Cassiopeia

921 64 21
                                    

YunJae fan-fiction,multichapter!, boyslove, rate T.

Genre: AU! Humor, Romance

Please don't steal any content of this fan-fiction.

Disclaimer: This is a work of fiction. Fictional story about fictional representations of real people. None of them are true. No profit was made from this work.

Enjoy the read!

.

.

.

.

.

.

.

.

Restoran L'ovale yang paling populer di Seoul memang tidak selalu ramai, tapi meja-mejanya selalu terisi cukup orang untuk membuat para pelayannya sibuk. Musik klasik indah; Minuetto, karya Luigi Boccherini mengalun memenuhi restoran. L'ovale memang seolah bagian kecil dari Prancis yang dibuat di Seoul, semua dekorasi dan perabot makannya begitu autentik, lampu temaram dalam restoran itu membangkitkan suasana romantis dan nafsu makan bagi para pengunjungnya. Seorang pelayan dengan jas buntut hitam dan dasi kupu-kupu menghampiri Jaejoong, pelayan tampan berambut klimis itu menuangkan sampanye ke gelas kosong di hadapan Jaejoong, kemudian menuangkannya juga ke gelas milik Yunho. Yunho tersenyum dan berterimakasih pada pelayan itu, lalu pandangannya mengarah pada Jaejoong.

Jaejoong membalas tatapan Yunho, dia memperhatikan sosok Yunho yang tampak sangat mengagumkan dalam balutan setelan jas biru gelap. Jaejoong menemukan dirinya sendiri dengan kemeja ungu muda dan rompi merah gelap yang formal.

Yunho yang biasanya bertampang cabul pun malam itu tampak lebih berkelas dan menawan, dia hanya tersenyum penuh wibawa ketika wajah Jaejoong memerah karena malu.

"Jaejoong," suara Yunho yang berat terdengar seksi. Panggilan itu lebih terdengar seperti desahan daripada panggilan biasa.

Jaejoong menggelengkan kepalanya keras-keras, membuang pikiran jorok yang menjangkiti otaknya. Dalam situasi elegan begini enggak boleh dong mikir jorok.

"Tidak perlu ditutupi, aku tahu kalau kau mikir jorok, Babe," kata Yunho, dia tidak terkekeh bloon seperti biasa, tapi dia justru tersenyum mengundang.

Pikiran Jaejoong semakin liar dan ngada-ngada, untuk menenangkan diri dia menenggak sampanye miliknya sampai habis, kepalanya langsung berat karena efek alkohol.

"Kau memang cabul, tapi aku sudah punya solusi atas otak jorokmu, Babe," Yunho bilang lagi, dia pun mengambil kotak kecil berwarna biru dari dalam saku jasnya, lalu menyodorkannya pada Jaejoong.

Sebelum dibuka pun, Jaejoong tahu apa isinya, dan benar saja, ketika membukanya, Jaejoong menemukan cincin berhiaskan berlian di dalam kotak itu.

"Will you marry me?" tanya Yunho, pasaran. "Dengan begini kita bisa anuan setiap hari dengan legal,"

"B-baiklah," Jaejoong mencoba menjawab, tapi suaranya yang keluar terdengar seperti cicitan yang memalukan.

Kemudian tiba-tiba ada seorang pelayan berwajah preman yang mengenakan kemeja tak berlengan terjatuh dengan dramatis di sebelah Jaejoong, gelas-gelas anggur merah yang dibawanya melayang ke udara dan beberapa di antara gelasnya mendarat di pangkuan Jaejoong, anggur merah membasahi celana Jaejoong.

Jeritan Kim Jaejoong mewarnai pagi hari yang gerimis. Dia terduduk dalam keadaan setengah sadar, menatap sekeliling, berusaha menyerap keadaan. Bagian bawah tubuhnya basah, di sebelah kirinya terdapat Yunho yang menggeliat terbangun dari tidur dan samping kirinya ada Yoochun yang masih pulas.

How I Met My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang