9.

888 163 15
                                    


"O-oh my fuckin' god.."

Usus?

"GRAAAGH!!"

"FUCK!" Memekik kesakitan saat mahluk itu menarikku dan membuatku terjatuh terjerembab ke kubangan darah dan usus diatasnya.

Keringat bercucuran diseluruh tubuhku, kakiku berusaha segenap tenaga untuk menendang agar terlepas dari pegangan manusia kanibal tersebut.

Satu,

Dua,

Tiga,

Entah berapa banyak orang-orang pemakan manusia itu menghampiriku yang berusaha melarikan diri.

Tanganku bergetar hebat saat berusaha menggapai senjata api di saku celana ku.

Ya Tuhan, apa ini hari terakhir aku hidup? Dan apakah memang ini caraku meregang nyawa?

Dimakan oleh manusia?

"FUCK!" Teriakku saat merasakan tulang kakiku patah selayaknya ranting yang terinjak, kuku tajam berlumur darah menancap di kakiku, mencabik kaki kananku yang berada di kuasa tangan si kanibal itu.

Jemari ku licin karena keringat, membuatku susah menekan pelatuk nya.

Rasa perih terasa disekujur tubuhku, terutama bagian kakiku.

DOR!

Tembakanku tepat mengenai kepala pemakan manusia yang menggerogoti kaki kananku.

Napas ku berat saat aku kembali terbangun dan berlari menjauh.

Jantungku berdegup cepat saat aku berlari pincang kearah mobilku. Setidaknya aku akan aman berada didalam mobil.

Apakah aman? Apakah aku akan selamat?

Menoleh kebelakang para kanibal itu tetap mengejarku. Kakiku semakin nyeri saat aku berlari semakin cepat.

Aku dengan cepat membuka pintu mobil tersebut dan masuk kedalamnya, bersembunyi dibagian bawah.

Darah mengucur keluar dari bagian kakiku yang tercabik.

"O-oh my G-God.." Bisikku saat mendengar suara suara yang di hasilkan oleh mulut para kanibal itu.

Aku menutup kedua telingaku dengan tanganku saat memaksa mataku tertutup rapat, dentuman diarah kaca terdengar keras.

Jantungku seperti akan meledak dalam hitungan detik. Keringat sudah membanjiri pakaianku bahkan seluruh tubuhku.

Tiba-tiba saja keadaan sunyi senyap. Hanya napasku yang memburu tertangkap kupingku.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat keluar jendela.

Kosong.

Tidak ada siapapun atau apapun disana.

Menghela napas lega yang bergetar aku mencoba terbangun dan duduk di kursi mobil.

PRANG!

"NO!!!"

Tangan itu mencekikku dan membenturkan kepalaku ke kaca mobil.

Nyeri menjalar di seluruh tubuh, menambah perih nya kakiku yang tercabik.

God sa--ve me.

"GRAGH!"

***

-end-

HEHEHE YAALLAH MAAFKAN DIRIKU BARU UPDATE DAN LANGSUNG END BCS EMANG INI AKHIRNYA.

Aku kan senang menggantungi ;)

Btw i hope you enjoy it, dan semoga aku bisa post sequel terakhir secepatnya.

Luvs, Isa.

21 Ride / l.p 911 SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang