Sidang sudah hampir selesai, tapi Brent tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Sudahlah. Sara tak lagi mengharapkan keberadaan Brent, setidaknya saat ini ada William dan Natalie yang kebetulan ikut hadir atas rekomendasi Sir Henry.
Begitu Jaksa penuntut umum menyampaikan konklusi dan penutup, Sara mendapati sosok pemuda dengan setelan jas rapi di deretan kursi paling depan. Pemuda pongah di perpustakaan. Untuk apa dia ke sini?
"So, you're heading home after this?" tanya William menarik kembali pikiran Sara.
Sebelum menjawab, Sara melirik kembali ke tempat pemuda tadi, memastikan bahwa dia belum berencana untuk beranjak. "Ah, um... I don't think so, there is something should be solve."
"Too bad, we're going to ask you for joining our discussion about this case." Natalie menunjukkan kekecewaannya, tidak lama. Hanya berbasa-basi, selanjutnya dia menepuk bahu Sara simpati. "Yeah, sorry." kata Sara singkat, lalu berpamitan lebih dulu. Tentu saja, menuju pria incarannya. Demi buku buruannya.
Sikap Sara yang selalu percaya diri membawanya duduk tanpa canggung di sebelah pemuda itu, namun tampaknya si pongah ini tengah fokus dengan konklusi dari jaksa. Terlihat dari matanya yang menatap lurus ke depan, dengan tangan yang masih aktif menulis di sebuah note kecil.
Untuk sesaat, Sara tak mampu dan tak ingin mengganggu. Pemuda ini tampak serius, dan terasa lebih hangat saat seperti ini. Jadi Sara membiarkannya.
Hingga sidang ditutup, barulah pemuda tadi menoleh dan menyadari keberadaan Sara.
"Hey." sapa Sara tanpa canggung.
Sayangnya, sapaan Sara tadi menghilang terbawa waktu. Seperti awal bertemu, pemuda itu tak menjawab sama sekali, dan malah menatapnya dingin tanpa ekspresi.
"Sorry about yesterday. I didn't introduce myself properly."
Pemuda dengan tinggi kira-kira 185 centi ini berkedip dengan sangat perlahan, membuat Sara menatapnya penasaran. Tapi detik berikutnya, dia mengangkat tangan kirinya, meminta Sara menyingkir dengan gestur tersebut, mungkin lebih tepatnya mengusir.
Sara bukan Sara kalau patuh begitu saja, ada ribuan alibi yang biasanya dia lontarkan untuk mendapat apa yang diinginkannya. "Are you a lawyer?" tanya Sara masih penasaran, dengan alasan mengapa makhluk ini ada di persidangan.
Melihat gaya berpakaiannya yang begitu formal, membuat Sara berspekulasi jika dia mungkin berasal dari kalangan yang juga paham hukum. Entah kepolisian, detektif, jaksa, atau pengacara. "Or a prosecutor?" tanya Sara lagi setelah pertanyaan pertamanya menguap tanpa respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
General FictionSara suka mendominasi. Dia suka terlibat dalam banyak hal, lalu mempelajari sesuatu yang baru. Bertemu salah satu spesies manusia yang tak suka diganggu, Sara terjerumus pada sebuah cerita kelam yang membuatnya nyaris frustasi. Menghadapi Marcel d...