Author's
Ayara memandang lima teman barunya itu dengan alis yang berkerut.
Ayara dapat melihat keterkejutan dimata mereka. "Apa ada yang salah dengan kekuatanku?" Kelima orang tersebut saling pandang.
Mereka berfikir apakah Ayara belum tau ada apa dibalik kekuatan nya. Ayara menggigit bibir bawahnya. Apakah dia sakah bicara tentang kekuatanya?
"Ayara, apakah kau benar benar bekum tau apapun tentang kekuatanmu?" Tanya Kayla. Ayara menggelengkan kepalanya.
"Aku sama sekali tidak tau apapun. Aku bahkan baru berubah dua hari yang lalu." Semua orang disana menepuk jidat mereka. Kecuali Rey tentunya, dia hanya menutar kedua bola matanya.
"Dasar penyihir baru." Cibir Rey. Ayara mengerucutkan bibirnya. Eline menghelang nafas. "Pantas saja kau tidak tau apapun. Kau masih baru rupanya."
Semua orang tertawa. Pipi Ayara merona merah. "Kau ingin tau sesuatu tentang kekuatanmu?" Tanya James. Ayara mengangguk.
"Yang kami tau, kekuatanmu adalah kekuatan yang langka. Bila ada satu milyar orang wizard, maka kekuatanmu hanya ada satu." Jelas Edwin. Ayara tercenga, ia tidak percaya dengan semua ini.
"Dan kekuatanmu itu berbahaya. Kami tidak tau berbahaya seperti apa. Yang kami tau kekuatanmu sulit untuk dikendalikan." Ucap Kayla.
"Kekuatan ku juga langka sepertimu. Tapi sudah banyak yang memiliki kekuatan sepertiku. Mungkin bila ada satu juta orang Wizard, maka kekuatanku ada seribu." Ucap Eline.
Ayara menundukan kepalanya. Apa benar kekuatannya itu langka dan berbahaya? Kepalanya kembali terasa pusing.
"Ayara, apa kau baik - baik saja?" Tanya Eline yang ternyata menyadari keanehan dari Ayara. Ayara menganggukan kepalanya.
"Kau yakin? Tapi mukamu terlihat sangat pucat. Apa itu karena apa yang kami katakan?" Tanyanya Lagi. Dan Ayara menggelengkan kepalanya tapi tangannya tetap memijit pelipisnya.
"Aku sungguh baik - baik saja. Hanya saja, yang kalian katakan membuatku sedikit pusing." Ucap Ayara jujur. Kelima orang disana saling pandang.
"Ayara kami minta maaf. Kami tidak bermaksud membuatmu seperti ini."Ayara tersenyum. "Tak apa, kalian tak perlu minta maaf."
"Tapi karena kami memberi tau mu tentang kekuatanmu, kau jadi seperti ini." Ucap Kayla khawatir. Ayara menghelang nafas.
"Kalau kalian tidak memberi tauku maka yang akan terjadi malah lebih buruk." Ucap Ayara yang membuat mereka menghelang nafas lega.
Kayla menepuk jidatnya. "Astaga aku lupa. Mrs Run mengatakan kita harus menemui Mr Joe sekarang."
Semua orang melotot kearah Kayla. Sedangkan Kayla nyengir seperti gadis polos yang tidak tau apapun.
Tangan Eline terulur untuk menonyor Kayla. Ayara menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua.
"Ayo pergi, mrs Ryn pasti sudah menunggu kita." Ucap Edwin bijak. Semua orang mengangguk lalu bangkit dari duduk mereka.
Ayara hanya berjalan mengikuti mereka. Tangannya digandeng oleh Kayla. Ia sempat menolak. Tapu Kayla mengatakan bahwa Ayara berjalan sangat lambat. Ayara merengut kesal.
Mereka beberapa kali berpapasan dengan beberapa wizard. Mereka memandang Ayara dengan alis yang berkerut. Ayara tetapa fokus oada jalan dan mengacuhkan mereka.
Sebenarnya Ayara tidak mau melakukan hal itu. Tapi Ayara terlanjur risih.
Mereka sampai didepan sebuah pintu. Pintu yang terbuat dari kayu jati dan dihiasi ukiran ukiran rumit. Edwin mengetuk pintu itu tiga kali. Ayara berfikir mungkin Edwin adalah Leader disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard
FantasyAyara Blackwell. Tekadang sesuatu yang kita yakini tidak ada, tanpa sadari ada disekitar kita. Sama seperti Ayara. Ia mendapatkan kehidupan baru yang ia rasa berada diluar akal sehatnya. Namun, tanpa ia sadari juga. Disana ia akan menemukan jati dir...