Alvin Hardiwijaya

13 2 0
                                    

Sebuah motor sport berwarna hitam berhenti di lapangan parkir SMA Taruna. Semua orang tau siapa laki-laki dibalik helm full face itu. Rambut acak-acakannya membuat beberapa siswi di sekitarnya menjerit.

Alvin Hardiwijaya. Most wanted. Ganteng. Kapten basket. Siapa yang tidak tergila-gila dengan sosok Alvin yang bak dewa turun dari langit. Begitu sempurna. Tapi tidak ada yang pernah tahu mengenai kehidupan cintanya. Terlalu tertutup di balik sifat friendly nya. Banyak orang menebak-nebak tentang siapa yang menjadi pujaan hatinya. Tapi perasaan mana ada yang tahu?

Alvin itu turun dari motornya dan berjalan menuju kelasnya. Tidak peduli dengan berbagai tatapan memuja dari para siswi yang ia lewati.

"Woi! Ntar latihan basket pulang sekolah!" kata seseorang dari belakang sambil menepuk bahunya sehingga membuatnya berhenti.

"Oke!" Jawabnya sambil berlalu memasuki kelasnya.

Ia berjalan menuju tempat duduknya. Terlihat seorang laki-laki yang telah duduk di kursi sampingnya. Alvin meletakkan tasnya dan ikut duduk di samping laki-laki itu. Merasa ada seseorang di sampingnya, laki-laki itu menoleh pada Alvin. Ia menampakkan cengirannya.

"Eh ntar ada lat--" kata laki-laki itu yang dipotong oleh Alvin.

"Udah tau."

"Ck! Gue belum selesai ngomong elah!"

"Kan emang gue udah tau kalo ntar ada latihan basket."

"Yaudah deh! Serah lo! Kita liat aja ntar pasti ada handuk sama minuman isotonik lagi di loker lo. As always."

"Egar bacot banget. Males gue ngurusin itu. Gak penting banget."

"Serah mas Alvin wae."

**

Setelah selesai latihan basket. Egar dan Alvin segera menuju ke locker room. Lagi-lagi Alvin menemukan handuk dan minuman isotonik di lokernya, seperti dugaan Egar sebelumnya.

Setelah berdebat sedikit dan berakhir dengan Alvin yang membuang handuk dan minuman isotonik itu, mereka beranjak pergi.

"Lo duluan aja. Barang gue ada yang ketinggalan kayaknya." kata Alvin.

"Apaan emang? Perasaan gak ada deh."

"Ada. Udah lo duluan aja."

Egar hanya mengangkat bahunya dan beranjak pergi. Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh Alvin.

Sekali lagi, perasaan tidak ada yang tahu.

=============================REGRET============================
Hola! Gue balik lagi sama part baru. Gue tau ini abal banget. Tapi semoga kalian suka.

12 Juli 2016

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang