P R O L O G

159 6 11
                                    

Aku berjalan memasuki sekolah bernama "Company High School" yang terpampang jelas didepan gerbang. Hari ini hari dimana aku menjadi siswa baru. Dengan rambut yang dikepang 2 beserta pita-pita yang menghiasi rambut dan seragamku. Aku sangat benci itu. Bukan karena aku terlihat bodoh.. tapi karena aku merasa lebih feminim dengan pita.

"Tiara.." seseorang memanggilku dari arah gerbang sekolah dengan nafas yang hampir habis. Sepertinya...?? Aku kenal dengan suaranya.

Aku menghentikan langkahku dan melirik padanya.
"Sudah kuduga.."Aku menghela nafas sambil mengabaikannya.

"Hei..kau benar2 keterlaluan pada kakamu ini."
Aku tetap saja mengabaikannya, dan berjalan meninggalkannya.

Kakak?? Iy dia adalah kakak kandungku. Namanya adalah Doni. Kakak duduk dibangku kelas 2.
Aku dan kakak hanya berjarak 1tahun. Aku hanya memiliki kakak di dunia ini, karena orang tua kami meninggal dunia akibat kecelakaan yang sama skli aku tidak ingat kejadiannya.

Aku berjalan di koridor sekolah sambil menggendong tas miliku.
Aku melihat kearah atas pintu yang bermaksud melihat nomor kelas.

Saking sibuknya Aku tidak menyadari, aku menabrak seorang lelaki yang memakai blazer berwarna biru tua dengan sebuah lambang di blazernya.

Aku dan dia terjatuh ke lantai. karena, memang pada saat itu ia berjalan sangat cepat.

"Astaga!! Apa kau tidak punya mata?? Kenapa kau menabrakku?? Apa koridor ini kurang luas untukmu berjalan?? Sampai2 kau menabrakku!! Kakiku sakit tau.. "
Aku berbicara panjang lebar sampai ia melihatku dengan penuh kebingungan.

"Ma.. " ia belum selesai berbicara, tapi aku sudah memotong pembicaraannya.

"Apa?? Mau marah2?? Kamu yang nabrak tapi kam..."

Belum sampai pada kalimat terakhirku .. Ia malah memotong pembicaraanku dengan penuh kekesalan dimatanya.

"Iya!! Aku memang mau memarahimu, karena dari tadi kau tidak membiarkan aku berbicara sepatah katapun, apa?? Aku hanya bilang aku mau minta maaf, itu saja !!."
ia hampir mengeluarkan matanya, sungguh sangat menyeramkan.

Para siswa melihat kami yang sedang berbicara dari tadi . yang memang dari tadi membuat kegaduhan. Ia melewati diriku tanpa tatapan tak bersalah dan sedikit menyenggol bahuku.
Siapa dia?? Seenaknya saja seperti itu??

Lalu ia berkata disamping tubuhku yang sedang berdiri kaku. Ia menyentuh daun telingaku dengan bibirnya. Hingga nafasnya bisa kurasakan.

"Jangan macam2 denganku, kau tidak lihat aku memakai apa?? Kau bisa terkena masalah." ia pun melanjutkan langkah kakinya.

Aku masih tidak percaya dia akan berkata seperti itu. Wajar saja bila aku kesal padanya tadi. Tapi tidak wajar jika ia malah mengancamku. Keterlaluan!!

"Apa yang dia lakukan, berani sekali dia." ujar salah satu siswa yang melihat kami bertengkar.

Aku mendengus kesal dan lanjut berjalan sambil sedikit menghentakan kakiku karena kesal.

o0o

Cinta adalah surga dunia yang nyata...
Kata itulah yang ku baca dari buku pemberian kakak.
"Cinta?? Ckk..apa untungnya?"
Aku berdecak sebal, kenapa kakak memberiku buku seperti ini, sangat menyebalkan dan juga KEKANAK-KANAKAN.

Aku merebahkan diriku dikasur sembari membaca buku itu.
"Jangan macam2 denganku, kau tidak lihat aku memakai apa?? Kau bisa terkena masalah."

Ah sial.. Kata itu selalu terbayang dipikaranku. Aku memejamkan mataku sejenak untuk menstabilkan pikiran. Aku merasakan ada seseorang yang duduk di samping tempat ku berbaring. Aku pun membuka mata.
"Ada apa?" ucapku padanya

UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang