Rara memasuki kelasnya dengan wajah menunduk. Menghindari segala tatapan dari teman sekelasnya. Ia duduk di pojok kelas sendirian. Memandangi kotak berwarna abu-abu di dalam tasnya.
Kegiatan sekolah hari ini berjalan seperti biasanya. Rara beranjak dari tempat duduk ketika keadaan sekolah telah sepi. Ia menuju ke locker room. Kali ini bukan handuk ataupun minuman isotonik, melainkan sepasang sepatu basket incaran Alvin. Hari ini adalah ulang tahun Alvin. Setelah meletakkan kotak hadiah itu di loker Alvin, Rara bergegas pergi dari sana. Namun, baru beberapa langkah saja ia sudah menabrak seseorang dan membuatnya terjatuh. Dengan gugup Rara bangun dan membersihkan seragamnya.
"Maaf ya. Gak se--"
Rara terkejut ketika melihat siapa yang berada di hadapannya. Sosok Alvin di depannya dengan wajah datar. Kadang Rara bingung dengan Alvin. Di hadapan semua orang Alvin dapat menjadi sosok yang friendly. Tetapi di hadapannya, ia hanyalah Alvin dengan wajah datarnya."Ma-maaf. Tadi gak sengaja," kata Rara sambil menundukkan kepalanya.
Alvin hanya bergumam lalu melewati Rara begitu saja. Dengan keberanian yang entah dari mana, Rara bergegas memanggil Alvin."Alvin, happy birthday. Wish you all the best."
Setelah mengucapkan dua baris kalimat tersebut, Rara langsung berlari keluar locker room.
Yang Rara tidak tahu, kalimat yang ia ucapkan tadi menciptakan senyuman di wajah seseorang.
=============================REGRET============================
Holaa.. Dikit banget ya? Sengaja emang wkwk. Kira-kira seseorang yang dimaksud siapa yaaa? Tunggu di chapter selanjutnya ya guys.18 Juli 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Teen Fiction"Gue tahu gue gak akan pernah jadi milik lo karena gue cuma bayangan yang gak akan pernah lo lihat sampai gue menghilang dari kehidupan lo." - K "Gue tahu tapi gue gak bisa memulai. Gue ngerasain tapi gue terlalu pengecut buat ngungkapin. Bahkan sam...