ILY KIMBUM 2

1.1K 95 12
                                    

# happy reading.......
Aku telah termakan perkataanku sendiri.
Bahwa cinta tak harus memiliki.
Tapi kenapa itu terjadi padaku.
Haruskah aku merelakannya untuk bahagia?
Apakah ini takdir cinta yang harus kuhadapi?
Sesakit inikah kisah cintaku?

"Kenapa kau menyukai kimbum?" tanya hyuna padaku aku
lansung melihat kearahnya dan aku yakin shinhye sama
denganku sama-sama terkejut dengan pertanyaan hyuna.
"Aku tidak tau, tapi saat pertama kali melihatnya aku merasa
hanya ada aku dan dia saja. Bahkan jika melihatnya dari jauh
aku merasa hanya melihatnya padahal disekelilingnya banyak
orang" jawabku tersenyum sambil mengingat beberapa
kejadian saat aku melihatnya.
"Kau menyukainya?" tanyaku lansung pada hyuna.
"Tenang saja soeun dia itu bukan tipeku. Dia terlalu baik aku itu
menyukai pria yang sedikit nakal agar terlihat keren" jawabnya
sambil tertawa kecil. Tapi jujur hatiku terasa masih sakit dan
juga takut.
"Apa yang kau bicarakan dengan kimbum tadi?" tanya shinhye
serius (aku yakin shinhye pasti sangat penasaran dan kesal).
"Aku hanya bilang kalau dia itu keren saat bermain basket, aku
juga bilang kalau aku ingin berteman dengannya, lalu aku
meminta nomor handphonenya saja" jawab hyuna.
"Untuk apa kau memintanya?" tanya shinhye dengan nada
seperti orang marah.
"Tentu saja untuk soeun, untuk siapa lagi? Iyakan soeun.
Kenapa kau berlebihan sekali sih shinhye aku jadi takut!"
katanya sambil tertawa.
"Sudahlah itu liat busnya sudah datang" kataku tersenyum
sambil menarik tangan shinhye dan hyuna.

# keesokannya disekolah
"Soeun kenapa kau datang sangat siang sekali? Apa kau kau
tak mau melihat kimbum?" tanya shinhye padaku saat aku baru
sampai didepan pintu.
"Sudahlah, bukankah lebih baik jika aku tidak bertemu
dengannya mungkin aku bisa melupakannya dengan mudah
bukan?" jawabku sambil tersenyum, tapi jujur hati ini sangat
sakit. Saat aku ingin masuk kelas tiba-tiba aku ingin sekali
berbalik, dan saat aku berbalik aku melihat kimbum yang baru
datang disaat itu pula aku jalan perlahan masuk kelasku. Saat
dia sudah melewati kelasku aku keluar dan melihat dia
berjalan menuju kelasnya. Jujur melihat punggungnya saja bisa
membuatku sangat bahagia.
"Katanya ingin melupakannya, tapi ujung-ujungnya selalu
kembali lagi padanya. Aku yakin kau tak akan bisa
melupakannya dengan mudah mungkin juga takkan bisa soeun"
kata shinhye sambil tertawa.
"Kata siapa? Bagiku itu sangat mudah tau" jawabku lalu masuk
kedalam kelas.
# jam istirahat
Aku sedang berdiri di depan kelasku sambil mendengarkan
temanku bercerita.
Tiba-tiba shinhye menendang kakiku, aku tau pasti ada
kimbum tapi aku mencoba untuk tidak melihatnya karena
kalau terus melihatnya aku akan makin sulit melupakannya.
"Soeun dia datang" kata hyuna sambil tersenyum padaku.
"Kimbum!" panggil hyuna.
"Oh kau hyuna kan?" kata kimbum menghampiri hyuna dan
sekarang dia berdiri tepat disampingku, dia membuat
jantungku berdetak sangat cepat.
"Iya aku hyuna yang kemarin, kau mau kemana?" tanya hyuna.
"Ternyata kau kelas 12-2 yah? Aku mau kekantin kau mau
ikut?" ajak kimbum.
Jujur aku senang bisa bersebelahan dengan kimbum tapi aku
juga ingin sekali pergi dari tempat aku berdiri melihat hyuna
dan kimbum yang sangat akrab.
Kulihat hyuna melihat padaku, aku yakin dia ingin meminta izin
padaku untuk pergi dengan kimbum itu sangat terlihat dari
tatapannya . Aku hanya membalasnya dengan senyuman kecil.
Lalu dia pergi bersama kimbum. Mataku mulai berkaca-kaca

"Soeun?" tanya shinhye.
"Shinhye bagaimana kalau kita mendengarkan lagu saja? Aku
bosan" ajakku diapun mengangguk, inilah yang kulakukan
setiap sedih aku akan mendengarkan lagu yang sedih agar aku
bisa menangis, dan saat temanku bertanya kenapa kau
menangis aku akan menjawab 'lagunya sangat menyentuh
sampai bisa membuatku menangis'. Itulah yang kulakukan jika
sedih.
"Soeun sudahlah" kata shinhye menenangkanku.
"Lagu ini menyentuh sekali shinhye, aku jadi ingin menangis"
kataku sambil membersihlan air mataku lalu tersenyum agar
shinhye tidak kuatir.
"Kenapa soeun menangis?" tanya minhyuk teman sekelasku.
"Lagunya sangat sedih, kau mau mendengarnya?" jawabku
sambil tertawa kecil.
"Dia bohong" gumam shinhye
"Kau terlalu berlebihan soeun!" minhyuk tersenyum.
"Kalau mau dengar saja sendiri! Tapi jangan salahkan aku jika
kau menangis" jawabku lalu kamipun tertawa bersama.
"Yasudahlah nanti aku mau dengar, tapi sebelum itu aku mau
pinjam buku catatan matematikamu soeun bolehkan?"
tanyanya lagi akupun mengangguk lalu mengambil buku
catatan Matematikaku dan kuberikan padanya.

# belpun berbunyi (tanda bahw seluruh siswa harus kembali
meneruskan pelajaran)
Kulihat hyuna masuk kelas kamipun saling melempar senyum
kecuali shinhye yang kelihatannya marah. Saat guru sudah
masuk kami melanjutkan pelajaran kami

# bel pulang sekolah berbunyi
Semua siswa pulang hanya ada beberapa murid yang dikelas
itupun sedang membersihkan kelas. Saat aku menyapu di
depan pintu kelas ada yang memanggilku.
"Permisi, kau teman hyuna kan? Apa dia sudah pulang?"
tanyanya dan betapa kagetnya yang bertanya itu adalah
kimbum.
"Dia masih dikelas kok, sebentar aku panggilkan"
"Terimakasih, siapa namamu?" tanyanya saat aku mau masuk.
"Kim soeun" kataku menghentikan langkahku lalu tersenyum
menatapnya.
"Aku kim sangbum kelas 12-1 kau bisa memanggilku kimbum"
katanya memperkenalkan dirinya padaku sambil tersenyum.
Jujur aku sangat senang sekali walaupun sebenarnya aku
sudah mengenalnya. Akupun masuk kedalam kelas.
"Hyuna diluar ada kimbum dia mencarimu?" kataku selesai aku
bicara aku kembali menyapu.
"Soeun, maaf tapi sepertinya aku menyukainya" kata hyuna
sambil tertunduk.
"Apa maksudmu?" kata shinhye menjatuhkan sapunya lalu
mendorong hyuna.
Aku hanya terdiam mendengar pernyataan hyuna, mataku
mulai berkaca-kaca tapi aku mencoba menahannya.
"Shinhye sudahlah jangan begitu, hyuna kau keluarlah kimbum
menunggumu" kataku sambil tersenyum.
"Soeun?" panggil hyuna.
"Sudahlah hyuna aku tak apa-apa kok, bukankah kau tau
perkataanku waktu dirumahmu kan? Cinta itu tak harus
memiliki" kataku kembali tersenyum.

Flashback
"Apa yang kamu rasakan jika orang yang kamu suka menyukai
orang lain?" tanya shinhye saat kami sedang menonton film
percintaan yang dimana pemeran utamanya tidak berakhir
happy ending di rumah hyuna tepatnya di kamarnya.
"Aku akan berusaha membuatnya suka padaku, tapi jika tetap
tidak bisa aku akan merelakannya sajalah lagian pria itu bukan
cuman satu kan?" jawab hyuna sambil tertawa kecil.
"Kalau aku akan merelakannya, mungkin dia memang bukan
takdirku. Bukankah cinta tak harus memiliki? Jadi mungkin aku
memang harus merelekannya. Cinta tak bisa dipaksakan, kita
akan lebih bahagia melihat dia bersama orang yang dia cintai
bukan? Walaupun jujur itu pasti sakit. Tapi itulah namanya
takdir" jawabku sambil tersenyum dan kulihat shinhye dan
hyuna tersenyum melihatku.
"Apa aku terlihat sangat bijaksana? Apa kata-kataku tadi
keren?" tanyaku lalu kamipun tertawa bersama.
Flasback end

Hyuna sudah pergi bersama kimbum.
"Soeun, kenapa kau begini?" tanya shinhye dengan mata
berkaca-kaca.
"Kenapa? Aku keren kan?" jawabku tersenyum walapun air
mataku sudah terjatuh.
"Berhenti bilang itu keren, kau itu bodoh. Kau menyukai
kimbum sudah hampir 3 tahun, tapi kau malah merelakannya
pada hyuna saat dia bilang menyukainya" kata shinhye dan air
matanyapun sudah menetes.
"Itulah takdir shinhye tapi tenang saja aku kan hanya
pengagumnya, nanti juga aku akan melupakannya dengan
mudah kok" jawabku tapi air mataku semakin banyak turun,
untungnya di kelas ini aku hanya tinggal berdua aku dan
shinhye.

# halte bus
"Kenapa dia sangat tega padamu sih, dia itu benar-benar
teman tidak tahu diri?" kata shinhye sambil memaki hyuna
dalam kata-katanya.
"Sudahlah jangan begitu dia itu teman kita shinhye, aku juga
senang kalau dia bahagia" jawabku.
"Lalu kau bagaimana?" tany shinhye lagi.
"Aku akan melupakannya, sepertinya aku harus mencari pria
yang bisa membantuku melupakan kimbum" jawabku
"Kang minhyuk" gumam shinhye.
"Apa maksudmu? Kang minhyuk kenapa dngannya?" tanyaku
bingung
"Dia pria yang akan membantumu melupakan kimbum" kata
shinhye sambil tersenyum.
"Kau gila! Aku tidak mau" "katanya mau melupakan kimbum?"
"Sudahlah busnya sudah datang, ayo kita naik" kataku lalu
meninggalkan shinhye dengan menaikki bus lebih dulu.
"Soeunnn... Soeunnn... jawab aku dulu" panggil shinhye.

# rumah kim soeun
"Inikah takdir cintaku?" kataku sambil menatap bayanganku di
cermin air mataku juga sudah terjatuh.
"Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku merelakannya?"
tanyaku lagi pada bayanganku sudah hampir 2 jam aku
menangis dikamarku.
akupun berbaring ditempat tidurku dan kembali menangis
sekitar 20 menit aku kembali berhadapan di depan cermin
"Kau bodoh soeun, kenapa kau menangis karenanya. Aku pasti
bisa membuat kimbum jatuh cinta padaku, yah aku pasti bisa"
kataku menyemangati diriku sendiri lalu mengahapus air
mataku dengan tanganku.

Apa soeun akan merelakan kimbum untuk hyuna?
Apa hyuna akan mendapatkan kimbum?
Apa soeun menyetujui saran shinhye?
Apa yang akan soeun lakukan agar kimbum menyukainya?

Kita liat dari respon kalian reader
Terimakasih yang sudah membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah

ILY KIMBUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang