kelingking mereka, chanyeol mengecup bibir hanni lama , hanni menutup mata nya saat chanyeol melumat pelan bibir bawah nya dan menjilat garis bibir hanni.

"gak ada permintaan dr mu?" tanya chanyeol dalam ciuman mereka.
"Hmmm.. jangan menyentuh ku , jangan mencium ku , jangan melirik ku , jangan memelukku , bisa kau lakukan itu ?"
Chanyeol mengeryit kening lalu menggeleng,"Ohho.. sangat.. Sulit"
"geureu... kalo gitu lakukan semua nya.. setiap aku mau tidur" gumam hanni pelan.
Chanyeol mengangguk lalu mencium bibir hanni dan menyesap nya pelan tanpa mau membuat hanni meleguh nikmat karna umur mereka jauh untuk tautan semacam itu. Hanya ciuman ringan saja dan
mengakhiri hubungan sahabat mereka dan mengubah menjadi sebuah hubungan tanpa akhir, Pacaran.

"senang mendapat pengakuan itu dari bibirmu, Park Chanyeol. karena aku juga..
Menginginkan ini sejak lama, sejak..aku bahkan lupa sejak kapan aku begitu egois menginginkanmu dan
ingin tau semua kegiatan mu dan sejauh apa kau akan berlabuh dengan yeoja yeoja yang kau sukai. Aku
mencatat , mencari tau, mengingat dan menghitung nya, semua hanya ingin tau.. kapan aku bisa
menjadi yang terakhir dan satu satu nya.. untuk seorang Park Chanyeol ?" - Oh Hanni

My ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang